Liputan6.com, Jakarta - Selain Shandy Aulia yang menggugat cerai sang suami yang bernama David Herbowo, pernikahan aktor Ari Wibowo dengan Inge Anugrah juga berada di ujung tanduk.
Shandy Aulia baru-baru ini menggugat cerai suaminya dengan alasan perselisihan yang terus-menerus terjadi. Sementara itu, ketidakcocokan menjadi alasan Ari Wibowo memilih untuk berpisah dari Inge Anugrah seperti mengutip ShowBiz Liputan6.
Advertisement
Adapun kabar perceraian selebritas lainnya yang datang dari aktor Yama Carlos dan istrinya Afrita Dewi. Melansir Kapanlagi, Afrita mengungkap perceraian terjadi karena perbedaan agama.
Mengapa Perceraian Terjadi?
Ada beragam alasan seseorang memilih bercerai dari pasangannya. Menurut psikolog Ann Gold Buscho, banyak penelitian yang menyatakan bahwa ketidakcocokan seperti yang diutarakan Ari Wibowo kerap menjadi alasan banyak pasangan memilih bercerai.
Selain itu, alasan lain tersering pasangan bercerai adalah perselingkuhan dan komitmen yang kurang.
Menurut Buscho, ketika seseorang merasa pasangannya mengkhianati sumpah pernikahan, mereka akan merasa bahwa impian dan harapan mereka telah hancur.
Pasangan yang semula saling berharap dan bercita-cita tinggi harus menghadapi realita bahwa harapan mereka tidak terpenuhi. Keputusasaan bisa menyebabkan konflik, perilaku buruk, kecanduan, atau bahkan menarik diri, yang kemudian memicu keruntuhan hubungan.
Ketidakcocokan dan Cekcok Terus Menerus
Ketidakcocokan
Alasan paling umum perceraian adalah ketidakcocokan. Entah karena memang belum mengenal satu sama lain sepenuhnya sebelum menikah atau adanya sifat-sifat pada masing-masing individu yang baru muncul dalam pernikahan.
Pasangan yang ingin bercerai karena alasan ketidakcocokan mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda. Perbedaan ini bisa mengenai pengasuhan anak, agama, atau bahkan pandangan politik seperti mengutip Psychology Today.
Pasangan tersebut juga mungkin merasa tidak memiliki minat yang sama. Hubungan mereka menjadi stagnan, sehingga satu atau kedua pasangan merasa bosan.
Cekcok terus-menerus
Pertengkaran yang intens dan sering dan terjadi dapat merusak pernikahan.
“Pasangan seringkali bertengkar tentang banyak hal. Terkadang mereka terus menerus bertengkar tentang hal yang sama tanpa menemukan solusi,” tutur Buscho.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena adanya persaingan kekuasaan, ketidakseimbangan atau ketidakjelasan dalam hubungan, atau ketidakjelasan peran.
Advertisement
Faktor Ekonomi dan Kurangnya Komunikasi
Ekonomi
Banyak pasangan memiliki hubungan yang memiliki pandang berbeda terhadap uang atau bagaimana cara menghabiskannya. Hal-hal seperti penghasilan, pengeluaran, tabungan, dan berbagi bisa menjadi alasan perceraian.
Kurangnya Komunikasi
Buscho mengatakan banyak pasangan yang mengaku bahwa mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain.
“Seringkali mereka bertengkar tanpa hasil yang produktif, tidak jujur, menarik diri, atau bahkan menghindari pembicaraan,” kata Buscho.
Terkadang hal ini berkaitan dengan keterampilan berkomunikasi. Namun, tak jarang ada masalah yang lebih dalam yang pasangan tidak ingin atau takut untuk dibicarakan.
Perselingkuhan
Ketika ada perselingkuhan, luka yang dihasilkan sangat dalam. Apakah luka tersebut bisa sembuh atau tidak tergantung pada kemauan pasangan untuk bekerja keras dalam memperbaiki atau memaafkan.
Ketidakdekatan dan Menikah di Usia Muda
Tidak Dekat dengan Pasangan
Buscho mengungkap banyak pasangan yang sering mengeluh karena tidak memiliki hubungan seksual yang cukup atau ada masalah dalam hubungan seksual, seperti disfungsi.
Namun, hubungan tidak hanya terbatas pada keintiman fisik. Kedekatan emosional, kepercayaan, dan saling menghargai juga penting untuk menjaga hubungan tetap harmonis. Jika hubungan menurun, hal ini dapat mempengaruhi kehidupan seksual.
Menikah di Usia Muda
Orang yang mengajukan permohonan cerai seringkali mengatakan bahwa mereka tidak siap atau tidak mempersiapkan diri untuk menjalin hubungan jangka panjang.
“Beberapa orang menikah karena alasan yang salah, seperti ingin meninggalkan rumah atau karena tekanan orang tua. Beberapa klien bahkan mengatakan bahwa mereka tidak benar-benar mencintai pasangannya,” ujar Buscho.
Advertisement
Kekerasan dan Kecanduan
Kekerasan fisik, emosional, verbal, atau kepercayaan
Orang akan mengajukan permohonan cerai ketika kekerasan tidak dapat ditoleransi. Kekerasan sering kali ditargetkan pada satu pasangan. Namun, kekerasan juga bisa terjadi pada anak-anak.
Dalam kasus yang parah, pasangan yang menjadi korban memerlukan bantuan hukum untuk keluar dari pernikahan.
Kecanduan
Kecanduan seseorang bisa menghancurkan hubungannya dengan pasangannya. Jika pecandu enggan untuk mengobati kecanduannya atau sering kambuh, hubungan menjadi tidak stabil dan perceraian bisa menjadi akhir dari hubungan tersebut.