Liputan6.com, London - Mendiang Ratu Elizabeth II terkenal dengan koleksi perhiasan mewahnya yang kerap dipakai dalam penampilan publiknya. Mulai dari, tiara, bros hingga kalung, koleksi perhiasan Ratu pun menjadi ciri khas dalam penampilannya.
Namun setelah ia meninggal, apa yang terjadi pada koleksi perhiasan mewah Ratu?
Advertisement
Kerajaan Inggris terkenal kerap bungkap soal properti pribadi anggota Kerajaan. Jadi, sulit untuk mengetahui pasti nasib dari perhiasan milik Ratu. Namun, kita bisa melihat masa lalu, tentang bagaimana perhiasan milik mendiang para Ratu dirawat setelah pemiliknya meninggal.
Pada tahun 1925, Ratu Alexandra meninggal tanpa surat wasiat, tetapi dia telah membuat anotasi dengan hati-hati dalam inventaris fotografi perhiasannya, mengidentifikasi perhiasan tertentu yang harus diberikan kepada orang yang dicintai. Demikian seperti dikutip dari laman Veranda, Minggu (23/4/2023).
Menantu perempuannya, Ratu Mary, mengambil alih tugas mewujudkan keinginan tersebut. Ia pun membagikan permata itu kepada kerabat dan teman Alexandra.
Ketika Ratu Mary meninggal pada tahun 1953, dia memiliki rencana yang lebih resmi untuk koleksi perhiasannya.
Terlepas dari warisan, sebagian besar koleksinya diwariskan langsung kepada cucunya, Ratu Elizabeth II.
Keputusan Mary itu pun langsung memperkaya koleksi perhiasan Ratu Elizabeth, yang mengenakan tiara, anting, kalung, dan bros milik neneknya sepanjang ia memimpin takhta selama tujuh dekade.
Diwariskan
Pada tahun 2002, ketika Ibu Suri Ratu Elizabeth meninggal dunia, ia pun mengikuti teladan Ratu Mary dan mewariskan semua perhiasannya kepada putrinya, Ratu Elizabeth II.
Ratu Mary dan Ibu Suri Elizabeth pun memilih menjaga koleksi perhiasan bersejarahnya daripada memberikannya ke anggota keluarga yang lain.
Selain itu, meninggalkan warisan perhiasan di kerajaan juga memiliki keuntungan finansial yakni menghindari pajak warisan yang besar.
Advertisement