Ada Gerhana Ring of Fire, Ini Jadwal Fenomena Langit 2023 Usai Gerhana Matahari Hibrida

Pecinta fenomena langit, jangan lewatkan event astronomi setelah gerhana matahari hibrida.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Apr 2023, 11:22 WIB
Gerhana matahari ring of fire pada 2019. Dok: AFP

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan negara-negara sekitarnya baru saja menyaksikan fenomena gerhana matahari hibrida yang langka. Fenomena langit itu diliput media berbagai negara, meski hanya negara sekitar Asia Tenggara dan Australia yang menyaksikanya

Bagi para penggemar skygazing, jangan lewatkan juga sejumlah fenomena langit pada sisa tahun 2023 ini. Hujan meteor Lyrid juga akan berlangsung dua hari setelah terjadinya gerhana matahari hibrida. 

Ada pula gerhana matahari ring of fire menjelang akhir tahun ini.

Berikut jadwal fenomena langit di 2023, seperti dilaporkan situs AccuWeather, Kamis (20/4/2023). 

Hujan Meteor Lyrid

Tanggal: 22-23 April

Fenomena hujan meteor Lyrid terjadi setelah perayaan Hari Bumi. Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor pertama yang bisa disaksikan dari Bumi dalam hampir empat bulan terakhir.

Pada masa puncaknya, ada 20 bintang jatuh yang bisa terlihat tiap jamnya. Sayangnya, Lyrid lebih jelas terlihat di belahan bumi bagian utara, seperti Amerika dan Eropa.

Namun, dua pekan setelah Lyrid, ada lagi hujan meteor Eta Aquarid yang gampang terlihat dari belahan bumi selatan. Pada puncaknya, ada 50 bintang jatuh yang terlihat di fenomena Eta Aquarid.

Kedekatan Bulan, Venus, dan Mars

Tanggal: 21 Juni 

Solstis (titik balik musim panas) pada bulan Juni akan menampilkan kedekatan planet Venus, Mars, dan Bulan.

Posisi Venus dan Mars akan terlihat dekat di langit pada Juni 2023, tetapi Bulan akan ikut mendekat kepada dua planet itu di tanggal 21 Juni 2023.

Trio Venus, Mars, dan Bulan dapat terlihat di langit usai senja tanpa teleskop apabila cuaca cerah.


Supermoon Pertama Tahun 2023

Bulan super purnama, muncul di balik gunung di Pegunungan Alpen Swiss, terlihat dari Chexbres, Swiss barat, Rabu (13/7/2022). Bulan Purnama dikenal sebagai Buck Moon dan juga Supermoon. Di kondisi ini Bulan akan terlihat tampak lebih besar dan terang sehingga terasa sangat dekat dari Bumi. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Thunder Moon

Tak lama usai solstis, Bumi akan menyaksikan supermoon pertama di tahun 2023. Supermoon ini terjadi di tengah purnama bulan Juli.

Purnama pada 3 Juli 2023 akan disebut Thunder Moon (bulan petir). Julukan itu dibelikan karena bulannya muncul di tengah musim badai musim panas di Amerika Utara.

Hujan Meteor Perseid

Tanggal: 12-13 Agustus 2023

Hujan meteor tahunan Perseid dapat disaksikan pada 12-13 Agustus mendatang. Mereka yang melihat hujan meteor ini bisa menyaksikan hingga 100 bintang jatuh per jam pada malam Sabtu 12 Agustus, menurut American Meteor Society.

Tahun lalu, puncak Perseid terjadi bersamaan dengan supermoon. Tahun ini tidak demikian. Alhasil, hujan meteor Perseid tahun ini diprediksi akan menghasilkan pertunjukan cahaya yang berkilau di akhir pekan musim panas.

Oposisi Saturnus

Tanggal: 27 Agustus

Oposisi dalam astronomi berarti ketika posisi benda langit berlawanan dengan Bumi di sisi lain matahari. Situs EarthSky menyebut planet-planet seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus bisa mengalami oposisi.

Planet yang berada dalam posisi oposisi dapat lebih jelas terlihat di langit malam.

Pada akhir Agustus 2023, planet Saturnus akan berada di posisi oposisi, sehingga warga Bumi bisa melihat Saturnus dengan lebih jelas dengan teleskop, bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Penggunaan teleskop bisa memberikan visual lebih jelas, termasuk untuk melihat cincin-cincin Saturnus.


Ring Of Fire dan Blue Moon

Fenomena Blue Moon atau Bulan Biru. (iStock)

Super Blue Moon

Tanggal: 30 Agustus

Ada dua gerhana spesial yang terjadi di Agustus 2023. Yang pertama gerhana biasa, selanjutnya ada Bulan Biru (Blue Moon).

Namun, Bulan Biru yang terjadi juga merupakan Super Moon. Alhasil, fenomena ini disebut Super Blue Moon. Terakhir kali ada Super Blue Moon adalah pada 31 Januari 2018.

Ini juga pertama kalinya ada dua gerhana dalam sebulan sejak Oktober 2020. Fenomena ini baru terjadi lagi pada Mei 2025.

Gerhana Matahari Ring of Fire

Tanggal: 14 Oktober

Meski warga Amerika Serikat tidak bisa melihat gerhana matahari hibrida yang langka, tahun ini mereka bisa menyaksikan gerhana matahari Ring of Fire alias gerhana matahari cincin.

Seperti diketahui, gerhana matahari jenis ini terjadi ketika matahari tak sepenuhnya tertutup bulan, sehingga matahari terlihat seperti cincin di langit.

Sayangnya, tak semua warga AS bisa melihat situasi ini. Mereka harus travel dulu ke jalur gerhana yang membelah secara diagonal dari Medford (Oregon) hingga Corpus (Texas).

Situs AccuWeather mengingatkan supaya tetap memakai alat pelindung mata ketika melihat gerhana ini.


Jupiter

Planet Jupiter (Foto: NASA).

Oposisi Jupiter

Tanggal: 3 November

Jupiter akan bersinar terang pada 3 November 2023, sebab planet besar itu ada di posisi Oposisi.

Tidak perlu teleskop untuk melihat Jupiter saat posisi, namun teleskop bisa membantu melihat empat bulan terbesar Jupiter, serta multiwarna dari awan Jupiter.

Hujan meteor Geminid

Tanggal: 13-14 Desember

Fenomena langit tahun ini akan ditutup oleh meteor Geminid. Tampilan memukau hingga 100 bintang jatuh per jam akan menenani para stargazer di langit musim dingin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya