Liputan6.com, Kediri Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Tenaga Kerja menargetkan dapat memberikan pelatihan kerja kepada 1680 warga selama tahun 2023. Upaya ini sebagai langkah nyata untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) calon pencari kerja.
Peningkatan kualitas tenaga kerja dengan kegiatan pelatihan itu menjadi salah satu bagian program dari kebijakan nawa cipta sejahtera Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Kediri.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Mas Dhito ini berharap melalui kegiatan pelatihan yang digelar dapat meningkatkan kualitas calon tenaga kerja di Bumi Panjalu yang mumpuni dan berdaya saing.
"Apalagi tahun 2030 nanti Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana penduduk mayoritas merupakan usia produktif," kata Mas Dhito beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, beroperasinya bandara pada 2023 ini akan memberikan multiplier effect. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri berharap pada 2023 sampai 2030 nanti terjadi pertumbuhan perekonomian yang eksponensial di Kabupaten Kediri.
"Tantangan ke depan ini akan semakin banyak, tidak mungkin kalau tidak dipersiapkan dari SDM-nya," ungkapnya.
Disnaker Kediri Gandeng LPK
Dalam menjaring warga yang menjadi peserta pelatihan, Disnaker selain membuka link pendaftaran juga menerima peserta dari usulan maupun permohonan yang masuk melalui satuan kerja maupun lembaga lain seperti karang taruna.
"Pelatihan keterampilan kerja kita berbasis kompetensi, dan konsen kita ke pencari kerja," terang Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri Ibnu Imad.
Disnaker Kabupaten Kediri dalam memberikan pelatihan menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan waktu pelatihan sesuai bidang pelatihan. Terdapat 21 jenis pelatihan yang akan diadakan dimana peserta dibagi dalam beberapa angkatan.
Pelatihan yang digelar yakni, pelatihan las, otomotif sepeda motor, tata udara dan pendinginan, desain grafis, digital marketing, konten kreator, tata boga, menjahit dan tata busana, tata rias rambut, tata rias wajah atau facial, pijat tradisional, pijat bayi dan spa.
Kemudian, pelatihan barista, teknik batik tulis, teknik ukir, teknik anyaman, produk komunal UMKM, pengelolaan dan pengemasan bawang, driver DAMRI, pelatihan untuk Karang Taruna, serta pendidikan dan pelatihan ground banding.
"Mereka yang mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat, baik sertifikat dari LPK maupun BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)," bebernya.
Advertisement
21 Jenis Pelatihan Kerja
Dari 21 jenis pelatihan tersebut, pada akhir Maret 2023 ini telah dimulai untuk angkatan pertama pelatihan konten kreator, digital marketing, tata rias rambut, pijat bayi dan spa dengan keseluruhan peserta 80 orang.
Melalui program pelatihan kompetensi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM calon tenaga kerja serta mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kediri.
"Pelatihan diberikan sampai peserta terampil sehingga lama pelaksanaan pelatihan antara satu dengan lainnya tidak sama," pungkasnya.
Kegiatan pelatihan yang diadakan Disnaker Kabupaten Kediri tersebut disambut antusias warga. Alfi, salah satu peserta pelatihan konten kreator mengaku kegiatan pelatihan yang diikuti sangat bermanfaat di era digital saat ini.
"Kebetulan sebelumnya pernah bekerja admin sosial media, saya ingin menambah skill di pelatihan ini," ucapnya.
Perempuan asal Desa Joho, Kecamatan Wates tersebut berencana melalui ilmu yang didapat, nantinya akan digunakan untuk mencoba mencari pekerjaan di bidang konten kreator.
(*)