Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 2,5 triliun untuk belanja IT. Alokasi ini sesuai dengan ekspansi bisnis Bank Mandiri untuk mengembangkan produk dan layanan digital.
"Kami terus mengembangkan kapabilitas IT dan akan melakukan digitalisasi produk maupun proses internal bank. Sejalan dengan itu kami mengalokasikan capex IT di tahun 2023 di kisaran 2,5 triliun," kata Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri, Timothy Utama dalam Paparan Kinerja Kuartal I 2023 Bank Mandiri, Selasa (18/4/2023).
Advertisement
Investasi tersebut dilakukan untuk mendukung kapabilitas digital banking yang dilakukan dalam lima strategi. Pertama, Bank Mandiri fokus untuk memperkuat fondasi infrastruktur digital dan menyempurnakan proses bisnis untuk mendukung perkembangan transaksi digital ke depan.
Kedua, Bank Mandiri akan melanjutkan pengembangan produk-produk perbankan digital secara end-to-end. "Mungkin yang saya perlu tegaskan disini Kami mempunyai strategi yang terus akan mengurangi ketergantungan kepada third party. Jadi development yang kami punya boleh dikatakan untuk digital keseluruhannya sudah mempunyai in house capability," imbuh dia.
Ketiga, memperkuat jaringan distribusi untuk memberikan customer digital experience terbaik dari jaringan Bank Mandiri saat ini untuk dapat mendukung gaya hidup digital nasabah. Keempat, penggunaan data analytics dan artificial intelligent dalam membantu keputusan bisnis serta personalize campaign dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah .
"Yang kelima, untuk inisiatif open banking demi memperluas akses nasabah terhadap produk-produk bank melalui ekosistem eksternal dengan menggabungkan third party platform yang bekerja sama dengan fintech dan e-commerce lainnya,” kata Timothy.
Bank Mandiri Kembangkan Layanan Digital
Dalam ekspansi bisnis, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan dan produk perbankan digital yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan retail. Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola hampir 600 juta transaksi hingga kuartal I 2023, meningkat 45 persen secara YoY dengan jumlah pengunduh menembus 25 juta sejak diluncurkan. Nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I 2023 telah menembus Rp 725 triliun yang juga tumbuh sebesar 45 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu.
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola lebih dari Rp 4.834 triliun transaksi hingga kuartal I 2023 atau tumbuh 19 persen secara YoY.
Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat lebih dari 2,5 kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 98,5 ribu pengguna per akhir Maret 2023.
Advertisement
Bank Mandiri Kantongi Laba Rp 12,6 Triliun, Tumbuh 25 Persen pada Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengumumkan kinerja keuangan kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Hasilnya, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir Maret 2023 berhasil tumbuh 10,04 persen secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.908 triliun.
Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri sebesar 12,36 persen YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari semakin membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang solid.
"Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi Paparan Kinerja Kuartal I 2023 Bank Mandiri, Selasa (18/4/2023).
Fungsi intermediasi yang impresif tersebut merata di seluruh segmen. Salah satunya antara lain kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09 persen secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun serta kredit ritel yang meningkat 11,92 persen YoY dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.
Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Rasio NPL
Hasilnya, rasio non-performing loan (NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70 persen per Maret 2023, turun dari 2,74 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337 persen secara bank only.
Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga berhasil menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Alhasil, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00 persen per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45 persen.
"Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global," ujar Darmawan.
Kinerja positif Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 24,6 persen atau naik 241 basis poin (bps) secara YoY. Sementara posisi net interest margin (NIM) konsolidasi terjaga solid di level 5,40 persen.
Advertisement