Liputan6.com, Jakarta PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus memantau perkembangan inflasi beserta dampak terhadap kelangsungan bisnis perseroan.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengaku, tingkat inflasi Indonesia pada 2022 cukup tinggi. Namun, tingkat inflasi nasional sudah mulai menurun ketika memasuki kuartal I 2023, sehingga cukup melegakan bagi para pelaku industri.
Advertisement
"Berdasarkan data dari pemerintah, inflasi Indonesia pada tahun ini akan berkisar 3 sampai 4 persenan. Tingkat inflasi ini cukup managable bagi kami," ungkap dia dalam konferensi pers, Rabu (19/04/2023).
Dia memastikan harga produk-produk Unilever akan tetap terjangkau bagi konsumen sekaligus tetap kompetitif dibandingkan produk kompetitor. Dalam hal ini, produk-produk Unilever tidak terlalu mahal bagi konsumen, tapi tidak terlampau murah juga.
Unilever pun selalu berhati-hati dalam menerapkan kebijakan penyesuaian harga di pasar. Ini mengingat kebijakan harga produk selalu didasari oleh kemampuan daya beli masyarakat.
Sebagai informasi, Unilever Indonesia mengumumkan laporan kinerja keuangan pada kuartal I 2023. Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 10,60 triliun atau turun 2,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,83 triliun.
Hingga akhir Maret 2023 perseroan membukukan laba Rp 1,40 triliun atau turun 30,69 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,02 triliun.
Cuan dari Pesta Politik
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencermati efek pesta politik terhadap bisnis konsumer. Sebagaimana diketahui, pemilihan umum (pemilu) akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Advertisement