Di Momen Idul Fitri, Pengungsi Muslim Kongo dapat Berkat Bantuan Pangan

Bahan makanan untuk pengungsi Musim di Kongo merupakan hadiah yang diberikan kepada pengungsi untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2023, 19:35 WIB
Berjalan melewati gubuk-gubuk kecil yang dibangun dengan tergesa-gesa di atas tanah vulkanik, ia menjelaskan bahwa salah satu masalah terbesar adalah kurangnya air bersih. (ALEXIS HUGUET / AFP)

Liputan6.com, Kinshasa - Para pemuda Muslim kamp pengungsi di Republik Demokratik Kongo timur tampak mendatangi satu tenda pengungsi ke tenda lainnya dengan menenteng bantuan berupa karung beras, kacang-kacangan dan ikan. Bahan makanan tersebut merupakan hadiah yang diberikan kepada pengungsi untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Lebih dari satu juta orang melarikan diri dari pertempuran antara pemberontak dari kelompok bersenjata M23 dan pasukan pemerintah di Provinsi Kivu Utara sejak Maret 2022.

Di kamp Munigi di kompleks masjid di luar Kota Goma, ratusan orang tinggal di tenda darurat yang hanya beratapkan tikar atau bahkan terpal untuk menahan hujan, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (24/4/2023).

Maisara Abdu, seorang perempuan Muslim terlantar berusia 26 tahun sempat tak berharap dapat merayakan Idul Fitri bersama kelima anaknya karena kekurangan dana. Namun pemberian makanan yang dilakukan pada pekan lalu mengubah nasibnya.

"Kami sedang menunggu keajaiban dari Tuhan. Kami menunggu kehendakNYA terjadi; dan sekarang lihat, mereka membawakan kami makanan. Kami senang, kami berterima kasih kepada Tuhan," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Hubungan Antar Masyarakat di Kongo Masih Berkonflik

Para jemaah bersiap untuk berbuka puasa Ramadan di kamp pengungsian, di sebuah lapangan yang dipenuhi lahar, hanya 10 kilometer (enam mil) dari garis depan. (ALEXIS HUGUET / AFP)

Di bagian lain Kongo, termasuk timur laut, hubungan umat Kristen dan Muslim memburuk menyusul peningkatan serangan yang dilakukan pasukan pemberontak ADF Uganda, yang berafiliasi dengan ISIS. Namun, di kamp Munigi orang dari pemeluk kedua agama itu hidup berdampingan.

Francine Mapendo, tetangga Abdu, memeluk agama Katolik, tetapi dia tetap menerima hadiah yang sama saat Idulfitri.

“Bahkan kami umat Kristiani pun merasakan manfaatnya dan kami sangat berterima kasih kepada mereka. Semoga Tuhan memberkati mereka dengan berlimpah,” katanya.

Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya