Liputan6.com, Jakarta - Bumi adalah rumah bagi lebih dari 8 miliar orang, 300 ribu spesies tumbuhan, dan sekitar 10 juta species hewan.
Dikutip dari Earth.org, Sabtu (22/4/2023), ekosistem di seluruh dunia menyediakan layanan dan sumber daya yang berharga untuk menopang semua kehidupan di bumi, tetapi umat manusia terus meremehkannya.
Advertisement
Perubahan iklim mengancam Bumi, dan perlu melakukan apa saja untuk melestarikan dan melindungi Bumi. Hari bumi mengingatkan pada masalah lingkungan terbesar dan pemicunya.
Berikut lima fakta menarik Hari Bumi dan bagaimana dapat melakukan bagian untuk membantu dan mendukung lingkungan. Berikut lima fakta menarik hari bumi yang perlu diketahui:
1.Hari Bumi Pertama Kali Dirayakan pada 1970
Sebelum Hari Bumi pertama, warga Amerika Serikat (AS) konsumsi bensin bertimbal dalam jumlah besar. Kabut asap serta asap polusi diterima sebagai kejadian sehari-hari. Namun, setelah serangkaian tumpahan minyak dan munculnya kesadaran publik tentang polusi udara dan air, orang tertarik untuk mengambil tindakan hentikan degradasi lingkungan.
Terinspirasi oleh gerakan protes, anti-perang Vietnam yang energik oleh mahasiswa, seorang Senator AS bernama Gaylord Nelson memperkenalkan pengajaran di kampus-kampus tentang kesadaran lingkungan, yang akhirnya menjadi gerakan global seperti sekarang ini.
2.Hari Bumi adalah Peringatan Sekuler Terbesar di Dunia
Meski dirayakan hampir secara eksklusif di Amerika Serikat selama hampir 20 tahun, Hari Bumi kini telah menjadi hari yang diakui secara internasional dan dirayakan di lebih dari 192 negara.
Setiap tahun, 1 miliar orang di seluruh dunia bersatu dan bergerak untuk tujuan yang sama, kesadaran lingkungan dan aksi iklim lebih besar.
Diperingati Setiap 22 April
3.Hari Bumi Berlangsung pada 22 April
Senator Nelson awalnya memilih 22 April untuk Hari Bumi pertama karena jatuh tepat di antara libur musim semi dan ujian akhir, memaksimalkan partisipasi siswa terbesar dan kehadiran untuk acara tersebut.
Pada perayaan tersebut diharapkan mendorong banyak mahasiswa untuk bergabung. Setiap tahun juga digelar ribuan aksi, konser dan kegiatan lainnya di seluruh dunia.
4.Hari Bumi Mengukuhkan Banyak Kebijakan Lingkungan Utama
Edisi pertama Hari Bumi memulai diskusi terkait kurangnya undang-undang lingkungan di negara tersebut, yang menyebabkan penerapan beberapa undang-undang federal yang paling penting dan komprehensif tentang perlindungan lingkungan.
Ini termasuk Clean Air Act (1970), amandemen Clean Water (1972), dan Endangered Species Act 1973.
Pada 2016, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga memilih Hari Bumi untuk menandatangani Perjanjian Paris, perjanjian iklim paling penting dan komprehensif di dunia untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri pada akhir abad ini.
5.Hari Bumi Ajak Investasi untuk Bumi
Setiap edisi, Hari Bumi memiliki tema yang berbeda. Pada 2022, gerakan ini berupaya soroti pentingnya kolaborasi dan investasikan sumber daya dan energi untuk menuju emisi net zero.
Advertisement
Google Doodle Peringati Hari Bumi 2023, Ajak Masyarakat Lawan Perubahan Iklim
Sebelumnya, bertepatan dengan Idul Fitri di Indonesia, Google pada hari ini, Sabtu (22/4/2023), juga merayakan Earth Day atau Hari Bumi 2023, dengan kampanye perubahan iklim melalui Doodle.
Apabila kamu masuk ke laman utama Google hari ini, tulisan Google akan berganti menjadi animasi Google Doodle Hari Bumi, yang menunjukkan visualisasi tentang cara melawan perubahan iklim.
Dalam animasi tersebut, terlihat beberapa hewan sedang menanam pohon, memasang panel surya, bersepeda, menyiram bunga, hingga membuang sampah daur ulang di tempat sampah daur ulang.
Mengutip keterangannya, Google Doodle Hari Bumi tahunan hari ini menyoroti bagaimana individu dan komunitas, bisa bekerja sama dengan cara yang besar dan kecil, untuk mengambil tindakan melawan perubahan iklim.
"Pada hari ini, orang-orang di seluruh dunia menghormati pencapaian gerakan lingkungan dan mempertimbangkan bidang-bidang yang membutuhkan keadilan iklim lebih lanjut," tulis Google.
Menurut Google, ada berbagai hal yang bisa dilakukan sehari-hari, untuk membuat perubahan yang nyata.
Contoh yang diberikan adalah ketika di rumah, keringkan cucian dengan angin alih-alih menggunakan pengering. Selain itu, pilih makan makanann berbasis nabati, serta berjalan kaki atau naik sepeda saat bepergian jika memungkinkan.
Google Doodle Earth Day 2023 pun dapat dilihat di seluruh negara yang memiliki akses Google di sana.
Penjelasan Perubahan Iklim
Mengutip informasi dari Knowledge Centre Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (22/4/2022), perubahan iklim merupakan perubahan signifikan yang terjadi di iklim, suhu udara, dan curah hujan.
Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas lain di atmosfer, sehingga menyebabkan efek gas rumah kaca.
Peningkatan konsentrasi efek gas rumah kaca sendiri terjadi karena berbagai kegiatan manusia, seperti emisi bahan bakar fosil, perubahan fungsi lahan, termasuk limbah dan kegiatan industri.
Dampak negatif perubahan iklim juga sudah mulai dirasakan saat ini, seperti berkurangnya kuantitas air dan menurunnya kualitas air. Tidak hanya itu, ada perubahan kondisi habitat yang terjadi akibat kenaikan batas air laut, banjir, dan badai yang merupakan akibat dari perubahan iklim.
Perubahan itu secara tidak langsung akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman. Sebab, mereka tidak sempat beradaptasi dengan perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi begitu cepat.
Kepunahan tersebut akan membawa dampak besar bagi ekosistem dan rantai makanan.
Advertisement
Dampak Perubahan Iklim bagi Manusia
Sementara bagi manusia, perubahan iklim juga berdampak pada meningkatnya wabah penyakit dan penurunan daya tahan tubuh. Dengan menipisnya lapisan ozon, intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan Bumi akan meningkat.
Dampaknya, manusia yang terlalu lama terpapar akan bisa menderita kanker kulit, katarak, serta penurunan daya tahan tubuh yang berkibat menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Di samping itu, perubahan iklim yang mengakibatkan peningkatan permukaan laut bisa menyebabkan bergesernya batas daratan di daerah pesisir, sehingga bisa menenggelamkan sebagin daerah pesisir atau pemukiman di daerah pesisir.
Bahkan, kenaikan suhu Bumi yang menyebabkan mencairnya es pada dataran di kutub-kutub Bumi bisa menyebabkan peningkatan permukaan air laut. Akibatnya, sejumlah pulau-pulau kecil diprediksi akan tenggelam.