Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, hingga kuartal I 2023, seluruh sumur eksplorasi yang selesai ditajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menghasilkan penemuan hidrokarbon, atau mencatatkan success ratio 100 persen.
Jumlah kegiatan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 10 sumur, terdiri atas 5 sumur carry over tahun 2022 dan 5 sumur eksplorasi tahun 2023. Sudah selesai tajak sebanyak 4 sumur, dan dalam proses tajak sejumlah 6 sumur.
Advertisement
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan, untuk mendukung produksi minyak dan gas secara berkelanjutan, SKK Migas bersama KKKS meningkatkan program pengeboran sumur eksplorasi secara masif di 2023.
"Investasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2023 mencapai USD 1,7 miliar, atau meningkat 112% dibandingkan realisasi tahun 2022 sekaligus menjadi investasi sumur eksplorasi terbesar sejak tahun 2015. Jumlah sumur eksplorasi yang ditargetkan untuk ditajak di tahun 2023 mencapai 57 sumur. Tingginya investasi sumur eksplorasi tersebut menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih prospektif dan menarik minat investor," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).
Benny melaporkan, rasio keberhaslan SKK Migas dan KKKS cenderung terus meningkat. Jika success ratio penemuan sumur eksplorasi pada 2021 sebesar 55 persen, maka di 2022 succces ratio meningkat menjadi 8 persen. Hingga triwulan pertama 2023 berhasil mencatatkan success ratio di angka 100 persen.
Penemuan sumur eksplorasi 2023 berasal dari pengeboran sumur NSO XLLL-1 yang dioperasikan oleh PHE NSO berupa penemuan gas, sumur re-entry Rimbo-1 yang dioperasikan oleh Sele Raya Belida dengan penemuan gas, sumur SEM-1X yang dioperasikan oleh PHE Ogan Komering dengan penemuan minyak dan sumur re-entry Lofin-2 yang dioperasikan oleh Citic Seram dengan pnemuan gas dan kondensat. Total sumber daya dari penemuan tersebut mencapai + 183 MMBOE berdasarkan pengujuan Pre Drill RR P50.
Target Produksi 1 Juta BOPD
Lebih lanjut, Benny mengatakan, kegiatan pengeboran sumur eksplorasi menjadi kunci untuk penemuan cadangan migas yang baru guna mendukung produksi migas nasional secara berkelanjutan. Pasalnya, kebutuhan energi migas terus meningkat setiap tahun.
"Eksplorasi yang masif dan agresif menjadi pilar untuk mencapai target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," imbuhnya.
Benny menjelaskan, untuk dapat mendukung peningkatan produksi migas nasional guna mencapai target 2030, maka penemuan cadangan migas yang baru harus lebih besar dari yang diproduksikan sehingga membuka ruang untuk melakukan peningkatan produksi migas nasional.
"Penemuan migas tersebut tidak hanya menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menjanjikan, tetapi menjadi bukti bahwa industri hulu migas memiliki penguasaan teknologi yang mumpuni dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing. Hal tentu akan semakin menarik minat investor untuk menanamkan investasi di hulu migas Indonesia," tuturnya.
Advertisement
Transformation Resources to Production
Sebagai implementasi salah satu strategi peningkatan produksi migas nasional yaitu transformation resources to production, maka SKK Migas mendorong setiap penemuan hidrokarbon dapat segera bisa dilakukan plan of development (POD). Hingga kuartal I 2023 capaian reserve replacement ratio (RRR) mencapai 21 persen dari target 100 persen RRR.
“Kami optimis target RRR sebesar 100 persen di tahun 2023 dapat direalisasikan, mengingat pembahasan persetujuan POD terus berlangsung dan grafik penyelesaian POD biasanya meningkat terus. SKK Migas menargetkan hingga akhir tahun 2023 capaian RRR bisa di angka 152," tandas Benny.