Lebaran Minggu Wage, Kejawen Kalitanjung Arak Pusaka dan Tapa Bisu

Ratusan penganut Islam Kejawen di Grumbul Kalitanjung, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berlebaran pada Minggu, 23 April 2023.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Apr 2023, 08:00 WIB
Tradisi mengarak pusaka dan tapa bisu dalam lebaran Idul Fitri penganut Islam Kejawen Kalitanjung, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Banyumas - Ratusan penganut Islam Kejawen di Grumbul Kalitanjung, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berlebaran Idul Fitri pada Minggu, 23 April 2023. 

Lebaran komunitas Kejawen ini selang sehari dari ketetapan pemerintah yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada Sabtu (22/4/2023) dan Muhammadiyah yang telah berlebaran pada Jumat (23/4/2023).

Ketua dua Paguyuban Kasepuhan Kejawen Kalitanjung, Ki Pujo Kuato menjelaskan, penentuan lebaran berdasarkan hitungan kalender Alip Rebo Wage (Aboge). Tahun ini 1 syawal tepat pada hari Ahad Wage atau Minggu Wage, 23 April 2023.

Dalam tradisi Kejawen Kalitanjung, ritual lebaran dilakukan dengan mengarak pusaka dari Balaimalang menuju rumah kepala desa dengan pawai obor dan tapa bisu pada Sabtu sore yang dalam penanggalan qamariah sudah memasuki hari Minggu.

Selanjutnya, pusaka disemayamkan di kediaman kepala desa dilanjutkan takbiran semalaman. Pada pagi hari, pusaka diarak kembali ke balaimalang untuk kemudian digelar upacara penjamasan benda pusaka.   

"Acara ini sudah dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang kami. Dimana prosesi acara setiap tahun semakin banyak yang mengikuti baik dari anak cucu yang pulang dari rantau maupun para tamu yang hadir dari luar daerah," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Tradisi Leluhur

Pegiat Budaya Milenial Rawalo, David Okta Nugraha menjelaskan awal acara dimulai sejak hari sabtu malam jam 19.00 tanggal 22 April 2023, dengan mengarak pusaka berupa tombak dari Balemalang menuju kediaman kepala desa Tambaknegara yang berjarak 750 meter.

"Diarak oleh para kiai dan nyai kasepuhan Kejawen Kalitanjung beserta masyarakat dengan membawa obor tanpa bersuara atau yang dikenal tapa bisu, sesampai di rumah kepala desa pusaka tombak disemayamkan dan dimulai acara takbir bersama para penganut ajaran Islam Kejawen," kata David.

Selanjutnya, pada Minggu Wage 23 April 2023 akan dilanjut prosesi ritual penjemputan pusaka oleh para kesepuhan dari rumah kediaman kepala desa Tambaknegara untuk dijamas bersama pusaka pusaka lain yang ada di Bale malang Kalitanjung.

Hadir pula dalam acara Sadewo Tri Lastiono Wakil Bupati Banyumas, Eddy Wahono Dewan penasehat Majelis Luhur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa MLKI kabupaten Banyumas, Tanto Fermanto Ketua Paguyuban Warga Keturunan Tionghowa PWKT Kabupaten Banyumas.

Sadewo mengungkapkan Indonesia memiliki beragam warisan budaya adiluhung yang harus kita lestarikan selanjutnya kita akan perkenalkan kepada generasi muda bangsa, keberagaman budaya Banyumasan menambah khasanah budaya Indonesia & akan terus kita jaga kelestariannya.

"Budaya kejawen Kalitanjung malam ini mengadakan ritual takbiran yang diawali dengan kirab pusaka, menunjukan komitmen para kesepuhan Kejawen Kalitanjung yang hingga saat ini masih tetap teguh dalam memegang adat istiadat budaya kejawen yang adiluhung," ucap Sadewo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya