Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden pasca pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Hasilnya, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami penurunan yang signifikan yakni turun berkisar antara 7 hingga 8 persen.
"Suara Ganjar turun dibanding pada bulan Maret sebelum pembatalan (U-20) masih lumayan memilih Ganjar, tetapi setelah pembatalan drop kurang lebih 7-8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya daring, Rabu (19/4/2023).
Advertisement
Burhanuddin menyebut, pada bulan Maret lalu Ganjar Pranowo masih menduduki peringkat pertama dengan perolehan 27,7 persen.
“Namun, imbas pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 elektabilitas Ganjar pada April menurun menjadi 19,8 persen,” kata dia.
Sementara itu, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami peningkatan dan menyalip Ganjar ke posisi pertama.
"Survei telpon bulan Maret Ganjar masih pertama, tapi survei April tanggal 8-13 Prabowo (22,2 persen) melewati Ganjar (19,8 persen) meskipun masih dalam margin of eror," ujarnya.
Meski demikian, lanjutnya, elektabilitas Ganjar masih tinggi dikalangan masyarakat yang tidak tahu pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi dikalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah 35 persen Ganjar dipilih. Artinya ada efek di sini buat Ganjar," kta dia.
Metode Survei
Adapun survei menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Advertisement