Liputan6.com, Jakarta - Idul Fitri merupakan hari yang teramat istimewa bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Hari raya ini menandakan berakhirnya bulan suci Ramadhan. Beragam tradisi untuk perayaan dari tiap negara memeriahkan hari istimewa tersebut.
Advertisement
Perbedaan tradisi ini biasanya mengikuti kebudayaan di suatu negara.
Misalnya, negara-negara di Asia Tenggara memiliki tradisi Idul Fitri yang sedikit berbeda dengan negara-negara di Timur Tengah.
Setelah perayaan Idul Fitri sempat tidak semeriah biasanya karena pandemi COVID-19, akhirnya di tahun ini suka cita yang dirindukan itu akan kembali terasa.
Umat Muslim dapat kembali melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid, berkunjung ke rumah keluarga dan tetangga, dan menggelar acara besar.
Acara makan besar ternyata tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya.
Makanan memiliki peran besar di hari Idul Fitri. Ini bukan hanya karena menandakan berakhirnya puasa selama 30 hari yang panjang, tetapi juga karena acara ini menjadi ajang berkumpul dan bersatunya kembali keluarga.
Melansir Halal Life Magazine, Sabtu (22/4/2023), berikut ini berbagai tradisi perayaan hari raya Idul Fitri dari berbagai negara:
1. Bangladesh
Lebaran Idul Fitri dirayakan dengan penuh kegembiraan di Bangladesh, seperti negara lain, hari dimulai dengan sholat di masjid dan saling menyelamati.
Orang-orang akan mengenakan pakaian baru, saling bertukar hadiah, dan membagikan permen kepada teman dan tetangga.
Hidangan bihun manis yang disebut “Semai” akan disiapkan, ini merupakan hidangan tradisional Bangladesh.
2. Uni Emirat Arab
Idul Fitri adalah hari yang sangat penting dan besar di UEA. Dimulai dari sholat di masjid dan saling memberi ucapan selamat hari raya.
Kemudian, orang-orang akan berdandan dengan pakaian baru mereka, saling bertukar hadiah, dan membagikan permen dan makanan manis ke tetangga dan teman.
Hidangan tradisional UEA yaitu “Eid al-Fitr Breakfast” adalah suatu kewajiban!
Kudapan tersebut terdiri atas balaleet, hidangan bihun manis, dan luqaimat, sebuah pangsit kecil yang dicelupkan ke dalam sirup kurma.
3. Turki
Masyarakat Turki menyebut Idul Fitri dengan sebutan “Seker Bayram”, yang artinya pesta gula.
Di negara tersebut, kemeriahan Idul Fitri bercampur dengan tradisi nasional.
Ucapan lebaran yang biasanya diberikan satu sama lain di Turki adalah “Bayraminiz mübarek olsun” (Semoga Bayram Anda diberkati) atau “Bayraminiz kutlu olsun” (dengan arti yang sama).
Mutlu Bayramlar (“Selamat Bayram”) juga merupakan ucapan lain untuk bersuka cita dalam perayaan tersebut.
Setelah memanjatkan doa bersama dan bertemu keluarga, anak-anak akan menikmati berbagai kudapan manis Turki.
4. Indonesia
Di Indonesia sendiri, Idul Fitri biasa disebut “Hari Raya”.
Dimulai dengan melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid dan saling memberi ucapan lebaran sembari bermaaf-maafan.
Setelahnya, keluarga dan teman akan berkumpul untuk merayakan dan hidangan tradisional Indonesia seperti Kolak dan Lapis Legit akan disuguhkan.
Tak lupa pula hidangan tradisional lainnya yaitu daging pedas yang dibuat dengan santan, tak lain tak bukan adalah rendang!
Advertisement
5. Singapura
Meski bukan negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, Singapura memiliki negara tetangga yang populasinya sebagian besar beragama Islam.
Jadi, sudah sewajarnya perayaan di negara itu digelar dengan meriah, apalagi di distrik Geylang Serai.
Penggunaan istilah Idul Fitri tidaklah umum di sana, masyarakat lebih sering menyebutnya dengan “Hari Raya” atau “Hari Raya Aidilfitri”, artinya mirip hanya saja dengan bahasa Melayu.
