Liputan6.com, Gowa - Jemaah An-Nadzir telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau hari raya Idulfitri jatuh pada 21 April 2023. Hal itu berdasarkan pemantauan bulan yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan moderen yang dilakukan oleh jemaah yang berpusat di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tersebut.
"Jemaah An-Nadzir memutuskan Salat Idulfitri 1444 H atau 2023 M, dilaksanakan pada hari Jumat 21 April 2023," kata Pimpinan Jemaah An-Nadzir Gowa, M Samiruddin Pademmui kepada Liputan6.com, Selasa (18/4/2023).
Advertisement
Samiruddin menjelaskan, Jemaah An-Nadzir mempunyai metode sendiri yang diajarkan oleh guru dan imam dalam dalam pemantauan bulan untuk penetapan awal Ramadan dan hari raya Idulfitri setiap tahunnya.
Meski begitu, jemaah An-Nadzir pun tidak tertutup dari perkembangan tekonologi, sehingga selama 5 tahun terakhir metode yang dilakukan jemaah yang identik dengan rambut pirang ini pun telah dipadukan dengan teknologi-teknologi yang yang diyakini memiliki keakuratan dalam memantau bulan maupun hilal.
"Dalam hal memantau bulan, jamaah An-Nadzir memiliki metodologi yg diajarkan oleh guru dan imam, yg kemudian dipadukan dgn dukungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi aplikasi yg ternyata datanya cukup akurat dan valid. Hal ini dipastikan setelah diteliti sekitar 5 tahun terakhir oleh jamaah di Pondok Annadzir Gowa," jelasnya.
Lebih jauh, Samiruddin menjelaskan bahwa sebelumnya, Jemaah An-Nadzir telah memutusakan 1 Ramadan 1444 H bertepatan dengan 23 Maret 2023. Sejak saat itu, jemaah An-Nadzir pun terus melakukan pemantauan terhadap bulan.
"Dari hasil pemantauan bulan, ditemukan bahwa bulan purnama dimana hari ke 14, 15 dan 16 Ramadan 1444 H bertepatan dengan tanggal 4, 5 dan 6 April 2023," tambahnya.
Menurut Samiruddin, Jemaah An-Nadzir meyakini bahwa selama bulan masih terbit lebih dalu dari pada matahari di ufuk timur dan bulan lebih dulu terbenam dari pada matahari di ufuk barat maka itu pertanda bahwa bulan masih tua.
"Berdasarakan pemantauan sejak Ramadan ke 27 hingga Ramadan hari ke 30 ditemukan bahwa bulan masih lebih dulu terbit dari pada matahari dan itu artinya masih bulan tua," jelasnya.
Menurut Samiruddin, adanya peristiwa Gerhana Matahari Hibrida pada Kamis, 20 April 2023 sekitar pukul 12.15 WITA menjadi sebuah tanda dan bukti yang nyata tentang terjadinya pergantian bulan atau kongjungsi atau New Moon atau Ijtima Ramadan ke Syawal 1444 H/2023 M.
"Pergantian bulan/konjungsi/New Moon/Ijtima Ramadan ke Syawal yang ditandai dengan Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi sekitar jam 12.15 WITA dan pasang puncak (konda) air laut pada Kamis, 20 April 2023, maka puasa pada hari ini, tidak full sampai Maghrib (hanya setengah hari saja), jamaah An-Nadzir sudah buka puasa. Hal ini dilakukan sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid (demi kehati-hatian dan menjaga hukum yg mengharamkan puasa di 1 Syawal)," jelasnya.
Jemaah An-Nadzir pun akan menggelar Salat Sunnah Kusuf pada Kamis 20 April 2023 siang secara berjamaah. Setelah itu Jemaah An-Nadzir lalu akan menggelar buka puasa sebagai pertanda berakhirnya bulan suci Ramadan
"Salat Sunnah Kusuf dilakukan secara berjamaah di Masjid Baitul Muqaddis Pondok Annadzir atau di lakukan di rumah masing masing jamaah bersama keluarga. Jamaah An-Nadzir melakukan buka puasa setelah selesai pelaksanaan shalat Sunnah kusuf, yakni sekitar jam 12.30 WITA," ucapnya.
Simak juga video pilihan berikut ini: