Liputan6.com, Jakarta - Pakar Komunikasi Politik Nasional, Lely Aprianie menyatakan Menteri BUMN yang juga Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir sebagai sosok potensial untuk mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal ini lantaran pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut memiliki basis massa dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
“Di antara nama – nama yang beredar Erick Thohir memiliki basis massa NU, dalam hal ini siapa yang potensial untuk mendampingi Ganjar Pranowo, Erick Thohir itu potensial,” terang Lely, Senin (24/04/2023).
Advertisement
Seperti diketahui, Erick Thohir merupakan salah satu kader kebanggaan dari NU, organisasi Islam terbesar di dunia dan Indonesia. Ia merupakan Anggota Kehormatan Banser dari Ansor NU.
Bahkan dalam acara Harlah ke-100 NU, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyatakan Erick Thohir sebagai anggota Banser NU bersertifikat karena telah mengikuti diklat oleh GP Ansor NU. Di samping itu, Erick Thohir juga pemimpin yang berkontribusi dalam menyukseskan acara Harlah ke-100 NU.
Saat penyelenggaraan acara 1 abad NU tersebut ia mengemban amanah sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU. Dalam hal ini, Erick Thohir bertugas memberikan masukan kepada para panitia penyelenggara agar acara tersebut sukses dan meriah.
Oleh karenanya nama Erick Thohir sangat dikenal di tengah kepengurusan PBNU dan warga NU atau Nahdliyin. Hal ini juga membuat sosok Eks Presiden Inter Milan ini menjadi potensial dalam bursa cawapres mengingat elektabilitasnya yang berada di jajaran teratas.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru elektabilitas Erick Thohir sebesar 11,8 persen dan bersaing dengan Ridwan Kamil serta Sandiaga Uno. Di samping itu, Lely mengatakan Erick Thohir memiliki kekuatan logistik yang dibutuhkan oleh kandidat cawapres untuk mengikuti kontestasi demokrasi.
Elektabilitas Erick Thohir Melesat
Elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terus melaju pesat. Salah satu faktor pendongkrak elektabilitas Erick Thohir adalah karena dukungan publik Nahdlatul Ulama (NU) baik kultural maupun struktural.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Kennedy Muslim mengatakan, kedekatan Erick Thohir dengan NU menjadi pemicu elektabilitasnya terus merangsamek ke posisi teratas. Seperti diketahui, NU merupakan organisasi islam dengan kader terbanyak di Indonesia.
Kepercayaan PBNU kepada Erick Thohir untuk menakhodai kegiatan Harlah 1 Abad NU beberapa waktu yang lalu memberi insentif besar. Hal tersebut semakin menguatkan posisi Erick Thohir yang memiliki tempat spesial di kalangan NU atau masyarakat Nahdliyin.
“Aktivitasnya dengan berbagai kelompok muslim, seperti menjadi ketua Harlah NU dan juga aktivitas dengan beberapa partai seperti PAN dan PPP,” ujar Kennedy.
Kennedy melihat bahwa Erick Thohir meruapakn salah satu tokoh yang kenaikan elektabilitasnya sangat signifikan. Dalam satu bulan, elektabilitas Eks Presiden Inter Milan itu dapat terdongkrak hingga ke angka 5 persen.
Potensi kenaikan elektabilitas Erick Thohir pun masih sangat terbuka lebar. Tinggal bagaimana orang nomor satu di Kementerian BUMN itu bisa memaksimalkan setiap potensi dengan catatan-catatan kinerja baik sehingga dukungan dari masyarakat bakal semakin masif.
“Kenaikan elektabilitas Erick Thohir kita deteksi sekitar 4-5% dalam satu bulan terahir,” pungkasnya.
Advertisement