Liputan6.com, Jakarta - Ketika memasuki 1 Syawal umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri pada pagi harinya. Sholat Idul Fitri dapat dilaksanakan sejak matahari terbit hingga masuk waktu dzuhur.
Hukum melaksanakan sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan). Rasulullah SAW melaksanakan sholat Idul Fitri sejak disyariatkannya pada tahun kedua hijriah. Setelah Rasulullah SAW wafat, ritual sholat Idul Fitri diteruskan oleh para sahabat nabi.
Sholat Idul Fitri dikerjakan sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama bertakbir sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua bertakbir sebanyak lima kali.
Baca Juga
Advertisement
Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri secara berjemaah, umat Islam mendengarkan khutbah. Apabila terlambat atau ada halangan lain sholat Idul Fitri boleh dilakukan secara sendiri-sendiri di rumah, ketimbang tidak melaksanakan sama sekali.
Untuk memudahkan Anda dalam melaksanakan sholat Idul Fitri, berikut Liputan6.com bagikan tata cara sholat Idul Fitri dari awal hingga akhir.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Mengutip NU Online, berikut tata cara sholat Idul Fitri secara tertib.
1. Niat
Sholat Idul Fitri diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat Idul Fitri.
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Arab-latin: Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni ma'muman/imāman lillāhi ta'ālā.
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram seperti melaksanakan sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Boleh juga membaca lafal berikut.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Membaca Surat al-Fatihah
Membaca surat al-Fatihah termasuk rukun sholat. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Advertisement
Rakaat Kedua
4. Takbir 5 Kali di Rakaat Kedua
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Kemudian membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Sekali lagi, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat id.
5. Mendengarkan Khutbah
Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.
Hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah mengungkapkan:
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
Artinya: “Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
Khutbah pertama sholat Idul Fitri sunnahnya dimulai dengan takbir hingga sembilan kali. Sedangkan pada khutbah kedua diawali dengan takbir tujuh kali.
Itulah tata cara sholat Idul Fitri lengkap dengan bacaannya. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan sehingga bisa melaksanakan sholat hari raya ini. Aamiin. Wallahu'alam.