Dirlantas Polda Metro Klaim Angka Kecelakaan Lalu Lintas Turun saat Mudik Lebaran Idul Fitri, Berkat Arahan Kapolri

Direktur Lalu Lintas atau Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengklaim angka kecelakaan lalu lintas pada mudik Lebaran Idul Fitri 2023 menurun signifikan.

oleh Devira PrastiwiAdy Anugrahadi diperbarui 23 Apr 2023, 11:56 WIB
Sebelumnya, arus mudik Lebaran 2023 telah dimulai sejumlah skema pengendalian arus lalu lintas pun telah dilakukan sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Salah satunya, skema one way atau satu jalur yang mulai dilakukan dari KM 72 Cikampek sampai KM 414 Kalikangkung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Lalu Lintas atau Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengklaim angka kecelakaan lalu lintas pada mudik Lebaran Idul Fitri 2023 menurun signifikan.

Hal itu, menurut dia, berkat strategi yang digagas oleh Kapolri,Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mencegah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama mudik Lebaran 2023.

Perlu diketahui, menangani arus mudik dan arus balik Lebaran 2023, Kapolri menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas berupa contra flow, one way, hingga ganjil genap. Hal tersebut dilakukan guna memperlancar dan mensukseskan arus mudik dan balik.

"Alhamdulillah, Ditlantas Polda Metro Jaya dan jajaran melaksanakannya sesuai harapan. Penekanan Kapolri kaitannya dengan permasalahan laka lantas, untuk seoptimal mungkin melakukan langkah-langkah preventif dengan menempatkan personel dan melengkapi rambu pada titik-titik rawan kecelakaan cukup berhasil," ujar Latif dalam keterangan tertulis di kutip, Minggu (23/4/2023).

Dia menerangkan, kecelakaan mudik Lebaran tahun 2023 di seluruh Indonesia periode 18-20 April 2023 mencapai 365 kasus, tertinggi melibatkan sepeda motor. Jumlah ini menurun 65 persen dibanding tahun 2022 lakalantas tercatat 979 kasus.

"Sepeda motor masih mendominasi, yakni sampai 74 persen. Disusul armada bus dengan jumlah kecelakaan mencapai 11 persen dan mobil pribadi sebesar 2 persen. Korban tercatat, 47 meninggal dunia, 33 luka berat dan 503 luka ringan. Jumlah korban ini menurun lebih dari 50 persen jika dibandingkan dengan Operasi Ketupat pada tahun 2022," papar Latif.

 


Masih Ada Kepadatan, Tapi Bisa Teratasi

Foto udara memeperlihatkan kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Latif akui kepadatan kendaraan masih ditemui selama arus mudik, tetapi kepolisian berusaha mensiasati kepadatan kendaraan yang terjadi di beberapa titik ruas jalan bisa segera teratasi.

"Dengan jumlah pemudik yang cukup tinggi pasti akan terjadi peningkatan arus yang menyebabkan kondisi kemacetan. Sehingga kita perlu mengadakan rekayasa lalu lintas mulai dari ganjil-genap, one way, contra flow sampai rekayasa-rekayasa yang lain, termasuk pengaturan di jalan arteri," ujar dia.

Latif menerangkan, strategi rekayasa lalu lintas di jalan tol maupun jalan arteri jauh hari sudah dipersiapkan agar perjalanan mudik bisa lebih baik, aman, dan lancar. Apalagi pada tahun ini jumlah pemudik mengalami peningkatan cukup signifikan.

"Kami bersyukur, semua masyarakat yang melakukan perjalanan mudik telah mengikuti seluruh aturan-aturan yang telah disiapkan demi menjamin terwujudnya kenyamanan dan Kamseltibcarlantas", terang dia.

Perlu diketahui, dalam melaksanakan kebijakan Kapolri tersebut, Ditlantas Polda Metro Jaya telah membangun pos pengamanan dan pelayanan di 37 titik untuk menghadapi aktivitas masyarakat pada saat arus mudik maupun arus balik, serta libur Lebaran 2023.

Puluhan pos tersebut dibangun di ruas jalan tol, jalur arteri, stasiun, terminal, dan pelabuhan serta tempat wisata. Rinciannya, 23 titik pos pengamanan dan pelayanan berlokasi di ruas jalan tol dan jalur arteri. Sedangkan 14 titik lainnya berada di area transportasi publik hingga tempat wisata.

 


Hari Kedua Lebaran Idul Fitri, 40.700 Penumpang Mudik dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen

Suasana pemeriksaan tiket kereta api di Stasiun Gambir Jakarta Pusat. (Dok Kementerian Perhubungan)

Sebelumnya, Stasiun Gambir dan Pasar Senen, Jakarta masih dipadati oleh mengalami peningkatan penumpang yang cukup tinggi, meski sudah memasuki hari kedua Lebaran Idul Fitri, Minggu (23/4/2023). Total ada 40.700 penumpang yang berangkat dari dua statiun tersebut.

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyampaikan volume penumpang di Statiun Gambir dan Pasar Senen masih di atas 90 persen dari total ketersediaan tempat duduk.

Dia menyebut, sebanyak 23.700 penumpang berangkat dari Statiun Pasar Senen dengan layanan 32 kereta api yang beroperasi pada Minggu hari ini.

Sementara untuk Stasiun Gambir, volume penumpang berangkat hari ini mencapai sekitar 16.700 dengan layanan 38 kereta api beroperasi. Eva menyebut tingkat keterisian tempat duduk kereta api pada hari kedua Lebaran 2023 hampir 100 persen.

"Secara total okupansi keterisian tempat duduk dari pemberangkatan KA di area Daop 1 Jakarta untuk H2 lebaran mencapai 98 persen," jelas Eva dikutip dari siaran persnya, Minggu (23/4/2023).

 


Pilihan Kota Favorit

Calon penumpang bersiap menaiki kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (22/4/2022). Adapun Volume penumpang berangkat sebanyak 6.300 atau 41 persen dari total Tempat Duduk yang tersedia sebanyak 15.506. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Eva, total ada 445.000 penumpang yang berangkat menggunakan Kereta Api Jarak Jauh dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen di area Daop 1 Jakarta pada moment lebaran. Mereka berangkat dalam kurun waktu 12 sampai 23 April 2023 atau sejak H-10 Lebaran.

"Puncak arus mudik dengan keterisian tempat duduk mencapai 100 persen terjadi pada tanggal 18 s.d 22 April 2023," ujarnya.

Berdasarkan data, sekitar 617.000 tiket untuk keberangkatan masa Angkutan Lebaran dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen telah terjual per Minggu (23/4/2023). Dari jumlah tersebut, mayoritas pemesanan dilakukan untuk jadwal keberangkatan pada 14 sampai 23 April 2023.

Eva menyampaikan berdasarkan data tiket terjual pada tanggal-tanggal tersebut, tingkat okupansi volume penumpang sudah mencapai 90 hingga 100 persen. Volume penumpang berangkat tertinggi tercatat pada tanggal 18, 19, 20,21 dan 22 April 2023.

"Adapun sejumlah kota tujuan yang menjadi pilihan favorit di antaranya Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Kutoarjo, Semarang, Tegal, Solo dan Bandung," tutur dia.

Dia menuturkan hingga kini belum terdapat kenaikan angka penumpang yang tiba di area Daop 1 Jakarta. Total terdapat 23 ribu pengguna yang tiba pada Minggu hari ini.

"Jumlah tersebut masih terhitung normal untuk volume penumpang turun pada saat akhir pekan normal," jelas Eva.

Infografis Prediksi Pergerakan 123 Juta Orang Saat Musim Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya