Liputan6.com, Jakarta Miliarder asal Hong Kong, Calvin Lo mengungkapkan berminat untuk mewujudkan kehadiran pembalap Asia di ajang balap mobil kursi tunggal ternama dunia, Formula One (F1).
Hal ini pun didukung oleh latar belakang sang miliarder yang memiliki hubungan finansial dengan tim Formula One, Williams.
Advertisement
Mengutip The Straits Times, Kamis (20/4/2023) Calvin Lo, yang dikenal sebagai CEO broker asuransi RE Lee International mengungkapkan dia sedang mempertimbangkan tawaran untuk memasukkan tim dukungannya pada tahun 2026.
Meskipun Calvin Lo tidak membocorkan tim pilihannya, dia mengesampingkan keterlibatan untuk Grand Prix Hitech yang berbasis di Inggris.
"Bagian keuangan, percaya atau tidak, bagi saya sebenarnya bukan masalah terbesar," ujar Calvin Lo di kantor pusatnya di Hong Kong.
"Ini sebenarnya mengumpulkan semua keahlian... para mekanik, seluruh tim menjadi satu unit. Ada beberapa peluang yang muncul, telah muncul, dan kami berbicara cukup serius dengan beberapa tim," bebernya.
Lo juga mengatakan ikatannya dengan Williams tidak akan menimbulkan masalah.
Sebelumnya, Badan pengelola F1 telah mencari tawaran dari tim-tim baru yang potensial dengan tenggat waktu yang ditetapkan untuk sementara pada 30 April, meskipun Calvin Lo mengindikasikan bahwa jadwal itu telah diundur hingga bulan Mei mendatang.
Sebagai informasi, F1 memiliki 10 tim dan dibatasi maksimal 12 hingga musim 2025.
Calvin Lo menyebut, satu tim potensial yang dia ajak diskusi sudah melamar dan yang lain "masih di belakang layar melakukan pekerjaan mereka".
Mimpi Miliarder Hong Kong Wujudkan Keterlibatan Asia di Ajang F1
Menurut Calvin Lo, sudah saatnya ajang F1 memperhatikan potensi pembalap Asia.
"Saya pikir ada lebih banyak pemain Asia, investor, yang ingin terjun ke olahraga ini – lebih dari yang bisa kita bayangkan," ujarnya menyebutkan juga produsen mobil di Jepang, Korea Selatan, dan China.
"Saya cukup beruntung bisa mengenal banyak dari mereka dan telah menyuarakan minat mereka untuk terlibat. Jadi konsorsium, kumpulkan sumber daya," sebut Lo.
F1 memiliki tiga balapan di AS musim ini, termasuk di Las Vegas, sementara Grand Prix China telah dibatalkan untuk tahun keempat berturut-turut karena pandemi Covid-19.
Adapun ajang balapan lainnya di Singapura dan Jepang tetapi balapan sebelumnya di Korea Selatan dan Malaysia telah dibatalkan.
Calvin Lo juga mengatakan dia ingin mendirikan ajang balapan di Asia Tenggara, bahkan mungkin di Hong Kong, untuk melatih orang agar berkarir di semua bidang olahraga motor.
"Saya ingin melihat F1 lebih melibatkan Asia, lebih banyak talenta Asia, tidak hanya para pembalap tapi juga dari balik layar," ucapnya.
Advertisement
Daftar Terbaru 10 Miliarder China di 2023 versi Forbes, Nomor 1 Produsen Air Kemasan
Harta yang dimiliki oleh para miliarder China turun. Dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes, jumlah orang terkaya di negara yang dipimpin oleh Xi Jinping turun untuk tahun kedua berturut-turut.
Jumlah miliarder yang masuk daftar Forbes tersebut kini hanya tersisa 495 orang, turun dari 539 orang tahun lalu dan mencetak rekor tertinggi sebanyak 626 orang pada 2021.
Hal itu karena dampak dari pandemi dan ketegangan geopolitik menurunkan harga saham dan merusak pertumbuhan ekonomi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Namun, China memiliki miliarder terbanyak kedua secara global. Negara ini berada di belakang Amerika Serikat yang memiliki 735 miliarder tahun ini.
Dilansir dari Forbes, Sabtu (8/4/2023), total miliarder China tidak termasuk pemegang paspor dari Hong Kong dan Makau. Secara keseluruhan, China memiliki 562 orang pada daftar 2023, turun dari 607 pada 2022 dan 698 pada 2021.
Salah satu alasan utama menurunnya jumlah miliarder China akibat terguncang oleh harga saham. Kekayaan agregat miliarder China sebesar USD 1,67 triliun tahun ini, turun dari USD 1,96 triliun tahun lalu dan USD 2,5 triliun pada daftar 2021.
Sementara 76 orang Tionghoa dari daftar tahun lalu turun, 16 pendatang baru dan 14 anggota yang kembali – anggota yang masuk daftar di masa lalu, turun dan sekarang telah kembali ke peringkat – melakukan pemotongan USD 1 miliar.
Secara kolektif, sepuluh miliarder Cina teratas bernilai USD 311 miliar, turun dari USD 322 miliar pada 2022 dan USD 447 miliar pada 2021. Orang terkaya China sekarang menyumbang 13,6 persen dari total kekayaan peringkat miliarder dunia, yang berjumlah 2.640 orang senilai USD 12,2 triliun secara kolektif.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini daftar miliarder China 2023 versi Forbes:
1. Zhong Shan Shan
2. Zhang Yiming
3. Ma Huateng
4. Colin Zheng Huang
5. William Lei Ding
6. Jack Ma
7. He Xiangjian
8. Wang Wei
9. Li Shufu
10. Wang Wenyin