Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menyatakan, Partai Golkar sudah fix bergabung bersama PKB dan Gerindra ke koalisi besar. Sementara dua partai KIB lain yakni PAN dan PPP segera menyusul.
“Koalisi tambahan PKB- Gerindra ini yang baru fix Golkar. Moga-moga berubah. Nanti akan disusul PAN mungkin, PPP dan yang lain,” kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Selasa (17/4/2023).
Advertisement
Menurut Cak Imin, komunikasi paling intensif saat ini adalah antara KIR dan Golkar. Namun demikian, Cak Imin menyebut belum ada kesepakatan siapa nantinya yang akan menjadi capres dan cawapres
“Ya nanti tentu, jangan dipatahkan sekaranglah ya. Yang penting jalan dulu makanya kita harus pelan-pelan supaya nanti mencocokkan frekuensi interest, frekuensi kemauan di antara teman koalisi,” kata dia.
Menurut Cak Imin, Golkar selalu ikut dalam pertermuan KIR. Ia tidak menjawab tegas apakah Golkar telah resmi menyatakan bergabung.
“Yang jelas pertemuan-pertemuan (KIR) ikut terus,” kata dia.
Menurut Cak Imin, belum lama lima parpol KIB dan KIR sudah kembali melakukan pertemuan. “Terakhir beberapa hari yang lalu (bertemu), tapi lebaran saya kayanya belom ada lagi ya yang setelah lebaran,” pungkasnya.
Koalisi Besar Tak Jamin Kemenangan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah merestui poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dikabarkan akan melebur dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentukan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bergabung pada Pemilu 2024.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade menjelasakan bahwa partai-partai yang sudah hadir kemarin telah memiliki frekuensi dan tujuan yang sama dengan melakukan komunikasi intens antarpartai.
"Dari kemarin kita sudah gencar untuk melakukan pertemuan-pertemuan dan tentu dibutuhkan komunikasi yang intens juga. Dan partai-partai yang hadir kemarin sudah dengan jelas bahwa kita semua dalam frekuensi yang sama. Tentu untuk itu kita akan membangun bangsa secara bergotong royong seperti diharapkan Pak Jokowi," jelas Andre Dalam acara Bincang Balkon Liputan6.com, Rabu (12/04/2023).
Menaggapi hal tersebut Pengamat Politik Kedai Kopi, Hendri Satrio memberikan pandangannya terkait koalisi yang dinilai cukup besar. Dia menyebutkan dengan koalisi yang besar tidak menjamin suatu kemenangan semua ditentukan oleh suara rakyat.
"Koalisi ini adalah cara serta harapan bahwa dengan memiliki kooalisi yang besar akan meraih suara yang besar juga. Apakah koalisi besar ini akan memenangkan suara nanti? Kembali lagi suara itu ditentukan oleh suara rakyat. Perlu diingat bahwa kemenagan itu dilakukan oleh demokrasi dan bukan dari seberapa besar koalisinya," tutur Hendri.
Advertisement