Absen Tebar Dividen, Pengelola Hypermart Setujui Rights Issue 8 Miliar Saham

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah gelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu, 19 April 2023. Saat RUPST Perseroan, pemegang saham menyetujui tidak membagikan dividen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Apr 2023, 17:18 WIB
Pemegang saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menyetujui tidak membagikan dividen dalam RUPST. (Dok: PT Matahari Putra Prima Tbk/MPPA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) telah melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu, 19 April 2023 . Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui tidak ada dividen yang dibagikan atas kinerja perseroan untuk tahun buku 2022.

Lantaran, pada periode tersebut perseroan tidak membukukan laba, melainkan mencatatkan rugi. "Menyetujui untuk tidak melakukan pembayaran dividen dari tahun buku 2022 yang mengalami kerugian bersih setelah pajak sebesar Rp 429.630.570.666," mengutip hasil RUPS yang disampaikan Matahari Putra Prima dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/4/2023).

Bersamaan dengan itu, RUPST menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu  VII (PMHMETD VII atau rights issue. Pada aksi tersebut, perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 8 miliar lembar saham baru dari portepel modal dasar perseroan dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Dana rights issue yang diperoleh dari hasil PMHMETD VII ini setelah dikurangi biaya-biaya, akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang Perseroan dan modal kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan strategi bisnis ritel offline dan online Perseroan ke depan.

Catatan saja, bagi pemegang saham Perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu dalam PMHMETD VII, maka pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham Perseroan maksimum sebesar 48,55 persen.

 

 


Pengelola Hypermart Cetak Penjualan Naik Jadi Rp 7 Triliun, Rugi Melonjak Sentuh Rp 429,6 Miliar

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), emiten pengelola Hypermart mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir 2022. Matahari Putra Prima membukukan penjualan bersih Rp 7,01 triliun pada 2022, meningkat 5,41 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,65 triliun

Mengutip laporan keuangan Matahari Putra Prima, Minggu (5/3/2023), Beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai Rp 5,73 triliun atau meningkat 5,13 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 5,45 triliun.

Dengan demikian, laba bruto Matahari Putra Prima naik 7,56 persen menjadi Rp 1,28 triliun pada 2022 dari Rp 1,19 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan rugi usaha 208,93 persen menjadi Rp 210,94 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 68,28 miliar.

Hingga akhir 2022, Matahari Putra Prima mengantongi rugi bersih sebesar Rp 429,63 miliar. Rugi perseroan melonjak 27,28 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 337,54 miliar

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 3,78 triliun hingga akhir 2022 turun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 4,65 triliun. Kemudian, liabilitas MPPA Rp 3,61 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,06 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 166,01 miliar hingga akhir 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 584,40.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Maret 2023, saham MPPA melemah 1,57 persen ke posisi Rp 125 per saham. Saham MPPA dibuka stagnan Rp 127 per saham. Saham MPPA berada di level tertinggi Rp 129 dan terendah Rp 125 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.069 kali dengan volume perdagangan 176.352 saham. Nilai transaksi Rp 2,2 miliar.

 


Kolaborasi Pengelola Hypermart dan Samudera Indonesia Perkuat Logistik Antar Pulau

Kegiatan angkut kontainer ekspor dan impor oleh Samudera Indonesia (dok: SI)

Sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) bekerjasama dengan PT Samudera Logistics Services (SLS), anak perusahaan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) untuk memperkuat logistik antar pulau.

Kerja sama tersebut upaya menyelaraskan kekuatan dan sumber daya Matahari Putra Prima selaku grup ritel FMCG Indonesia yang mengoperasikan gerai Hypermart, Hyfresh, Primo & Foodmart, dan Samudera Indonesia, penyedia layanan logistik dan pergudangan di Indonesia, untuk terlibat dan mengatasi tantangan dalam distribusi produk FMCG yang lebih luas di seluruh Indonesia. 

Hal ini bertujuan untuk rantai pasokan yang efisien dan andal ke area di luar pulau Jawa yang memungkinkan untuk mencapai tingkat layanan yang tinggi dengan menghadirkan ketersediaan produk yang baik di depan pelanggan.

CEO Matahari Putra Prima Wim Maris mengaku, pihaknya dengan senang hati mengumumkan kerja sama ini. Logistik memiliki peranan penting dalam industri ritel, termasuk MPPA, untuk memastikan distribusi produk yang tepat waktu namun efektif dan efisien di Indonesia. 

"Kami sangat menyarankan para mitra pemasok kami untuk menggunakan jalur layanan ini sehingga mereka juga bisa mendapatkan keuntungan dari layanan tersebut," kata WIM dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (14/11/2022).

WIM mengatakan, pihaknya berharap kerjasama ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pemangku kepentingan, khususnya pelanggan yang menjadi komitmen MPPA untuk memberikan nilai dan layanan terbaik.

Semenentara itu, Presiden Direktur PT Samudera Logistics Services, Fairis Aidid mengatakan, kerja sama ini memungkinkan SLS mencapai efisiensi rantai pasokan dengan meningkatkan kecepatan distribusi ke pasar melalui jaringan distribusi bersama dan sinkronisasi rantai pasokan dari pemasok utama.

“Kerja sama ini akan memungkinkan kami untuk mencapai efisiensi rantai pasokan dengan meningkatkan kecepatan distribusi ke pasar melalui jaringan distribusi bersama dan sinkronisasi rantai pasokan dari pemasok utama,” kata Fairis Aidid.

 


Ekspansi, Pengelola Hypermart Bakal Buka 10 Gerai

andiri Kartu Kredit Co Brand Hypermart kini hadir dengan desain baru dengan manfaat dan keistimewaan yang lebih menguntungkan.

Sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan ekspansi dengan menambahkan gerai baru sekitar 10 gerai Hypermart atau Hyfresh Supermarket.

Chief Financial Officer Matahari Putra Prima, Herry Senjaya mengatakan, perseroan menargetkan akan menambah gerai kurang lebih 10 toko Hypermart atau Hyfresh Supermarket.

"Untuk penambahan gerai, MPPA targetkan kurang lebih 10 toko Hypermart baik Hyfresh," kata Herry dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).

Dia menambahkan, pembukaan gerai tersebut akan menggunakan dana dari belanja modal (capital expenditure/capex).

"Capex kita sudah anggarkan untuk pembukaan toko, kurang lebih sudah terserap sekitar 20-30 persen,” ujar dia.

Director Corporate Secretary and Public Affairs MPPA, Danny Kojongian mengatakan, total gerai yang beroperasi sebanyak 199 gerai, antara lain 102 gerai Hypermart, 12 gerai Foodmart Supermarket, 11 gerai Hyfresh Supermarket, 8 gerai Foodmart Primo, 54 gerai Boston, dan 12 gerai Fmx.

"Per Juni 2022 total gerai yang beroperasi 199, ada 102 gerai Hypermart,” kata Danny.

Danny menjelaskan, walaupun pembatasan PPKM terus berlanjut pada kuartal I 2022, karena varian Omicron berdampak pada efektivitas jam operasional toko, pangsa pasar MPPA terus meningkat hingga 26,2 persen berdasarkan data NielsenIQ.

Selain itu, Matahari Putra Prima mencatatkan penjualan kuartal I 2022 mencapai Rp 1,69 triliun, meningkat 9,2 persen secara tahunan dengan pertumbuhan comparable sales sebesar 5,2 persen meskipun adanya pembatasan PPKM dan kelangkaan minyak goreng.

Kemudian, bisnis e-groceries, Matahari Putra Prima tumbuh 56,3 persen secara tahunan, saat ini mencapai 7,3 persen dari total penjualan reguler pada kuartal I 2022.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya