Liputan6.com, Gorontalo - Provinsi Gorontalo merupakan daerah yang menjadi lokasi gerhana matahari hibrida bisa terlihat. Warga yang beraktivitas di luar ruangan merasakan melihat langsung fenomena alam tersebut.
Tidak hanya merasakan, warga Gorontalo merasakan hal yang berbeda saat gerhana matahari hibrida berlangsung. Salah satunya merasakan sejuknya udara.
Baca Juga
Advertisement
Cuaca yang tadinya cerah dengan udara yang panas, tiba-tiba berubah menjadi mendung. Cahaya matahari yang sebelumnya memberi suhu panas, tiba-tiba menjadi adem.
Warga Gorontalo yang menjalankan ibadah puasa dan melakukan aktivitas di luar rumah, ikut merasakan itu. Meski hanya berlangsung kurang lebih satu jam, fenomena gerhana hibrida sangat memberikan dampak.
"Tadi pas keluar rumah, udara begitu sejuk. Meskipun matahari bersinar, tapi tidak panas," kata Iwan salah satu warga Kota Gorontalo.
Menurut Iwan, jika gerhana matahari di akhir Ramadan merupakan berkah bagi mereka yang bekerja di luar. Apalagi, saat ini cuaca di tanah serambi madinah sangat cerah tanpa ada awan sedikit pun.
"Mungkin berkah ya, saya sebagai pedagang merasakan sejuknya udara saat gerhana berlangsung," ungkapnya.
"Mudah-mudahan, pertanda baik bagi warga Gorontalo yang akan memasuki 1 Syawal," ia menandaskan.
Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida?
Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhammad, mengatakan, keunikan Gerhana Matahari Hibrida karena gerhana Matahari ini tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total. Namun, di sebagian wilayah lain, tampak sebagai gerhana Matahari cincin.
"Di wilayah Indonesia, Gerhana Matahari terjadi pada 20 April akan teramati sebagai Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian," tuturnya, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi BRIN.
Ia memaparkan, Gerhana Matahari Total akan bisa diamati di wilayah Indonesia Bagian Timur yang terbilang singkat, kurang dari satu menit.
Di daerah Indonesia lainnya, akan teramati sebagai Gerhana Matahari parsial atau sebagian. "Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai Gerhana Matahari Cincin di wilayah selamat Samudera Hindia dan Samudera Pasifik," ujarnya menambahkan.
Ia menuturkan, sebagian lintasan Gerhana Matahari Total 2023 akan melewati wilayah lautan. Misalnya, Laut Timor dan Laut Banda.