BNI Kucurkan KUR Rp 3,6 Triliun dalam 3 Bulan

BNI berupaya proaktif untuk terus mendorong penyaluran program pembiayaan UMKM pemerintah ini guna terus memberi kekuatan pada pertumbuhan ekonomi 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Apr 2023, 11:22 WIB
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini mencapai usianya yang ke-73 tahun. Sebuah ikon baru diresmikan sabagai salah satu kado istimewa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BNI tersebut, yaitu Gedung Menara BNI di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (5 Juli 2019).
Liputan6.com, Jakarta
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 3,6 triliun pada kuartal I 2023. Dengan demikian, akumulasi total penyaluran KUR perseroan mencapai Rp 50,1 triliun atau tumbuh 7,8 persen year on year (yoy).
 
Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan perseroan berupaya proaktif untuk terus mendorong penyaluran program pembiayaan UMKM pemerintah ini guna terus memberi kekuatan pada pertumbuhan ekonomi 2023.
 
Terlebih, perseroan melihat sektor perdagangan dan pertanian, yang merupakan sektor andalan, masih menunjukkan permintaan cukup baik dan berkualitas pada awal tahun ini.
 
"Tentunya, kami optimistis dapat menyalurkan KUR sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan pemerintah melalui berbagai terobosan yang akan kami lakukan di tahun ini," kata Putrama dalam keterangan resminya, Selasa (25/4/2023).
 
Putrama menjelaskan tren pemulihan ekonomi pascacovid-19 yang mendorong pertumbuhan pembiayaan serta dukungan pemerintah kepada UMKM, menjadi momentum yang akan dioptimalkan oleh perseroan. 
 
Selain itu, ia bilang, perseroan memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan penyaluran KUR antara lain melalui penyaluran value chain nasabah atau debitur segmen korporasi, komersial maupun UKM. 
 
Bahkan, BNI juga akan mendorong pembiayaan berbasis ekosistem klastering dan pengembangan digitalisasi proses kredit untuk percepatan proses kredit. 
 
Ia menuturkan, BNI mempunyai perhatian dalam mendorong UMKM go global salah satunya melalui program BNI Xpora.  
 
“Di mana di dalamnya BNI mendorong UMKM untuk memperluas pasar ke luar negeri melalui beberapa program meliputi business matching, pembinaan atau pelatihan serta mendorong peran kantor cabang luar negeri (KCLN) dengan diaspora. Tentunya ini semua dilakukan untuk membantu pelaku UMKM tumbuh dan melompat lebih tinggi,” pungkasnya.
 
 
 
 

Kinerja Keuangan Kuartal I 2023

Gedung BNI (Dok: BNI)

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengumumkan kinerja perseroan untuk kuartal I 2023 yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen YoY.

Hal itu berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3 persen di kuartal I 2022 menjadi 15,5 persen di kuartal I 2023, sekaligus pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, pencapaian pada kuartal I 2023 sejalan dengan visi Perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Perseroan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas.            

"Kami bersyukur kinerja kuartal I 2023 ini dapat diawali dengan baik yang tentunya akan membuat kami semakin optimis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” kata dia dalam keterangan resmi Public Expose Kuartal I 2023, Selasa (18/4/2023).


Kinerja Kredit

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Dari sisi kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencapai Rp 634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi kami untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.

Dari sisi likuiditas, Perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4 persen YoY atau mencapai Rp 743,7 triliun.

Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct.  

CASA Perseroan, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9 persen YoY dengan rasio CASA mencapai 69 persen. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat Perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7 persen.

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya