Penjualan Merosot, Laba Astra Agro Susut 53,52 Persen pada Kuartal I 2023

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat penjualan Rp 4,76 triliun atau merosot 27,66 persen pada kuartal I 2023. Sementara itu, laba bersih turun 53,52 persen menjadi Rp 224,72 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Apr 2023, 16:17 WIB
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang kuartal I yang berakhir pada 31 Maret 2023. (Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang kuartal I yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, Astra Agro Lestari membukukan pendapatan sebesar Rp 4,76 triliun.

Pendapatan ini susut 27,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,58 triliun. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/4/2023), beban pokok pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 4,24 triliun, turun dari RP 5,59 triliun pada kuartal I 2022.

Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 509,88 miliar, turun 48,72 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 994,36 miliar. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 201,32 miliar, beban penjualan Rp 146,19 miliar, biaya pendanaan Rp 65,84 miliar, dan kerugian selisih kurs Rp 3,4 miliar.

Pada periode ini, perseroan juga membukukan penghasilan bunga Rp 22,5 miliar, bagian atas hasil bersih ventura bersama Rp 38,86 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 152,3 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 229,58 miliar.

Laba ini turun 54,60 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 505,7 miliar. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 224,72 miliar, turun 53,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sehingga laba per saham dasar susut menjadi Rp 116,76 dari sebelumnya Rp 251,18. Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 29,39 triliun, naik dibandingkan posisi lahir tahun lalu sebesar Rp 29,25 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 6,9 triliun dari Rp 7 triliun pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas hingga 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 22,49 triliun dari Rp 22,24 triliun pada Desember 2022.

 

 


Astra Agro Lestari Siapkan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun pada 2023

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memutuskan tebar dividen tunai 2022, Senin (3/4/2023). (Foto: Astra Agro Lestari)

Sebelumnya, emiten perkebunan kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,4 triliun pada 2023. Ini mengingat Astra Agro Lestari bakal perawatan dan penanaman kembali kebun kelapa sawit (replanting).

Direktur Astra Agro Lestari Mario Casimirus Surung Gultom menuturkan, pihaknya menyiapkan belanja modal Rp 1,4 triliun pada 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk perawatan dan replanting.

"Untuk capex tahun 2023 kira-kira Rp 1,4 triliun dan diperuntukan untuk rawat dan replanting itu Rp 400-600 miliar," kata Mario dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Di sisi lain,  Astra Agro Lestari tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja. Lantaran, pendapatan dan laba bersih tahun lalu mengalami penurunan.

"Jadi strategi peningkatan laba tentu tidak bisa dilepaskan dari melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas baik secara agronomi maupun secara proses bisnis. Walaupun kita lakukan dengan semaksinal mungkin tapi kalau harga jual mengalami penurunan tentu profitnya terpengaruh, karena kita pure play di komoditas," kata Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa.

Selain itu, perseroan juga melakukan strategi penjualan melalui komersil yang oportunistik sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja pada 2023.

"Kita melakukan strategi penjualan melalui komersil yang opportunistic baik domestik maupun ekspor kita lihat dari hari ke hari mana yang kasih terbaik," kata dia.

 

 


Strategi Astra Agro Lestari

Paparan publik PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Senin (3/4/2023). (Foto: Astra Agro Lestari)

Sementara itu, ia berharap agar Astra Agro bisa menjadi perusahaan perkebunan dengan proses kerja paling efisien.

"Dari sisi operasional dengan berbagai macam perubahan dan improvement di business process, penggunaan teknologi digitalisasi, kita berharap bisa menjadi perusahaan perkebunan dengan proses kerja paling efisien dalam konteks jangka pendek dari sisi agronomi ada riset terapan, dalam jangka panjang mengembangkan bibit baru di masa depan, sekarang kita menghasilkan tiga bibit ungul," imbuhnya.

Astra Agro membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 21,83 triliun. Pendapatan itu turun 10,25 persen dibanding 2021 sebesar Rp 24,32 triliun.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,73 triliun, turun 12,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun. 

 

 


Tebar Dividen 2022

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, emiten perkebunan kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memutuskan untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 404 per lembar saham. 

Communication and Investor Relations Manager Astra Agro Lestari Fenny Sofyan menuturkan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 404 per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai.

"Sebesar Rp 404 per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai yang akan diperhitungkan dengan dividen intern sebesar Rp 85 per lembar saham yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022," kata Fenny dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Dengan demikian, sisa dividen tersebut sebesar Rp 319 per lembar saham akan dibayarkan pada 4 Mei 2023 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 14 April 2023 pukul 16.00 WIB.

"Serta memberikan wewenang kepada direksi perseroan untuk melaksanakan pembagian deviden tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan," kata dia.

Pada RUPST tersebut, Astra Agro juga mengumumkan perubahan susunan komisaris dan direksi sebagai berikut:

Komisaris

Presiden Komisaris: Chiew Sin Cheok

Komisaris: Johannes Loman

Komisaris independen: Aridono Sukmanto

Komisaris independen: Ratna Wardhani 

Direktur

Presiden Direktur: Santosa

Direktur: Mario Casimirus Surung Gultom

Direktur: M. Hadi Sugeng Wahyudiono

Direktur: Rujito Purnomo

Direktur: Said Fakhrullazi

Direktur: Eko Prasetyo Wibisono

Direktur: Djap Tet Fa  

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya