Kronologi Pistol Milik Dirut BUMN Berdikari Meledak di Bandara Makassar

Pihak kepolisian mengatakan bahwa pistol yang meletus milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara. PT Berdikari adalah BUMN bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang peternakan ayam dan sapi.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2023, 17:35 WIB
Terjadi kehebohan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada Senin (17/4/2023) pagi, karena ada suara ledakan pistol. Pistol ini diduga meledak setelah tak sengaja terjatuh saat proses Check in. Ilustrasi pistol. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi kehebohan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada Senin (17/4/2023) pagi, karena ada suara ledakan pistol. Pistol ini diduga meledak setelah tak sengaja terjatuh saat proses Check in.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa pistol yang meletus milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara. PT Berdikari adalah BUMN bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang peternakan ayam dan sapi.

PT Angkasa Pura I (Persero) pun kemudian menjabarkan kronologi meletusnya senjata api milik Harry Warganegara ini.

"Pertama-tama, kami hendak mengkonfirmasi mengenai insiden kejadian letusan senjata api di area check-in counter Bandara Sultan Hasanuddin Makassar terjadi pada Senin, 17 April 2023 lalu," kata Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Rahadian D Yogisworo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/4/2023)

Dia menjelaskan, insiden tersebut terjadi karena unsur ketidaksengajaan pada saat personel protokoler dari penumpang yang merupakan pemilik dari senjata api tengah dalam proses mengosongkan peluru dari senjata api. Naas, senjata api tersebut justru meletus.

Saat ini, personel protokoler tersebut sudah diamankan di Posko Airport Security Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk dimintai keterangan. Yang bersangkutan juga telah diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk keperluan penyelidikan, PT Angkasa Pura I tidak dapat menyampaikan informasi lebih lanjut terkait identitas dari pemilik senjata api tersebut, dikarenakan hal tersebut bukan merupakan wewenang dari PT Angkasa Pura I," jelas Rahadian.

Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, Angkasa Pura I akan memperketat prosedur penanganan membawa senjata api di bandara kepada para petugas terkait. Baik tim protokoler, ground handling, petugas aviation security maskapai, dan stakeholders lainnya yang terlibat.

"Angkasa Pura I senantiasa mengedepankan keselamatan dan keamanan para pengguna jasa bandara," ujar Rahadian.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Polisi Pastikan Pistol yang Meledak di Bandara Makassar Milik Dirut BUMN PT Berdikari

Ilustrasi pistol (pixabay)

Pihak kepolisian akhirnya angkat bicara terkait insiden pistol meletus milik Direktur Utama BUMN di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pada pada Senin (17/4/2023). Kejadian itu sempat membuat heboh calon penumpang lain dan petugas yang berada di area check in.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana menyebutkan bahwa pistol tersebut adalah milik Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara.

 "Iya betul milik dia," kata Komang kepada Liputan6.com, Rabu (19/4/2023).

Kejadian itu bermula kala dirut BUMN yang bergerak di bidang peternakan terintegrasi itu hendak check in di Counter 16 Citilink. Harry menyerahkan barang bawaannya kepada protokoler bandara untuk diperiksa.

"Jadi yang bersangkutan ini menyerahkan barang bawaannya kepada protokoler bandara," jelas Komang.

Namun, saat protokoler tersebut memeriksa senjata dan mengosongkan magazen, tak sengaja pistol milik Harry terjatuh. Saat terjatuh, pistol tersebut kemudian meledak.

"Waktu dikosongkan pistolnya jatuh dan meledak," ucapnya.

Oleh petugas Bandara Sultan Hasanuddin, lanjut Komang, protokoler tersebut diamankan termasuk Harry Warganegara sebagai pemilik senjata. Keduanya diamankan untuk dimintai keterangan.

"Diamankan mereka untuk dimintai keterangan," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan, pihak kepolisian kemudian memastikan bahwa surat-surat kepemilikan senjata api Harry Warganegara lengkap. Sehingga, Harry tetap diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya.

"Tidak ditahan karena lengkap surat kepemilikannya," sebutnya.

Beruntung dalam insiden tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun, ledakan pistol tersebut sempat mengenai meja Counter 16 Citilink dan membuat heboh calon penumpang dan petugas yang berada di sekitar lokasi kejadian.


Tak Sengaja Terjatuh, Pistol Diduga Milik Dirut BUMN Meledak di Bandara Makassar

Para calon penumpang dan petugas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dihebohkan dengan suara ledakan pistol pada Senin (17/4/2023) pagi. Pistol tersebut diduga meledak setelah tak sengaja terjatuh saat proses Check in. 

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, pistol yang meledak itu diduga milik salah seorang Direktur Utama BUMN. Kejadian itu bermula kala Dirut BUMN tersebut menyerahkan barang bawaannya kepada salah seorang petugas bandara berinisial AFA, termasuk pistol miliknya. 

AFA lalu memproses dan memeriksa seluruh barang bawaan Dirut BUMN itu. AFA kemudian tak sengaja menjatuhkan pistol yang sudah dikokang itu hingga meledak saat mengeluarkan kartu identitas dari dalam tas milik Dirut BUMN tersebut. 

Beruntung ledakan pistol tersebut tak memakan korban jiwa dan hanya mengenai meja Counter Check In Citilink Nomor 16. AFA sendiri saat itu langsung diamankan. 

"Iya benar, kejadiannya pas hari Senin pagi," kata Relation Manager Bandara Internasional Hasanuddin, Iwan Risdianto kepada Liputan6.com, Rabu (19/4/2023). 

Iwan mengaku tak bisa berkomentar banyak ihwal kejadian tersebut. Namun, dia memastikan bahwa insiden meledaknya pistol diduga milik Dirut BUMN tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.

"Kami sebenarnya tidak bisa komentar banyak. Tapi memang betul ada kejadiannya. Oleh petugas Avsec diserahkan ke KP3 (Kepolisian Sektor Kesatuan Penjagaan dan Pengamanan Pelabuhan) Bandara Sultan Hasanuddin," jelasnya. 

Terpisah, Kapolsek Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iptu Muhammad Arsyad enggan mengomentari ihwal insiden ledakan pistol tersebut. 

"Tidak monitor," kata Arsyad kepada wartawan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya