Agar COVID Arcturus Tak Bikin Lonjakan Kasus Usai Lebaran Idul Fitri, Vaksinasi Tetap Jalan

Upaya vaksinasi tetap jalan agar COVID Arcturus tak membuat terjadinya lonjakan kasus usai Lebaran Idul Fitri.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Apr 2023, 14:00 WIB
Upaya vaksinasi tetap jalan agar COVID Arcturus tak membuat terjadinya lonjakan kasus usai Lebaran Idul Fitri tahun 2023. (medeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) beberapa waktu lalu mengumumkan adanya temuan varian COVID Arcturus. Per 17 April 2023, subvarian Omicron yang dikenal XBB.1.16 ini bertambah lima kasus sehingga totalnya jadi tujuh kasus.

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta Pemerintah dan masyarakat bekerja sama agar varian Arcturus tidak menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 pasca Lebaran Idul Fitri tahun 2023.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah persebaran varian Arcturus adalah Pemerintah tetap mengawasi protokol kesehatan (prokes) dan terus mensosialisasi serta membuka layanan vaksinasi COVID.

Sementara masyarakat diminta dengan kesadarannya untuk tetap mematuhi prokes dengan baik dan mengikuti vaksinasi.

“Untuk mengatasi COVID-19, semua harus gotong royong,” terang Edy melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (21/4/2023).

Kenaikan Kasus karena Varian COVID Baru

Sebelumnya, Kemenkes mencatat temuan varian Arcturus ada dua kasus di Indonesia. Kasus pertama memiliki riwayat perjalanan luar negeri dari India. Sedangkan, kasus kedua merupakan kasus lokal.

Sedangkan, tambahan lima kasus baru dua di antaranya berasal dari Surabaya dan tiga lainnya di Jakarta. Kabar baiknya, seluruh kasus gejalanya ringan.

Alhamdulillah, semuanya gejala ringan," kata Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril saat konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Kenaikan kasus COVID-19, lanjut Syahril, biasanya memang karena varian COVID baru. Seperti kenaikan yang terjadi di 29 negara, lima di antaranya adalah India, Brunei, Singapura, Malaysia, dan Australia. Varian Arcturus sendiri disebut asal mulanya dari India.


Pantau Lokasi-lokasi yang Timbulkan Kerumunan

Kewaspadaan terhadap COVID Arcturus dengan memantau lokasi yang timbulkan kerumunan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebagai bentuk kewaspadaan Edy Wuryanto menyoroti soal tempat-tempat yang diprediksi adanya kerumunan untuk pencegahan penyebaran virus Corona, termasuk COVID Arcturus.

"Seperti stasiun, rest area maupun bandara harus disediakan sarana vaksinasi COVID-19. Imbauan untuk vaksinasi harus tetap dilakukan. Masyarakat harus terus dibujuk,” ucap politisi dari Dapil Jawa Tengah III ini.

Waspada Kenaikan COVID-19 dalam 2 Minggu ke Depan

Setidaknya hingga dua minggu ke depan, semua masyarakat harus waspada terhadap kenaikan COVID-19 setelah momen Lebaran Idul Fitri.

"Jika pada varian sebelumnya tidak ada lonjakan signifikan, bukan berarti terlalu percaya diri dan lalai," pungkas Edy.

"Jika ingin mengakhiri pandemi, semua harus mau gotong royong."


Vaksinasi Booster Kembali Ditingkatkan

Untuk mencegah penularan meluas, anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago juga meminta program vaksinasi nasional, terutama booster kembali ditingkatkan.

Ia mengaku sudah mewanti-wanti sejak lama soal ancaman kenaikan kasus COVID-19. Hal itu pernah ia sampaikan saat rapat dengan Kementerian Kesehatan.

"Inilah saya bilang sejak bulan pertama COVID-19 dinyatakan naik kasusnya oleh Menkes (Budi Gunadi Sadikin). Saya sudah wanti-wanti untuk terus melanjutkan vaksinasi booster," kata Irma dalam keterangan pada 17 April 2023.

Dari informasi yang diterima Irma, saat ini program vaksinasi booster tidak digencarkan lagi di semua daerah ada. Menurutnya, ini tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan layanan ini.

Vaksinasi Booster Tetap Terus Dilaksanakan

Sebab, vaksin booster adalah salah satu palang pintu bagi penyebaran COVID-19. Faktanya, masyarakat yang sudah mendapatkan dosis boster tidak akan mengalami dampak parah dari COVID-19.

Di sisi lain, pemerintah belum mencabut status darurat COVID-19.

"Maka, seharusnya vaksinasi booster tetap terus dilaksanakan. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri tinggal hitungan hari. Silaturahmi Idul Fitri biarkan berlangsung sebagaimana mestinya, namun harus tetap menerapkan disiplin 3M," ujar Irma.


Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman

Upaya mewujudkan mudik Lebaran 2023 yang aman dan nyaman. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Berkaitan dengan mudik Lebaran 2023, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengajak semua lapisan masyarakat melengkapi dosis vaksin untuk mewujudkan mudik aman dan nyaman.

Dengan vaksinasi dosis lengkap, antibodi akan menguat sehingga bisa mengurangi risiko berat akibat COVID-19.

"Sebelum kita mudik dan bertemu keluarga besar, bertemu orang luar, kita harus menyiapkan antibodi. Bagi yang belum dua-tiga kali suntik, belum booster pertama atau kedua, harus dilengkapi dulu supaya Indonesia tetap terjaga," kata Reisa.

Pemudik Tak Boleh Abai dengan Protokol Kesehatan

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud Md mengimbau masyarakat yang akan melakukan mudik untuk tak abai dengan protokol kesehatan (prokes).

Hal ini menyusul adanya varian baru COVID Arcturus dan peningkatan kasus positif.

"Saya rasa terkait (kewajiban) vaksin sudah diberi tahu KAI lewat aplikasinya (dan media sosial). Saya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam minggu terakhir ini mengingat di berbagai negara kasus COVID-19 meningkat lagi walaupun tidak membahayakan,"

"Jangan lupa untuk beristirahat cukup, minum vitamin," kata Mahfud, Selasa (18/4/2023).

Infografis Waspada Varian Covid-19 Arcturus Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya