Ribuan Warga Gelar Sholat Ied di PP Muhammadiyah Hari Ini, Satu Sisi Jalan Ditutup

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah hari ini.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Apr 2023, 07:02 WIB
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah hari ini. Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Sholat Ied pada Jumat (21/4/2023) ini (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah hari ini. Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Sholat Ied pada Jumat (21/4/2023) ini.

Pantauan Liputan6.com, jamaah telah memenuhi Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah. Barisan shaf sholat Id pun nampak membludak hingga gerbang luar gedung.

Satu sisi jalan persis depan gedung PP Muhammadiyah menuju Jalan Medan Merdeka Selatan juga telah ditutup aksesnya bagi pengendara untuk dijadikan tempat bagi jamaah untuk melaksanakan sholat. Sejumlah petugas kepolisian pun berjaga di luar gedung.

Dikelola Ta’mir Masjid At Tanwir Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sholat Ied diimami Muhammad Choirin. Sholat dimulai sekitar pukul 6.40 WIB.

Selain itu, anggota pimpinan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang juga dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta ini juga bertindak sebagai khotib Sholat Id.

Diketahui, penetapan Hari Raya Idul Fitri pada 2023 ini berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah. Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Sabtu, 22 April 2023 besok.

Keputusan itu disampaikan langsung oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas usai mengikuti Sidang Isbat yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Kamis 20 April 2023.


Perbedaan Metode

Sementara itu, warga Muhammadiyah merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah pada 21 April 2023 ini. Perbedaan waktu perayaan lebaran Idul Fitri ini dikarenakan metode penentuannya yang berbeda.

Muhammadiyah menentukan awal bulan dengan metode hisab. Sementara pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal.

Terkait adanya perbedaan ini, Pemerintah mengimbau masyarakat dan para pemuka agama untuk tidak meributkan dan tetap saling menghargai.

Infografis Sejumlah daerah memiliki tradisi 'bersih-bersih diri' dengan cara mandi menyambut Ramadan (dok. Liputan6.com/Tri Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya