Ratusan Diaspora Banyuwangi Lepas Kangen di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Dijamu Jajanan Khas

Ratusan diaspora dan perantau asal Banyuwangi kumpul di Pendopo Shaba Swagata Blambangan lepas kangen dengan kampung halaman.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 26 Apr 2023, 09:04 WIB
Diaspora Banyuwangi jalin silaturrahmi setelah 2 tahun tidak bertemu akibat pandemi Covid-19 (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Ratusan diaspora dan perantau asal Banyuwangi kumpul di Pendopo Shaba Swagata Blambangan lepas kangen dengan kampung halaman. Mereka disuguhi aneka jajanan dan makanan khas Banyuwangi. Juga dihibur dengan tarian dan musik-musik daerah yang membangkitkan nuansa nostalgia.

"Syukur kembali digelar. Sudah kangen kumpul-kumpul dengan teman SMA. Tahu digelar, kita semua langsung janjian di sini. Senang juga bisa kembali melihat tarian Banyuwangi dan sekaligus kulinernya," kata Abiseka, yang sehari-hari bekerja di salah satu lembaga negara di ibu kota. Selasa (25/4/2023)

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan berbagai perkembangan daerah di ujung timur Jawa itu.

“Mumpung bertemu, saya ingin menyampaikan sejumlah laporan perkembangan daerah kita tercinta ini,” ujar Ipuk.

Ipuk memaparkan bahwa pasca pandemi ini, Banyuwangi mulai rebound di berbagai sektor. Di antaranya di sektor ekonomi yang mulai tumbuh dan menurunnya angka kemiskinan di Banyuwangi. 

“Saat pandemi angka kemiskinan di Banyuwangi naik 0,01 persen. Ini merupakan terendah di Jawa Timur. Alhamdulillah dengan kerja keras kita bersama, kenaikan tersebut kembali diturunkan menjadi 7,5 persen. Tidak hanya terendah di Jawa Timur, tapi juga angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Banyuwangi,” papar Ipuk.

Dengan kembali pulihnya sektor ekonomi pasca pandemi itu, lanjut Ipuk, berbagai program pembangunan yang sempat tertunda kembali digalakkan. Seperti halnya pembangunan infrastruktur jalan. Pada 2023 ini, ditargetkan akan ada perbaikan jalan sepanjang 550 KM yang terbagi dalam 62 titik pembangunan.

“Per April ini, sudah tuntas pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 289 KM. Secara bertahap, hal ini akan dituntaskan secara keseluruhan,” ujar Ipuk.

Meski demikian, imbuh Ipuk, masih banyak ruas jalan yang belum tersentuh pembangunan. Dengan anggaran terbatas, tidak memungkinkan pembangunan jalan di Banyuwangi yang mencapai 2.771 KM dituntaskan dalam satu waktu.

 


Gelar Munas Ikawangi

Antusiasme diaspora Banyuwangi ikuti silaturrahmi di Pendopo Saba sabaha swagata Blambangan Banyuwangi (Istimewa)

Kemajuan Banyuwangi tersebut diakui oleh Sulih Budi Santoso. Perantau yang lama tinggal di Merryland, Amerika Serikat itu kaget saat pulang kampung di Siliragung pada Kamis lalu (20/4/2023). Akses jalannya kini mengalami perkembangan luar biasa.

“Jalannya sudah rata dan lebar. Senang rasanya saat pulang kemarin,” ujarnya.

Budi juga mengaku bangga dengan perkembangan Banyuwangi dalam sepuluh tahun terakhir. Ia tak bosan mempromosikan keindahan Banyuwangi kepada kawan-kawannya di negeri Paman Sam itu.

“Saya kenalkan gunung Ijen dan Alas Purwo kepada teman-teman saya di Amerika. Tidak sedikit yang kemudian tertarik datang ke sini,” ungkap pria yang telah 24 tahun bekerja di restoran Jepang di AS itu.

Acara diaspora kali ini juga dijadikan ajang Musyawarah Nasional (Munas) pertama Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi). Berbagai utusan Ikawangi dari berbagai kota pun turut hadir. Tak ketinggalan pula Ikawangi yang berasal dari Malaysia, Taiwan, Australia, Jepang dan sejumlah negara lainnya

 

Infografis serangan jantung (Source: Kementerian Kesehatan RI)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya