Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi baru saja meluncurkan tablet terbarunya yang disebut Pad 6 dan Pad 6 Pro. Keduanya membawa beberapa pembaruan dari pendahulunya yang mencakup chipset, tampilan, dan desain yang terinspirasi oleh ponsel seri Xiaomi 13.
Dilansir GSM Arena, Rabu (19/4/2023), untuk spesifikasi Xiaomi Pad 6 dan Pad 6 Pro mengemas layar IPS 11 inci beresolusi 1800 x 2880 piksel dan refresh rate 144Hz dengan rasio 16:10. Sementara itu, model Pro mendapatkan refresh rate 144Hz yang lebih tajam.
Advertisement
Xiaomi Pad 6 Pro ditenagai chipset andalan Snapdragon 8+ Gen 1 tahun lalu, sedangkan Pad 6 dilengkapi SoC Snapdragon 870. Selain itu, sistem operasi pada kedua tablet ini menggunakan MIUI Pad 14 berbasis Android 13.
Dari segi dayanya, Xiaomi Pad 6 Pro membawa baterai 8.600 mAh dan pengisian daya 67W, sedangkan Pad 6 mengemas baterai lebih besar dengan 8.840 mAh tetapi pengisian daya 33W.
Untuk kemampuan fotografi, Pad 6 Pro hadir dengan kamera utama 50MP di bagian belakang dan kamera depan 20MP. Lensa depannya memiliki sensor terbaru yang mampu melacak dan mengikuti pergerakan pengguna secara otomatis selama panggilan video.
Xiaomi Pad 6 memiliki kamera utama beresolusi 13MP dan kamera depan 8MP. Di sisi lain, keduanya hadir dengan pengaturan quad speaker yang didukung Dolby Atmos.
Tak hanya itu, Xiaomi juga mengumumkan keyboard case baru dan aksesori smart pen generasi kedua dengan tingkat delay yang lebih rendah, daya baterai yang lebih tahan lama, serta ketahanan ujung pena yang ditingkatkan.
Harga dan Ketersediaan Xiaomi Pad 6 dan 6 Pro
Xiaomi Pad 6 dan Pad 6 Pro hadir dalam warna hitam, Black, Blue, dan Champagne Gold. Sementara itu, harga kedua tablet ini dibedakan berdasarkan pilihan konfigurasi kapasitas RAM dan penyimpanan internal.
Harga Xiaomi Pad 6
RAM 6GB/ ROM 128GB : 1,999 Yen China atau sekitar Rp 4 jutaan
RAM 8GB/ ROM 128GB : 2,099 Yen China atau sekitar Rp 4,5 jutaan
RAM 8GB/ ROM 256GB : 2,399 Yen China atau sekitar Rp 5 jutaan.
Harga Xiaomi Pad 6 Pro
RAM 8GB/ ROM 256GB : 2,699 Yen China atau sekitar Rp 5,8 jutaan
RAM 12GB/ ROM 256GB : 2,999 Yen China atau sekitar Rp 6,4 jutaan
RAM 12GB/ ROM 512GB : 3,299 Yen China atau sekitar Rp 7 jutaan
Kedua tablet ini telah tersedia untuk pre-order di China, sementara penjualan terbuka akan dimulai pada 21 April.
Kendati demikian, belum ada keterangan lebih lanjut tentang harga dan ketersediaan produk terbaru Xiaomi ini untuk pasar internasional.
Advertisement
Xiaomi Bantah Tudingan Jadi Sponsor Perang Ukraina
Di sisi lain, Xiaomi terseret ke dalam pusaran konflik perang antara Ukraina dan Rusia.
National Agency for the Prevention of Corruption Ukraine (NAZK), baru-baru ini menuding Xiaomi sebagai "sponsor perang internasional" atau "International War Sponsor" dalam daftar mereka.
Lembaga itu, seperti dikutip dari Gizmochina, Senin (17/4/2023), mengklaim bahwa Xiaomi tetap aktif di pasar Rusia, dan telah menjadi merek smartphone di negara itu sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai.
Data NAZK terbaru juga menyebut, pangsa pasar Xiaomi di Rusia berlipat ganda pada tahun 2022, dengan pengiriman per kuartal tiga meningkat sebesar 39 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Siaran pers dari Ukraina ini pun menyatakan, keputusan memasukkan Xiaomi ke dalam sponsor perang internasional, berdasarkan kelanjutan operasi perusahaan Rusia setelah "invasi skala penuh."
Pada Juli 2022, Xiaomi dan sub-brand mereka Poco, juga dilaporkan menguasai 42 persen pangsa pasar untuk ponsel pintar Rusia, menduduki peringkat pertama dalam hal pendapatan.
Data pada 2021 juga menyebut, anak perusahaan Xiaomi di Rusia telah menghasilkan pendapatan USD 202 juta.
Biro Antikorupsi Nasional Ukraina ini juga mengklaim pajak yang dibayarkan atas pendapatan yang signifikan ini, telah digunakan untuk mendukung militer Rusia dan "mendanai perang melawan Ukraina."
Adapun dalam tudingan biro Ukraina itu, ada 21 perusahaan yang dimasukkan dalam sponsor perang internasional oleh mereka.
Xiaomi Bantah Jadi Sponsor Perang
Terkait hal ini, pada Jumat pekan lalu, Xiaomi membantah tudingan tersebut. Perusahaan juga mengatakan, mereka mematuhi semua hukum dan peraturan di setiap yurisdiksi tempat mereka beroperasi.
"Xiaomi adalah perusahaan elektronik konsumen, menawarkan produk hanya untuk penggunaan sipil dan komersial," kata Xiaomi, seperti dikutip Twitter resminya.
Xiaomi juga menentang tudingan dari Biro Ukraina yang menyebut bahwa mereka adalah Sponsor Perang International, serta menegaskan tidak mendukung aksi perang apa pun.
"Kami percaya setiap konsumen di dunia memiliki hak untuk mengakses alat komunikasi dan informasi di internet," tulis Xiaomi. Misi kami adalah agar semua orang di dunia menikmati kehidupan yang lebih baik melalui teknologi inovatif," pungkas mereka.
Advertisement