Liputan6.com, Malang - Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan beras ke keluarga miskin yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM). Di Kota Malang, ada sebanyak 24.063 keluarga yang masuk data penerima bantuan tersebut.
Jumlah KPM penerima bantuan pangan beras di Kota Malang itu berdasarkan data dari Dinas Sosial P2AP3KB setempat. Wilayah penerima tertinggi ada di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun dengan jumlah sebanyak 1.515 keluarga.
Advertisement
“Saya harap proses penyaluran bantuan harus selesai seluruhnya hari ini juga,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Selasa 18 April 2023 kemarin.
Tiap keluarga masing – masing menerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram dari Bulog. Dengan begitu, total ada lebih dari 240 ton beras dari gudang Bulog yang dibagikan ke keluarga miskin di Kota Malang.
Selain untuk meringankan beban masyarakat, pemberian bantuan ini juga bagian dari upaya mengatasi kenaikan inflasi dan krisis pangan. Penyaluran bantuan beras itu juga menegaskan ketersediaan stok beras terbilang aman.
Sutiaji menambahkan, proses penyaluran bantuan secara cepat diharapkan dapat membantu masyarakat Kota Malang dalam memenuhi kebutuhan pangan. Terlebih lagi sekarang masih di Ramadhan dan menjelang lebaran Idul Fitri 1444 H.
“Tentu harapannya bantuan ini bisa membantu masyarakat yang kondisinya masih kurang beruntung jelang lebaran ini,” ucapnya.
Bantuan Pangan Lanjutan
Sutiaji mendapat informasi bila bantuan pangan berupa beras ini tidak hanya disalurkan pada April bertepatan momen Ramadan saja. Tapi juga akan disalurkan lagi ke KPM pada Mei dan Juni mendatang. Bahkan bantuan itu tidak hanya berupa beras saja.
"Ke depan setelah proses bantuan beras ini selesai terdistribusikan, nanti juga ada bantuan telur dan daging ayam yang akan disalurkan Badan Pangan Nasional,” katanya.
Tujuannya penyaluran bantuan itu selain untuk menjaga pasokan pangan, juga untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Termasuk strategi dalam menjaga stabilitas harga dalam rangka pengendalian inflasi.
“Ini juga bukti negara hadir, bahwa stok beras cukup, bahan pokok yang jadi kebutuhan dasar masyarakat terkendali dan tersedia dengan harga terjangkau,” ujar Sutiaji.
Advertisement