Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan negara-negara sekitarnya baru saja menyaksikan fenomena gerhana matahari hibrida yang langka. Fenomena langit itu diliput media berbagai negara, meski hanya negara sekitar Asia Tenggara dan Australia yang menyaksikanya
Bagi para penggemar skygazing, jangan lewatkan juga sejumlah fenomena langit pada sisa tahun 2023 ini. Hujan meteor Lyrid juga akan berlangsung dua hari setelah terjadinya gerhana matahari hibrida.
Advertisement
Ada pula gerhana matahari ring of fire menjelang akhir tahun ini.
Berikut jadwal fenomena langit di 2023, seperti dilaporkan situs AccuWeather, Kamis (20/4/2023).
Hujan Meteor Lyrid
Tanggal: 22-23 April
Fenomena hujan meteor Lyrid terjadi setelah perayaan Hari Bumi. Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor pertama yang bisa disaksikan dari Bumi dalam hampir empat bulan terakhir.
Pada masa puncaknya, ada 20 bintang jatuh yang bisa terlihat tiap jamnya. Sayangnya, Lyrid lebih jelas terlihat di belahan bumi bagian utara, seperti Amerika dan Eropa.
Namun, dua pekan setelah Lyrid, ada lagi hujan meteor Eta Aquarid yang gampang terlihat dari belahan bumi selatan. Pada puncaknya, ada 50 bintang jatuh yang terlihat di fenomena Eta Aquarid.
Kedekatan Bulan, Venus, dan Mars
Tanggal: 21 Juni
Solstis (titik balik musim panas) pada bulan Juni akan menampilkan kedekatan planet Venus, Mars, dan Bulan.
Posisi Venus dan Mars akan terlihat dekat di langit pada Juni 2023, tetapi Bulan akan ikut mendekat kepada dua planet itu di tanggal 21 Juni 2023.
Trio Venus, Mars, dan Bulan dapat terlihat di langit usai senja tanpa teleskop apabila cuaca cerah.
Supermoon Pertama Tahun 2023
Thunder Moon
Tak lama usai solstis, Bumi akan menyaksikan supermoon pertama di tahun 2023. Supermoon ini terjadi di tengah purnama bulan Juli.
Purnama pada 3 Juli 2023 akan disebut Thunder Moon (bulan petir). Julukan itu dibelikan karena bulannya muncul di tengah musim badai musim panas di Amerika Utara.
Hujan Meteor Perseid
Tanggal: 12-13 Agustus 2023
Hujan meteor tahunan Perseid dapat disaksikan pada 12-13 Agustus mendatang. Mereka yang melihat hujan meteor ini bisa menyaksikan hingga 100 bintang jatuh per jam pada malam Sabtu 12 Agustus, menurut American Meteor Society.
Tahun lalu, puncak Perseid terjadi bersamaan dengan supermoon. Tahun ini tidak demikian. Alhasil, hujan meteor Perseid tahun ini diprediksi akan menghasilkan pertunjukan cahaya yang berkilau di akhir pekan musim panas.
Oposisi Saturnus
Tanggal: 27 Agustus
Oposisi dalam astronomi berarti ketika posisi benda langit berlawanan dengan Bumi di sisi lain matahari. Situs EarthSky menyebut planet-planet seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus bisa mengalami oposisi.
Planet yang berada dalam posisi oposisi dapat lebih jelas terlihat di langit malam.
Pada akhir Agustus 2023, planet Saturnus akan berada di posisi oposisi, sehingga warga Bumi bisa melihat Saturnus dengan lebih jelas dengan teleskop, bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Penggunaan teleskop bisa memberikan visual lebih jelas, termasuk untuk melihat cincin-cincin Saturnus.
Advertisement
Ring Of Fire dan Blue Moon
Super Blue Moon
Tanggal: 30 Agustus
Ada dua gerhana spesial yang terjadi di Agustus 2023. Yang pertama gerhana biasa, selanjutnya ada Bulan Biru (Blue Moon).
Namun, Bulan Biru yang terjadi juga merupakan Super Moon. Alhasil, fenomena ini disebut Super Blue Moon. Terakhir kali ada Super Blue Moon adalah pada 31 Januari 2018.
Ini juga pertama kalinya ada dua gerhana dalam sebulan sejak Oktober 2020. Fenomena ini baru terjadi lagi pada Mei 2025.
Gerhana Matahari Ring of Fire
Tanggal: 14 Oktober
Meski warga Amerika Serikat tidak bisa melihat gerhana matahari hibrida yang langka, tahun ini mereka bisa menyaksikan gerhana matahari Ring of Fire alias gerhana matahari cincin.
Seperti diketahui, gerhana matahari jenis ini terjadi ketika matahari tak sepenuhnya tertutup bulan, sehingga matahari terlihat seperti cincin di langit.
Sayangnya, tak semua warga AS bisa melihat situasi ini. Mereka harus travel dulu ke jalur gerhana yang membelah secara diagonal dari Medford (Oregon) hingga Corpus (Texas).
Situs AccuWeather mengingatkan supaya tetap memakai alat pelindung mata ketika melihat gerhana ini.
Jupiter
Oposisi Jupiter
Tanggal: 3 November
Jupiter akan bersinar terang pada 3 November 2023, sebab planet besar itu ada di posisi Oposisi.
Tidak perlu teleskop untuk melihat Jupiter saat posisi, namun teleskop bisa membantu melihat empat bulan terbesar Jupiter, serta multiwarna dari awan Jupiter.
Hujan meteor Geminid
Tanggal: 13-14 Desember
Fenomena langit tahun ini akan ditutup oleh meteor Geminid. Tampilan memukau hingga 100 bintang jatuh per jam akan menenani para stargazer di langit musim dingin.
Advertisement