Liputan6.com, Jakarta Masjid Raya Baiturrahman yang berlokasi di kawasan Simpang Lima Semarang kini tampak lebih indah setelah dilakukan renovasi oleh PT Waskita Karya (Persero), Tbk. sebagai kontraktor pelaksana dalam waktu satu tahun, tepatnya mulai dari tanggal 24 Agustus 2021 hingga awal Agustus 2022.
Renovasi masjid yang menjadi salah satu ikon di Jawa Tengah ini dilakukan di luas lahan 11.765 meter persegi dengan luas bangunan 13.750 meter persegi dan menelan biaya Rp92,58 miliar. Masjid ini pun sudah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya serta ditujukan sebagai pusat ibadah umat Islam sekaligus pusat edukasi seni budaya dan pendidikan.
Advertisement
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Tbk., Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa alasan dilakukannya renovasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang karena bangunan masjid yang sudah cukup tua, yaitu sudah berumur hampir 50 tahun.
"Maka diperlukan renovasi untuk mengecek apakah ada pondasi-pondasi bangunan yang sudah tidak kokoh. Kalau kita lihat sebelum renovasi, ketika masuk masjid ini terlihat gelap dan memberikan kesan seram," katanya.
"Renovasi yang dikerjakan oleh Waskita juga menggunakan sistem BAS (Building Automation System) dengan mengintegrasikan sistem tata udara, special lighting, dan control equipment MEP. Serta mengusung konsep smart building yang menjadi salah satu masterpiece Kota Semarang," jelas Destiawan.
Dirinya juga mengatakan bahwa saat renovasi dilakukan, ciri khas yang dimiliki Masjid Baiturrahman Semarang sebagai bangunan historis tetap dipertahankan.
"Bentuk bangunan, marmer, plafon, dan hiasan bintang atap masjid itu masih dipertahankan karena memang menjadi ciri khas masjid ini," ucap Destiawan.
View Lebih Instagramable
Pekerjaan renovasi Masjid Baiturrahman Semarang meliputi rehabilitasi menara masjid, pembuatan basement VIP untuk parkir mobil dan motor, renovasi interior masjid termasuk lantai dan dinding. Selain itu, ada pula renovasi pada gapura, pelataran masjid, jalan menuju pintu masuk dan tempat salat, serta auditorium.
Pada sisi depan masjid, Destiawan mengatakan bahwa sebelumnya gapura berwarna hijau dan kini diubah dengan view yang jauh lebih instagramable.
"Tak lagi menghalangi pemandangan megahnya fasad bangunan masjid. Tulisan Masjid Raya Baiturrahman berwarna putih dengan bingkai tulisan dari besi berbentuk sisir warna coklat yang elegan," katanya.
Destiawan juga menyebut bahwa pelataran masjid menjadi lebih terbuka dengan sejumlah pohon yang ditata rapi di area tersebut. Dirinya mengatakan bahwa pelataran tersebut disulap menjadi taman asri nan rapi di dua sisinya serta dipisahkan oleh kolam dengan air mancur.
"Uniknya, selain bedug, air mancur tersebut menjadi penanda waktu salat. Hanya akan menyala sesuai jadwal salat lima waktu," ujarnya.
Sebelum memasuki tempat salat yang merupakan wilayah inti dari masjid, jemaah akan melalui pintu masuk yang terdapat tangga berlapis marmer. Tak hanya itu, di kedua sisinya terdapat tempat wudhu dengan konsep hijau terbuka.
"Sebelumnya, area wudhu masuk bangunan perimeter masjid. Sekarang lebih dimajukan dekat dengan taman dan tangga masuk," sebut Destiawan.
Menariknya, di samping area wudhu, terdapat taman kecil yang memberikan kesan natural dan lebih indah. Tak hanya itu, akses ke tempat wudhu ini juga ramah bagi penyandang disabilitas karena tersedia bangku dan lift.
Advertisement
Pilar dengan Ornamen Kaligrafi Khas Kufi dari Irak
Ketika memasuki tempat salat, pilar-pilar kokoh dengan ornamen kaligrafi khas Kufi dari Irak memanjakan mata. Nuansa interior pun terlihat menjadi lebih cerah dan megah. Dengan kondisi seperti itu, secara visual jamaah akan disuguhi kilau megah di setiap sisinya.
"Selain itu, dinding marmer yang memantulkan cahaya seakan menghidupkan seisi ruangan. Coraknya menunjukan ketenangan dan sejuk," ucap Destiawan.
"Smart dan unsur green building-nya juga muncul, sebab orientasinya ke Green Mosque dan tidak banyak masjid di Indonesia yang seperti ini," lanjutnya.
Sementara di bagian mimbar dan mihrab, terlihat seperti miniatur ka’bah. Jamaah yang beribadah di sini akan merasakan suasana beribadah di depan ka'bah.
"Dari yang semula berkapasitas 3.800 orang, saat ini bisa memuat 5.000 jamaah. Terdapat juga tempat salat di lantai dua," kata Destiawan.
Selain kenyamanan dalam beribadah, jamaah juga akan merasakan keamanan dalam beribadah di Masjid Raya Baiturrahman. Pasalnya, masjid ini sudah dilengkapi dengan proteksi kebakaran dan dipasang Building Automation System (BAS).
"Hal ini memungkinkan pengoperasian unsur kelistrikan yang terintegrasi dan berbasis computerize. Jadi, segala unsur Mechanical Electric Programming (MEP) bisa dipantau melalui sistem mulai dari mengecek, menghidupkan, dan mematikan dengan komputer yang merupakan konsep smart building," jelas Destiaawan.
Mampu Menampung Ratusan Kendaraan
Beranjak ke tempat parkir, Masjid Raya Baiturrahman Semarang memiliki tempat parkir yang mampu menampung ratusan kendaraan. Sebelumnya, tempat parkir berada di permukaan, sekarang dibangun di bagian basement.
"Basement VIP dapat menampung 40-50 mobil. Di area satunya yang saat ini masih tahap penyelesaian bisa memuat 80-100 mobil dan 200 motor," Sebut Destiawan.
Selain itu, di bagian basement juga terdapat aula dengan interior yang mewah dan modern serta menjadi tempat hit untuk mengadakan acara pernikahan bagi masyarakat Semarang.
"Dengan renovasi ini, masyarakat Kota Semarang senang, Masjid Baiturrahman sudah makin cantik dan memberikan akses kenyamanan bagi pengunjung. Sekali lagi, Waskita bangga bisa ditunjuk sebagai kontraktor renovasi masjid ini," imbuh Destiawan.
(*)
Advertisement