Liputan6.com, Riyadh - Pada bulan suci Ramadhan tahun ini, astronot Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al-Neyadi membagikan sebuah video kota-kota paling suci Islam seperti yang dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Dalam video itu, Al-Neyadi memperlihatkan keindahan beberapa kota yang bersinar di malam hari. Ia memperbesar dan memperkecil bagian barat Arab Saudi pada malam hari.
Advertisement
Klip pertama menunjukkan kota Nabi, Madinah, kemudian berfokus pada kota Laut Merah Jeddah sebelum menyempit di Mekkah, situs paling suci bagi umat Islam.
"Sungguh pemandangan yang patut dilihat, Mekkah dan Madinah seperti bintang yang bersinar," katanya dalam video yang diunggah ke akun Twitter-nya @Astro_Alneyadi pada Selasa, 18 April 2023.
Di akhir video, ia berkata, "Saya salut kepada Anda dari luar angkasa saat melewati Laut Merah, Mekkah, Madinah, dan Jeddah."
Al-Neyadi tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang memiliki jalur orbit 408 km di atas permukaan Bumi pada 3 Maret 2023, demikian dikutip dari Arab News, Jumat (21/4/2023).
Ramadhan adalah salah satu waktu tersibuk untuk Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah karena pengunjung dari seluruh dunia tiba di Arab Saudi untuk beribadah selama bulan suci.
Pihak berwenang mengatakan bahwa 2,6 juta jemaah menghadiri Masjidil Haram di Mekkah pada Senin, 17 April malam, hari ke-27 Ramadhan, yang dianggap oleh banyak orang sebagai Lailatul Qadar yakni malam yang diberkahi dalam kalender Islam.
Bikin Hemat, Tenda Iftar Menjadi Berkah Ramadhan di Uni Emirat Arab
Bicara soal UEA, negara tersebut membagikan sekotak menu buka puasa yang berisi menu sehat, termasuk daging, buah, dan yoghurt. Menu Ramadhan itu hadir berkat donasi dari masyarakat dan organisasi.
Warga UEA bisa datang ke tenda-tenda yang tersebar di berbagai area untuk mendapatkan nasi kotak tersebut. Mereka bisa duduk di tikar yang disediakan, kemudian sholat di masjid terdekat
Kehadiran tenda-tenda ini membantu warga hemat uang.
Melansir dari Gulf News, Jumat (6/4/2023), para donor iftar dapat memberikan kontribusi secara besar ketimbang dua tahun sebelumnya ketika ada pembatasan COVID-19 di UEA.
Pada tenda di Musaffat, Abu Dhabi, donasi makanan disediakan oleh Zayed Bin Sultan Al Nahyan Foundation for Humanitarian and Charitable Works.
Para petugas yayasan itu membagikan nasi kotak pada satu jam sebelum iftar. Ada penerima yang makan di tenda dan ada juga yang membawa pulang.
Advertisement
Arab Saudi Bagi Tips Kurangi Sampah Makanan Selama Ramadhan, Nasi dan Kurma Jadi Penyumbang Terbesar
Kemudian, untuk mencegah pemborosan makanan dan mengurangi sampah makanan selama bulan Ramadhan, General Food Security Authority (GFSA) telah mengeluarkan beberapa tips yang dapat membantu Anda yang berpuasa dalam menyiapkan makanan dan menu buka puasa yang lebih berkelanjutan.
Kiat-kiat tersebut, yang dibagikan di media sosial, adalah bagian dari kampanye yang diluncurkan minggu lalu oleh Program Nasional GFSA untuk Mengurangi Kehilangan dan Pemborosan Pangan di Kerajaan.
Kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang ketahanan pangan dan mencegah pemborosan makanan itu juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola konsumsi yang baik dan sehat, demikian dilansir dari AlArabiya, Senin (10/4/2023).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency (SPA), GFSA mencatat bahwa tingkat kehilangan dan pemborosan makanan di Kerajaan sekitar 33 persen dan nilai limbah makanan diperkirakan mencapai 40 miliar riyal (sekitar 158 triliun rupiah) setiap tahunnya.
Untuk membantu mencegah hal tersebut, kampanye tersebut mendesak orang-orang untuk terlebih dahulu mengatur makanan apa yang mereka inginkan di meja buka puasa mereka, untuk mendiversifikasi pilihan makanan tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit, dan menyimpan sisa makanan dalam wadah yang rapat untuk dikonsumsi nanti.
Kampanye itu juga mengimbau masyarakat untuk menjaga jumlah yang pas saat membuat makanan, dan tidak membuat makanan dalam jumlah besar yang tidak perlu terutama dalam hal nasi.
Masjid Nabawi Arab Saudi Terima 10 Juta Lebih Jemaah Selama Ramadhan, Operasi Sterilisasi Ditingkatkan
Tidak hanya itu, Presidensi Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah memperluas jangkauan layanan kepada jemaah di Masjidil Haram, SPA melaporkan
Layanan tersebut meliputi pembagian paket air suci Zamzam, bimbingan multibahasa, mengelilingi Ka'bah, dan pembagian gelang pelacak kepada anak-anak untuk melindungi mereka agar tidak tersesat di tengah kerumunan orang.
Arab Saudi mengatakan hal itu pada Senin, 3 April 2023. Sebab, Masjid Nabawi di Kota Madinah telah menerima lebih dari 10 juta jemaah sejak awal Ramadhan.
Sebelumnya, aturan fotografi dan videografi baru diumumkan oleh Kementerian Haji dan Umrah untuk Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
"Di Dua Masjid Suci, kami memperhitungkan kesucian tempat itu, jadi kami memiliki etiket fotografi, dan kami menjaga hak orang lain," kata kementerian melalui pernyataan yang dirilis melalui Twitter, dilansir dari Arabian Business, Rabu (12/4/2023).
Masjid Nabawi biasanya menerima pengunjung dan jemaah dalam jumlah besar selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan. Untuk itu, Badan Kepresidenan Umum Urusan Masjid Nabawi telah memaksimalkan upaya agar lonjakan jumlah jemaah dan pengunjung pada periode tahun ini dapat dilayani melalui sistem pelayanan terpadu 24 jam.
Badan tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan masjid untuk menerima banyak orang, termasuk pembersihan semua lantai dan halaman luar, dan meningkatkan efisiensi serta kualitas layanan yang disediakan untuk kenyamanan semua jemaah.
Advertisement