Liputan6.com, Jakarta - Raksasa barang mewah LVMH menjadi perusahaan Eropa pertama yang mencatat kapitalisasi pasar di atas USD 500 miliar atau sekitar Rp 7.469 triliun (asumsi kurs Rp 14.938 per dolar AS) pada Senin, (24/4/2023).
Dikutip dari CNBC, perusahaan induk Louis Vuitton, Moet& Chandon dan Hennessy serta merek termasuk Givenchy, Bulgari, dan Sephora melaporkan kenaikan penjualan 17 persen pada kuartal I, lebih dari dua kali lipat ekspektasi analis.
Advertisement
Saham LVMH mencapai rekor tertinggi tersengat rilis kinerja keuangan pada Senin, 24 April 2023. Harga saham LVMH naik 32,8 persen pada 2023.
Selain itu, LVMH melaporkan pendapatan 79,2 miliar euro atau setara USD 87,1 miliar pada 2022 dengan laba operasi berulang sebesar 21,1 miliar euro, rekor tahun kedua berturut-turut.
Adapun perusahaan yang berbasis di Paris itu mengatakan akan mendapatkan manfaat dari pembukaan kembali COVID-19 di China karena kembalinya perjalanan membawa kembali pembelanja kelas atas. Harapan menguatnya belanja konsumen China juga telah mendorong harga saham kelompok barang mewah lainnya termasuk Richemont dan Burberry menguat.
CEO LVMH Bernard Arnault saat ini orang terkaya di dunia, menurut indeks miliarder real-time Forbes. Pada 2021, LVMH menyelesaikan akuisisi toko perhiasan AS Tiffany and Co senilai USD 15,8 miliar.
Dior hingga Louis Vuitton di Tangan Orang Terkaya Sejagat Bernard Arnault
Sebelumnya, Christian Dior atau biasa dikenal sebagai Dior merupakan produsen barang mewah asal Prancis yang dikendalikan dan dipimpin oleh pebisnis asal Prancis, Bernard Arnault, yang juga memimpin LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, produsen barang mewah terbesar di dunia. Dior sendiri memegang 42,36 persen saham dan 59,01 persen hak suara LVMH.
Dior kini menuai perhatian setelah mengumumkan anggota boyband BTS Jimin menjadi duta global Dior pada Senin, 16 Januari 2023. Melalui akun Instagram @Dior mengumukan @J.M dari BTS sebagai duta global baru Dior. Jimin BTS mengikuti artis K-Pop lainnya antara lain Jisoo Blackpink, Sehun EXO dan Cha Enwoo Astro yang sudah menjadi duta Dior.
Bicara mengenai Dior, melansir Vogue, Selasa (17/1/2023), Dior didirikan pada 16 Desember 1946 di 30 Avenue Montaigne, Paris, didukung oleh Marcel Boussac, seorang tokoh yang menggarap kain katun saat itu.
Secara resmi, keluarga Dior menganggap 1947 sebagai tahun debutnya karena saat itulah Dior memamerkan koleksi pertamanya. Pada 1949, Dior adalah couturier pertama yang mengatur produksi berlisensi dari desainnya. Dior, bersama dengan mitra bisnis Jacques Rouët, melisensikan namanya untuk berbagai aksesori mewah.
Ini menjadi langkah yang menguntungkan bagi Dior dan pelajaran dalam bidang atelier yang diikuti oleh hampir semua rumah mode pada masa itu.
Pada 1955, Yves Saint Laurent yang berusia 19 tahun menjadi asisten desain Dior. Christian Dior kemudian bertemu dengan ibu Yves Saint Laurent, Lucienne Mathieu-Saint Laurent, pada 1957 untuk memberitahu dia telah memilih Saint Laurent untuk menggantikannya di Dior. Lucienne Mathieu bingung dengan pernyataan tersebut karena Dior baru berusia 52 tahun saat itu.
Advertisement
Masuknya Bernard Arnault dan Akuisisi LVMH
Tak lama setelah pertemuannya dengan ibu Saint Laurent, Christian Dior dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung yang fatal pada 24 Oktober 1957. Sekitar 2.500 orang menghadiri pemakamannya, termasuk semua staf dan klien terkenalnya yang dipimpin oleh Duchess of Windsor.
Dalam upaya menstabilkan perusahaan, Jacques Rouët menunjuk Yves Saint-Laurent yang saat itu berusia 21 tahun sebagai direktur artistik. Saint Laurent tetap dalam posisinya sampai dia wajib militer, selama itu dia diberhentikan dari Dior oleh Rouët dan digantikan oleh Marc Bohan.
Pada 1978, Grup Boussac mengajukan kebangkrutan dan asetnya, termasuk Dior, dijual ke Grup Willot. Setelah masuk ke administrasi, Bernard Arnault dan grup investasinya membeli kepemilikan Grup Willot pada tahun 1984.
Usai pengambilalihan itu, Arnault secara drastis mengubah operasi Dior. Pada 1985, Arnault menjadi ketua, CEO dan Direktur Pelaksana Christian Dior. Dia memposisikannya kembali sebagai perusahaan induk Christian Dior SA pada 1988, dan mengambil 32 persen saham ekuitas ke dalam modal saham LVMH menciptakan salah satu konglomerasi barang mewah terkemuka dan paling berpengaruh di dunia, sementara Christian Dior tetap berdiri sendiri sebagai sebuah megabrand dengan haknya sendiri.
Siapa Bernard Arnault?
Bernard Arnault dan keluarga tercatat sebagai orang kaya nomor wahid di dunia sejak akhir tahun lalu. Melansir Forbes, kekayaan Bernard mencapai USD 211,2 miliar atau sekitar Rp 3.200,95 triliun (kurs Rp 15.156 per USD).
Bernard mengendalikan kerajaan bisnis LVMH, konglomerasi barang mewah yang memproduksi pakaian dan sepatu, parfum dan kosmetik, wine, serta jam tangan, dan perhiasan.
Pada Januari 2021, LVMH mengakuisisi toko perhiasan Amerika Tiffany & Co seharga USD 15,8 miliar, diyakini sebagai akuisisi merek mewah terbesar yang pernah ada.
Sebelumnya, LVMH membelanjakan USD 3,2 miliar pada 2019 untuk grup perhotelan mewah Belmond, yang memiliki atau mengelola 46 hotel, kereta api, dan kapal pesiar sungai. Selain Dior dan Tiffany & Co, beberapa merek kenamaan lain yang terafiliasi dengan LVMH yakni, Sephora, Veuve Clicquot, Bvlgari, Fendi, TAG Heuer, dan Rimowa.
Advertisement