Liputan6.com, Elgin - Akibat salah masuk mobil, dua anggota cheerleader jadi korban penembakan. Kejadian berlangsung di tempat parkir kota Austin, Texas.
Melansir BBC, Kamis (20/4/2023), dua pemandu sorak sekolah menengah atas itu keliru dan menghampiri sebuah kendaraan yang salah sebelum akhirnya ditembak.
Advertisement
Salah satunya, Payton Washington (18), saat ini masih berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, kondisinya diketahui kritis.
Sedangkan korban lainnya langsung diberi penanganan di tempat kejadian.
Badan pemandu sorak yang menaungi mereka menyebut bahwa penembakan terjadi pada pukul 00.15 waktu setempat pada Selasa (18/4) lalu.
Pelakunya, Pedro Tello Rodriguez Jr pria berumur 25 tahun, didakwa oleh polisi karena perbuatan yang mengancam nyawa itu.
Penembakan terjadi di parkiran supermarket di Elgin, Texas, sekitar 40 km dari Austin.
Polisi Elgin mengatakan, “Informasi menunjukkan bahwa terjadi pertengkaran di tempat parkir, dan beberapa tembakan dilepaskan ke dalam kendaraan.”
Anggota regu pemandu sorak lainnya langsung mengadakan doa bersama di malam hari penembakan itu terjadi.
Tim pemandu sorak itu rupanya akan berkompetisi di Cheerleading Worlds di Orlando, Florida, dan sementara mereka akan berlatih tanpa rekan setimnya.
Salah satu korban, dengan peluru mengenai kakinya, mengatakan bahwa kejadian di hari itu terjadi dengan begitu cepat.
Seluruh tragedi dan kemalangan ini terjadi hanya karena sebuah kekeliruan kecil yang seharusnya bisa diselesaikan tanpa adanya pertumpahan darah.
Kronologi Kejadian
Pemandu sorak Heather Roth mengatakan, dia keluar dari mobil temannya untuk masuk ke mobilnya sendiri, tetapi ternyata ia salah mobil.
Heather yang melihat seorang pria di kursi penumpang mobil itu, jadi ia kembali ke kendaraan temannya.
Setelah kembali ke kendaraan awal, pria itu malah menghampiri Heather dan Payton yang berada di dalam mobil.
“Saya melihat pria itu keluar. Dan saya menurunkan jendela saya, dan saya mencoba untuk meminta maaf kepadanya,” kata Heather.
“Pria itu hanya mengangkat tangannya dan mengeluarkan pistol, mulai menembak kami,” tambahnya.
Lynn Shearer, pemilik tim, mengatakan bahwa kelompok yang terdiri dari empat gadis itu sedang pulang bersama setelah latihan ketika penembakan terjadi.
Ia juga mengatakan kepada CBS News, bahwa limpa Payton pecah dan pankreas serta diafragmanya juga rusak.
Fee Mulkey, pelatih pemandu sorak di Baylor University tempat Payton akan memulai kuliahnya, meminta masyarakat untuk memanjatkan doa demi pemulihan Payton melalui akun Twitter pribadinya.
“Kami mencintaimu dan tidak sabar untuk segera bertemu lagi denganmu!” ketiknya.
Advertisement
Salah Satu dari Banyak Insiden Penembakan Minggu Ini
Tersangka penembakan akhirnya tertangkap setelah nomor plat kendaraannya dilacak.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa salah satu saksi insiden itu adalah seorang manajer toserba.
Penggalangan dana dilakukan untuk membantu biaya pengobatan Payton, tim pemandu sorak Woodlands Elite Generals yang mengorganisirnya.
Dicantumkan pada situs penggalangan dana tersebut bahwa Payton terkena dua tembakan yang mengakibatkannya terluka parah.
Insiden penembakan yang terjadi pada dua wanita ini adalah salah satu dari banyaknya kejadian di minggu ini.
Seluruhnya berawal dari kekeliruan, mulai dari salah rumah, salah jalan, dan yang terakhir yaitu salah mobil.
Di negara bagian New York, Kaylin Gillis yang berusia 20 tahun ditembak dan dibunuh pada hari Sabtu setelah seorang temannya secara tidak sengaja mengemudi di jalan yang salah.
Kejadian lainnya, Kamis minggu lalu di Missouri, Ralph Yarl yang berusia 16 tahun ditembak di kepala dan lengan ketika dia membunyikan bel pintu di alamat yang salah.
7 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Kolam Renang Umum Meksiko
Baru beberapa hari lalu, sebuah kasus penembakan yang lebih parah terjadi di Meksiko. Sebanyak tujuh orang tewas.
Setidaknya tujuh orang tewas, termasuk seorang anak usia tujuh tahun, ketika sekelompok pria bersenjata melakukan penembakan di sebuah kolam renang umum di Meksiko pada Sabtu (15/4/2023). Satu orang yang terluka parah dilarikan ke rumah sakit.
Seorang saksi mata memberitahu pihak berwenang bahwa sekelompok pria bersenjata tiba dan melepaskan tembakan sekitar pukul 16.30 waktu setempat, kemudian merusak sebuah toko, kamera keamanan, dan monitor sebelum pergi.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang dengan pakaian renang berteriak dan beberapa memeluk anak mereka.
Tentara dan pasukan keamanan Meksiko telah dikerahkan untuk mencari para pria bersenjata pelaku penembakan massal yang terjadi di Kota Cortazar, Negara Bagian Guanajuato. Demikian seperti dilansir CNN, Senin (17/4).
Guanajuato adalah pusat pertanian dan manufaktur utama serta lokasi produksi bagi banyak produsen mobil top dunia.
Advertisement