Liputan6.com, Jakarta - Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengaku tak gentar melawan koalisi besar yang sedang dibentuk partai pendukung pemerintah. Menurutnya, PKS terbiasa menghadapi koalisi yang besar.
"Ya gapapa. Namanya juga ini masih dalam dinamika membuat koalisi besar. Saya kira kalau bagi PKS kami terbiasa untuk berhadapan dengan koalisi-koalisi yang (besar)," kata Syaikhu di DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).
Advertisement
Syaikhu lalu pamer saat PKS melawan koalisi besar di Pilgub DKI Jakarta. Dia berharap, pada pilpres kali ini bisa kembali menang.
"Dulu di DKI kita berhadapan dengan koalisi besar ya kita hadapi juga. Itu pun sudah hampir menang," kata Syaikhu.
"Mudah-mudahan kalau sekarang ini gak hampir lagi. Kalau hampir kalah boleh lah haha. Yang penting bisa menang," ucapnya.
Meski begitu, Syaikhu menilai, adanya koalisi besar sebagai bentuk menegakkan demokrasi. Dengan begitu, masyarakat disajikan berbagai pilihan kandidat capres-cawapres.
"Dengan begitu masyarakat bisa menentukan pilihannya secara bebas, leluasa. Ke arah mana yang kira-kira akan diambil," pungkasnya.
Tawari Mahfud Jadi Cawapres Anies
Diketahui, Presiden PKS Ahmad Syaikhu tengah safari ke sejumlah tokoh dalam rangka mencari sosok cawapres pendamping Anies Baswedan. Salah satu tokoh yang didatangi adalah Menko Polhukam Mahfud Md.
"Saya khususnya hari-hari ini banyak silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan," kata Syaikhu di DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).
"Ya tadi saya bilang, kita silaturahim ke Pak Mahfud," tambahnya.
Syaikhu melanjutkan, dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh itu dirinya meminta kesediaan sosok itu untuk menjadi cawapres Anies Baswedan di Pemilu 2024.
"Karena saya saat ini fokusnya mencari cawapres," ungkapnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement