Misteri Kemunculan Lumba-lumba Albino Langka di Perairan Afrika

Beruntung! Sepasang suami istri ini berkesempatan untuk menyaksikan langsung penampakan lumba-lumba hidung botol albino yang pertama kalinya di Afrika. Mungkinkah ini penampakan pertama di dunia?

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 22 Apr 2023, 18:36 WIB
Anak lumba-lumba hidung botol albino muncul di dekat lumba-lumba dewasa di Teluk Algoa, Afrika Selatan. (Dokumentasi pribadi : Lloyd Edwards/Raggy Charters)

Liputan6.com, Eastern Cape - Fenomena langka terjadi di perairan Afrika ketika seekor lumba-lumba yang diduga albino terlihat berenang di permukaan.

Sepasang penganting baru yang beruntung berhasil melihat momen langka tersebut. Di hari pernikahan mereka, mereka menyaksikan anak lumba-lumba langka saat itu sedang berlayar menggunakan sebuah kapal pengamat paus.

Melansir Live Science, Kamis (20/4/2023), anak lumba-lumba putih itu kemungkinan adalah yang pertama dari jenisnya yang terlihat di Afrika.

Pasangan yang beruntung itu, bersama dengan keluarga dan teman-teman mereka, melihat cetacea dengan warna yang tidak biasa pada tanggal 4 April di atas kapal Raggy Charters di Teluk Algoa, spot margasatwa laut di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan. 

Lloyd Edwards, kapten kapal dan pemilik Raggy Charters, adalah orang pertama yang melihat penampakan hewan langka itu di antara kawanan besar lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik.

“Ini adalah penampakan lumba-lumba hidung botol albino pertama yang tercatat di Afrika,” tulis Edwards di laman Facebook-nya.

“Kemungkinan berusia sekitar satu bulan dan berukuran panjang sekitar 3,3 kaki (1 meter),” kata para ahli kepada Live Science.

“Kemungkinan besar adalah albino sejati, tetapi ini sulit untuk diketahui dari gambar saja,” tambahnya. 

Albinisme adalah kondisi genetik yang mencegah hewan memproduksi pigmen melanin, yang memberi warna pada kulit, bulu, bulu, dan mata mereka. Akibatnya, hewan albino akan tampak berwarna putih dan memiliki mata merah muda. Kondisi ini membuat matanya lebih rentan terhadap cahaya daripada mata normal biasanya.


Perlu Tes Genetik

Ilustrasi lumba-lumba. (Copyright foto: Pexels.com/Hamid Elbaz)

Albinisme sering kali tertukar dengan leucism, suatu kondisi yang mencegah sel individu memproduksi melanin. 

Hewan leusistik dapat sepenuhnya berwarna putih, warna kuning kusam atau bercak keduanya bercampur dengan warna normalnya. 

Bagi pengamat biasa, akan sulit untuk membedakan antara kedua kondisi tersebut.

Jika tubuh hewan tersebut terlihat berwarna putih sepenuhnya maka dapat diidentifikasikan bahwa lumba-lumba itu adalah albino sejati, bukan leusistik, menurut Erich Hoyt, seorang peneliti di Whale and Dolphin Conservation (WDC), Inggris.

Apabila mata lumba-lumba itu tidak terlihat maka akan semakin sulit untuk memutuskan apa kondisi yang diderita hewan tersebut. 

Menurut Hoyt, pengujian genetik adalah satu-satunya cara untuk memastikannya.

Kondisi albino memang menarik untuk dilihat, tetapi bagi beberapa hewan kondisi tersebut justru mengancam dan mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup.

Inilah sebabnya penampakan hewan albinisme di alam liar menjadi sangat langka, mereka lebih umum terlihat di kebun binatang dan akuarium di mana mereka mendapatkan perawatan. 


Ada Peluang Bertahan Hidup

Kecerdasan yang dimiliki lumba-lumba juga di manfaatkan untuk melakukan perburuan makanan. (Copyright foto: Pexels.com/Noah Munivez)

Melihat kondisi sang anak lumba-lumba di perairan Afrika tersebut, Hoyt meyakini bahwa hewan itu dapat bertahan hidup.

“Menurut saya, ada peluang bagus albino ini akan bertahan hingga dewasa,” kata Hoyt. 

“Albino di sebagian besar spesies berisiko karena mereka menonjol (bagi predator),” tambahnya.

“Tetapi predator potensial lumba-lumba hidung botol sangat sedikit dan warna tidak akan membuat perbedaan bagi predator potensial, seperti orca atau hiu besar.” jelasnya.

Penglihatan yang buruk karena kondisi genetik tersebut juga tidak akan berpengaruh besar bagi sang anak lumba-lumba karena kemampuannya untuk berkomunikasi dan berburu hanya dengan mengandalkan suara.

Ini mungkin menjadi yang pertama di Afrika, tetapi secara umum, penampakan tersebut bukanlah yang pertama kalinya lumba-lumba albino muda memperlihatkan dirinya.

Pada Juni 2017, lumba-lumba albino Risso (Grampus griseus) berusia 3 tahun sempat terlihat berenang bersama induknya di Monterey Bay, California. 

Individu itu juga terlihat dalam keadaan sehat dan memiliki peluang besar untuk bertahan hidup, kata para ahli kepada Live Science.


10 Hewan Albino Langka Ini Unik Banget, Menarik Perhatian

Ilustrasi hewan albino. (Photo by STR / AFP)

Selain lumba-lumba tersebut, masih banyak hewan lainnya yang mengidap kondisi albino.

Setiap hewan yang ada di alam selalu memiliki warna khas. Namun dalam perkembangannya ternyata ada yang mengalami albinisme, yaitu kekurangan melanin bawaan yang menyebabkan kurangnya warna kulit.

Sehingga warna dari hewan tersebut akan cenderung berwarna putih seluruhnya. Padahal setiap hewan pasti memiliki warna khas seperti seekor gagak yang selalu memiliki bulu hitam, atau serangga mantis yang selalu berwarna hijau.

Namun kali ini hewan-hewan tersebut ternyata ada yang mengalami albinisme yang membuat orang takjub dengan warnanya. Potret hewan albino ini pun menjadi perhatian karena saat bersama kawanannnya, ia pun tentu berbeda sendiri.

Baik hewan malam, serangga hingga hewan yang memiliki warna khas pun bisa mengalami albinisme. Berikut 10 potret hewan albino langka yang Liputan6.com kutip dari Brightside, Selasa (14/7/2020).

Baca selengkapnya di sini...

Infografis titik rawan macet mudik Lebaran 2018 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya