Liputan6.com, Solo - Presiden Jokowi meninggalkan rumah pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo pada Jumat (21/4/2023). Dikabarkan mantan Wali Kota Solo itu akan terbang ke Jakarta untuk menghadiri pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP.
Presiden Jokowi meninggalkan kediaman pribadinya di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo sekitar pukul 10.00 WIB.
Advertisement
Jokowi tampak di dalam mobil sedan Mercedes Benz dengan plat nomor B 1197 RFS. Presiden Jokowi meninggalkan kediamannya untuk menuju Bandara Adi Soemarmo.
Selanjutnya Presiden RI ke-7 itu akan terbang ke Jakarta dengan pesawat kepresidenan.
Keberangkatan Jokowi yang mendadak di sela libur Lebaran di Solo dikabarkan untuk menghadiri acara pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP. Pengumuman capres itu akan dilakukan di Istana Batu Tulis Bogor.
Ganjar Capres
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan mengumumkan bakal mengumumkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP hari ini, Jumat (21/4/2023).
Sumber informasi yang diterima Liputan6.com, penetapan Ganjar akan dihadiri langsung oleh Ganjar Pranowo, sejumlah elite PDIP, dan juga Presiden Joko Widodo. Penetapan Ganjar sebagai capres PDIP dikabarkan akan digelar siang hari, di Istana Batutulis, Bogor.
Sumber lainnya menyebut, pengumuman Ganjar Pranowo capres akan disampaikan setelah Salat Jumat di Istana Batutulis dan disiarkan melalui sejumlah platform digital dan media sosial PDIP.
Kendati demikian, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari DPP PDIP perjuangan terkait informasi tersebut. Hanya saja, sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pernyataan terbatu meminta seluruh kader PDIP untuk bersiap menyambut pengumuman capres PDIP dari Megawati.
"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis maupun secara struktural. Setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," kata Hasto, Jumat (21/4/2023).
Menurut Hasto, momentum tepat bisa terjadi kapan saja. Ia mencontohkan tanggal bersejarah 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional.
Momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan. Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view),” kata dia.
Advertisement