Di sana akan ada banyak pasar malam dan bazaar yang digelar. Tak lupa pula, berbagai makanan lezat akan disuguhkan.
Meskipun ada beberapa perbedaan tentang bagaimana Idul Fitri, atau lebih tepatnya Hari Raya, dirayakan di Singapura, yang paling penting adalah tentang saling bertemunya keluarga dan menghabiskan waktu bersama.
6. Arab Saudi
Perayaan Idul Fitri di Arab Saudi sangat mirip dengan negara tetangga lainnya di Timur Tengah.
Setelah sholat Idul Fitri, keluarga dan teman-teman akan berkumpul, juga dengan anak-anak, untuk menikmati pesta tradisional mugalgal, hidangan domba yang dibumbui dengan rempah, dan berbagai suguhan manis.
Beberapa makanan penutup yang ditawarkan termasuk kue madu dan kurma, inilah alasan mengapa Lebaran sering disebut dengan Pesta Gula, khususnya di negara ini.
Momen ini sangat menggembirakan bagi anak-anak. Tak hanya karena hidangan manisnya, tetapi juga uang, baju baru, mainan, dan masih banyak lagi.
Pada malam pertama Idul Fitri, orang-orang akan merayakannya dengan memberikan penampilan terbaik mereka.
Ada sebuah tradisi unik di mana masyarakat akan meninggalkan beras dalam jumlah besar dan makanan lainnya di luar gerbang rumah mereka untuk memberikan sedikit bantuan kepada yang kurang beruntung.
Ini juga untuk memastikan mereka dapat merasakan kegembiraan hari besar itu.
7. Afrika Utara
Di Afrika Utara, ada makanan penutup khusus yang disiapkan untuk Idul Fitri seperti “sfenj” (donat Maroko) atau “kahk” (kue Mesir).
Di negara-negara Afrika tengah seperti Chad dan Kamerun, perayaan bahkan jauh lebih meriah dengan tabuhan drum dan tarian yang bisa berlangsung selama berhari-hari.
8. Mesir
Di Mesir, Idul Fitri adalah hari libur nasional selama tiga hari. Dimulai dengan sembahyang tradisional di pagi hari.
Orang-orang akan memberikan penampilan terbaik mereka dengan mengenakan pakaian baru, kemudian saling bertukar hadiah, dan membagikan makanan-makanan manis ke keluarga dan tetangga.
Biskuit manis yang terbuat dari mentega, gula, dan tepung yang disebut 'Kahk' adalah hidangan tradisional Mesir.
Di hari pertama Idul Fitri, mereka akan mengunjungi anggota keluarga yang lanjut usia dan menghabiskan waktu bersama mereka.
Selain itu, anak-anak kecil akan menerima sedikit uang dari semua orang yang lebih tua dari mereka.
Alih-alih hanya berkumpul di rumah, orang Mesir lebih senang menghabiskan waktu dengan pergi ke taman, kebun, dan bahkan kebun binatang untuk menikmati hari istimewa tersebut.
9. Maroko
Di Maroko, pagi harinya akan dimulai dengan sholat di masjid dan saling menyelamati dengan mengucap salam “Sbaah El Khair”.
Orang-orang akan mengenakan pakaian baru mereka, saling bertukar hadiah, dan berbagi makanan manis kepada teman dan tetangga.
Kue manis yang direndam madu yang disebut “Shebakia” adalah hidangan tradisional Maroko.
10. Pakistan
Masyarakat di Pakistan sangat antusias dengan perayaan Idul Fitri.
Seperti di negara-negara lainnya, pagi hari mereka akan melaksanakan ibadah sholat di masjid, juga saling memberi ucapan Idul Fitri.
Orang-orang akan bersemangat dengan menggunakan pakaian bagus mereka, kemudian saling berbagi hadiah, dan memberikan makanan-makanan manis ke keluarga dan tetangga.
Salah satu hidangan tradisional Pakistan yang dibuat saat Idul Fitri adalah Biryani, hidangan berbahan dasar nasi yang dibuat dengan daging atau sayuran dan disajikan dengan raita, saus berbahan dasar yogurt.
Advertisement