Liputan6.com, Jakarta Induk perusahaan Facebook, Meta pada hari Rabu bersiap kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Melansir Cnn.com di Jakarta, Kamis (20/4), PHK kali ini menyasar pada pekerja teknis termasuk Engineer.
Juru bicara Meta, Nkechi Nneji menyampaikan, CEO Mark Zuckerberg menyetujui bahwa perusahaan akan memangkas 10.000 karyawan lagi dalam beberapa bulan mendatang.Pemberitahuan Zuckerberg mengatakan bahwa restrukturisasi dan PHK di grup teknologi Meta akan berlangsung pada bulan April 2023.
Advertisement
Meta dilaporkan memberi tahu karyawan Amerika Utara untuk bekerja dari rumah pada hari Rabu untuk mengantisipasi PHK. Anggota tim perekrutan Meta juga telah diberitahu tentang PHK tambahan bulan lalu, dan pemotongan ke grup bisnis perusahaan diharapkan terjadi pada akhir Mei.
Pengurangan 10.000 pekerja ini menandai putaran kedua pemutusan hubungan kerja yang signifikan di Meta. Sebelumnya, pada bulan November lalu Meta telah menghilangkan sekitar 13 persen dari tenaga kerjanya, atau 11.000 pekerjaan, dalam satu putaran pemotongan terbesar dalam sejarahnya.
Meta mengatakan PHK ini adalah bagian dari "tahun efisiensi", karena perusahaan berusaha untuk memperbaiki keuangan akibat penurunan pendapatan iklan yang berulang. Selain itu, persaingan yang meningkat di industri digital juga ikut mempengaruhi pertumbuhan pengguna yang menimbulkan kerugian besar.
Zuckerberg juga telah mengambil tanggung jawab atas perekrutan berlebihan di awal pandemi, ketika ada permintaan yang kuat untuk produk perusahaan dan iklan online, yang agak menurun begitu dunia dibuka kembali.
Mark Zuckerberg mengatakan bulan lalu bahwa, dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan waktu hingga akhir tahun ini untuk menyelesaikan proses restrukturisasi stafnya.
"Seperti yang saya bicarakan tentang efisiensi tahun ini, saya telah mengatakan bahwa bagian dari pekerjaan kami akan melibatkan pemindahan pekerjaan dan itu akan berguna untuk membangun perusahaan yang lebih ramping dan lebih teknis serta meningkatkan kinerja bisnis kami untuk memungkinkan jangka panjang kami visi," kata Zuckerberg dalam pernyataan di Maret 2023 lalu.
Gelombang PHK Menerpa Meta hingga Amazon, Ini Tanggapan Ekonom Goldman Sachs
Goldman Sachs menolak anggapan kalau pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menarik perhatian dari perusahaan teknologi besar adalah tande resesi Amerika Serikat (AS) yang membayangi.
“PHK teknologi bukanlah tanda resesi yang akan datang,” tulis Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dalam catatan kepada klien pada Selasa, 15 November 2022, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (19/11/2022).
Menjelang akhir tahun, pengumuman PHK telah meningkat di bidang teknologi di tengah tahun buruk untuk harga saham dan pertumbuhan yang melambat. Dalam dua minggu terakhir, Meta dan Amazon telah mengumumkan PHK gabungan sebanyak 21.000 setelah kuartal III 2022.
Twitter memangkas 3.700 karyawan karena pemilik baru Elon Musk melakukan reset pada bisnis platform media sosial. Hatzius menghitung ada 34.000 pengumuman PHK dari perusahaan teknologi besar pada November 2022. Namun demikian, ekonom Goldman Sachs mencantumkan tiga alasan mengapa PHK ini bukan pertanda masa ekonomi yang lebih suram di masa depan.
Teknologi tidak mendominasi dunia kerja. “Pertama, industri teknologi menyumbang sebagian kecil dari pekerjaan agregat misalnya. Tingkat pengangguran akan naik kurang dari 0,3 persentase bahkan jika semua pekerja bekerja di media online, penyiaran, dan pencarian web segera diberhentikan, jadi hambatan apa pun pada pasar tenaga kerja secara keseluruhan harus kecil,” ujar dia.
Advertisement
Selanjutnya
Teknologi juga masih membuka lowongan kerja. "Kedua, lowongan kerja teknologi tetap jauh di atas tingkat pra pandemi COVID-19, jadi pekerja teknologi yang di-PHK harus memiliki peluang bagus untuk menemukan pekerjaan baru,” tutur dia.
Sejarah sebagai panduan. “Ketiga, PHK pekerja teknologi sering melonjak di masa lalu tanpa peningkatan jumlah PHK yang sesuai dan secara historis tidak menjadi indikator utama penurunan pasar tenaga kerja lebih luas, dan PHK di industri lain masih terlihat terbatas,” kata dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com