BNPB: Warga Terdampak Gempa di Kabupaten Kepulauan Mentawai Mengungsi

Pasca gempa bermagnitudo 6,9, sejumlah warga terdampak di Kepulauan Mentawai mengungsi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Apr 2023, 12:07 WIB
Sejumlah warga di Kabupaten Kepulaauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat, masih bertahan di pengungsian pada hari ini, Selasa (25/4/2023). (Foto: BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca gempa bermagnitudo 6,9, sejumlah warga terdampak di Kepulauan Mentawai mengungsi. Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mereka bertahan di tenda pengungsian di sejumlah lokasi.

"Berdasarkan informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakat di Desa Simalegi masih semuanya mengungsi," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/4/2023).

Sedangkan di kecamatan lain, lanjut Muhari, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, sebagian warganya masih mengungsi karena gempa. Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, kemudian Kecamatan Siberut Barat, sebagian warga juga masih mengungsi.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah tersebut masih melakukan pendataan jumlah pengungsi dan memantau kondisi di lapangan, seperti kondisi pengungsian," jelas dia.

Muhari mengatakan, menurut BPBD di Sumatra Barat dan Sumatra Utara, warga terdampak telah kembali ke rumah masing-masing.  Hal tersebut dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah.

"Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara," tandas Muhari.

 

 


Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Kepulauan Mentawai

Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Gempa bumi M6,9 berlokasi 177 km barat laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 84 km. Fenomena geologi ini terjadi pada hari ini, Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB.

Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.

Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan yang dipicu oleh guncangan gempa.

BMKG menginformasikan adanya gempa bumi susulan dengan M5,0 yang terjadi pada pukul 05.19 WIB di hari yang sama. Gempa berada pada kedalaman 12 km.

Menghadapi bahaya gempa, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Hingga kini, bahaya gempa tidak dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya.

Pascagempa, warga diimbau untuk berhati-hati ketika memasuki rumahnya kembali. Pastikan struktur bangunan masih kokoh pascagempa, di mana gempa susulan kemungkinan masih dapat terjadi dan memperburuk kondisi struktur bangunan yang sebelumnya telah terdampak guncangan gempa.

 

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya