Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapatkan cerita menarik tentang kondisi ekonomi di benua biru usai mendampingi Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Jerman. Erick Thohir menyebut, saat ini kondisi ekonomi di Eropa masih tidak menentu akibat inflasi.
Erick menyampaikan inflasi membuat sejumlah harga di Eropa mengalami kenaikan, baik listrik yang naik tiga kali lipat. Bahkan, harga secangkir kopi ikut naik menjadi 3,5 euro dari sebelumnya yang sebesar 2 euro.
Advertisement
"Berbeda dengan Indonesia, negara selalu hadir. Presiden concern dengan isu-isu yang terjadi di masyarakat, baik saat covid-19 di mana vaksin, obat, itu gratis," ucap Erick usai melepas program Mudik Gratis Bersama BUMN 2023 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Erick mengatakan pemerintah pusat dan daerah saat ini terus berupaya menekan laju inflasi. salah satunya dengan anggaran dua persen dana tidak terduga diperbolehkan digunakan subsidi transportasi untuk bahan pokok.
Selain itu, dirinya juga terus berupaya menyehatkan keuangan perusahaan BUMN di tengah situasi ekonomi global yang tidak pasti. Hal ini bertujuan agar perusahaan pelat merah mampu mendukung berbagai program pro rakyat seperti mudik gratis.
"Saya menekankan fungsi BUMN tentu sebagai korporasi harus sehat sehingga bisa memberikan kontribusi kepada negara, kalau enggak sehat enggak akan punya program pro rakyat. Selain menjadi benteng ekonomi, program pro rakyat terus kita dorong, salah satunya di mudik gratis bersama BUMN," ungkapnya.
Erick Thohir Tak Tutup Pintu Impor KRL Bekas Jepang, Masih Dihitung Biar Tak Jadi Beban
Menteri BUMN Erick Thohir masih terus mempelajari rencana impor KRL bekas dari Jepang. Impor KRL ini saat ini dibutuhkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) lantaran 10 rangkaian KRL yang beroperasi saat ini seharusnya sudah masuk masa pensiun di 2023.
Rencana impor KRL bekas dari Jepang ini menuai pro dan kontra. Pro karena memang untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal di Jakarta dan kota satelit. Kontra karena tidak sesuai dengan semangat yang digembor-gemborkan yaitu penggunaan produk dalam negeri.
Erick mengatakan, Kementerian BUMN masih mempelajari hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dia tak ingin impor KRL bekas Jepang itu membebani keuangan negara.
"Cuma kemarin kan sudah dibicarakan, tentu sekarang peningkatan (penumpang) di kereta ini cukup tinggi. Solusinya apa? Apakah impor atau buat sendiri? Nah ini yang lagi dihitung kembali," kata Erick Thohir dalam kunjungan di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Advertisement
Utamakan Penumpang
Namun begitu, Erick juga tidak mau penumpang KRL Commuter Line kesulitan karena KCI tidak bisa mengimpor rangkaian kereta bekas tersebut.
"Karena tidak mungkin kita naik kereta di bak terbuka kayak jaman dulu. Murah itu pake kayu, cepet, tapi kan tidak sesuai dengan jaman hari ini," ungkapnya.
"Nah ini yang kita coba duduk, sama-sama untuk mencari solusinya. Tapi Insya Allah di dalam pertemuan ada jalan keluar tanpa saling menyalahkan," kata Erick.
Oleh karenanya, ia masih terbuka akan opsi impor KRL bekas Jepang, meskipun langkah tersebut ditentang oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"(Impor KRL bekas Jepang) terbuka, selama harganya baik. Saya tidak tahu (apakah impor darurat ini jadi dilakukan), saya tidak terlibat. Tapi saya akan dudukan," tuturnya.