Selis Bromo dari PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) (Foto: PT Gaya Abadi Sempurna Tbk)
3. PT Indika Energi Tbk (INDY)
PT Indika Energi Tbk (INDY) bersama anak perusahaannya PT Indika Energy Infrastructure mendirikan perusahaan bernama PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) pada 5 April 2021. Perusahaan ini bergerak di sektor kendaraan listrik. Total investasi untuk pendirian anak usaha itu senilai Rp 40 miliar dengan komposisi PT Indika Energy Tbk sebesar Rp 39,99 miliar dan PT Indika Energy Infrastructure sebesar Rp 1 juta.
Pada Maret 2022, perseroan bersama-sama anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, yakni PT Indika Energy Infrastructure, telah mendirikan perusahaan dengan nama PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI). Ada tiga maksud, tujuan, serta kegiatan usaha Solusi Mobilitas Indonesia.
Pertama, melakukan kegiatan industri sepeda motor roda dua. Kedua, melakukan perdagangan besar sepeda motor dan suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya. Ketiga, melakukan jasa konsultasi manajemen. Langkah ini sekaligus menjadi portfolio hijau Indika Energy menuju net zero emission pada 2050. Sehingga perseroan melakukan diversifikasi portofolio pada lini bisnis berkelanjutan.
Pada 22 September 2022, perseroan melalui anak usaha perseroan yaitu PT Mitra Motor Group (MMG) mendirikan perusahaan patungan bersama Foxteq Singapore Pte Ltd.
Perusahaan patungan itu bernama PT Foxconn Indika Motor (FIM). Selain itu, perseroan juga menginisiasi green business solar power dengan mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).
Yakni usaha patungan yang diprakarsai Indika Energy dengan Fourth Partner Energy (4PEL), pengembang tenaga surya terkemuka di India. Perusahaan patungan ini fokus menyediakan platform solusi energi terbarukan satu atap untuk sektor komersial dan industri di Indonesia.
PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Solusi Mobilitas Indonesia dan PT Indika Energy Infrastructure menandatangani perjanjian investasi dengan Alpha JWC III, LP (Alpha) pada 19 Mei 2022.
ALVA merupakan produksi PT Ilectra Motor Group (IMG), bagian dari Indika Energy, Alpha JWC Ventures, dan ventura Horizons Ventures ke sektor kendaraan listrik. IMG sendiri didirikan untuk memfasilitasi kemitraan dan membangun tidak hanya merek kendaraan roda dua, tetapi juga ekosistem pendukungnya yang masih sangat baru.
Adapun, Brand Lifestyle Mobility Solution yang hadir melalui motor listrik ALVA telah mengumumkan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ada di dalam motor listrik ALVA One. Persentase TKDN motor listrik ALVA One diklaim mencapai 44 persen, sehingga ALVA One memenuhi syarat bantuan pemerintah untuk pembelian motor listrik dan bisa mengikuti program tersebut.
“Kami mendapatkan apresiasi dari pemerintah yang dapat dilihat dari peningkatan TKDN ALVA ONE dimana hal ini kami wujudkan melalui komitmen investasi yang kami lakukan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dimana salah satu bentuk konkritnya adalah fasilitas manufaktur di Cikarang dan kolaborasi dengan mitra- mitra kami di Indonesia, ” ungkap Chief Marketing Officer ALVA Putu Yudha.
4. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)
PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) anggota dari grup PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melalui anak usahanya, PT Volta Indonesia Semesta memproduksi motor listrik merek Volta.
Hingga saat ini Volta telah meluncurkan berbagai jenis motor listrik di antaranya seri 401, Virgo dan Mandala, serta telah membangun layanan stasiun penukaran baterai SGB yang telah mencapai lebih dari 200 titik di pulau Jawa dan Bali.
Selain itu, PT Volta Indonesia Semesta juga akan menggenjot produksi kendaraan listrik. Ini mengingat, pemerintah akan memberikan subsidi bagi masyarakat yang ingin membeli motor listrik.
"Kalau produksi motor tentunya pasti selalu ada penambahan, karena pemerintah juga baru menerbitkan melalui Kemenperin bantuan (subsidi motor listrik), tapi tidak semua kalangan dapat subsidi. Tentunya animo masyarakat jadi lebih tinggi, jadi secara pabrik kita terus produksi," kata Direktur Utama NFC Indonesia, Abraham Theofilus.
Menurut ia, bisnis motor listrik ini masih memiliki potensi besar ke depan. Lantaran, bisnis motor listrik ini masih di tahap awal. Dengan demikian, Volta pun berupaya memproduksi sejumlah motor listrik dengan model baru.
"Karena ini bisnisnya masih awal banget potensi masih banyak. Volta selalu produksi kita selalu nambah-nambah model baru baik segmen ibu rumah tangga, anak muda itu salah satunya kita menyiapkan beberapa varian dari satu baterai dua baterai," kata dia.
Sementara itu, jenis motor listrik Volta yang telah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN baru satu, yakni seri 401. Sedangkan, untuk model Mandala dan Virgo masih dalam tahap peningkatan TKDN.
"Saat ini kita sedang proses lainnya untuk memenuhi TKDN ada Mandala dan Virgo. Jadi pilihan masyarakat juga lebih bayak," kata dia.