Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan besaran isi saldo kartu uang elektronik (e-toll) yang diperlukan saat arus balik mudik lebaran ke sejumlah kota besar di daerah Jawa, yaitu Semarang dan Surabaya.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana membeberkan bahwa pengguna jalan tol pada arus balik Lebaran dari arah Semarang menuju Jakarta, perlu menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp 500.000.
Advertisement
Sementara untuk pengendara jalan dari Surabaya, perlu menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp 800.000.
"Kami juga mengingatkan kembali kepada pengguna khususnya yang melakukan perjalanan di Jalan Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup (tarif sesuai jarak), hanya bisa menggunakan e-toll yang sama saat tap in dan tap out sehingga saat saldo kurang tidak bisa meminjam e-toll pengguna jalan lainnya. Untuk itu sekali lagi, pastikan kecukupan saldo e-toll untuk menghindari antrean di gerbang tol," jelas Listye, dikutip dari laman resmi Jasa Marga, Selasa (25/4/2023).
Hal ini menyusul terjadinya kekurangan saldo di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang, pada H-7 s.d H-1 arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Jasa Marga mencatat, ada sebanyak 12.209 kendaraan yang mengalami kekurangan saldo e-toll di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.
Jumlah tersebut setara dengan 3,97 persen dari total 306.980 kendaraan yang bertransaksi di Gerbang Tol Kalikangkung.
Risiko Kekurangan Saldo e-toll Saat Arus Balik Lebaran
Lisye mengungkapkan, kurangnya saldo e-toll dan dilakukannya top up e-toll di gardu tol, akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan.
"Dengan adanya waktu penundaan tersebut, kami mencatat rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung sebesar -5% per jam. Yang semula dalam 1 menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan, jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka 1 menit akan hanya bisa melayani satu kendaraan saja," jelasnya.
Selain itu, Jasa Marga juga kembali mengimbau pengguna jalan agar dapat memastikan kesiapannya sebelum melakukan perjalanan, di antaranya dengan memastikan kecukupan saldo e-toll dan BBM, serta memastikan kondisi kendaraan maupun pengendaranya dalam kondisi prima.
Advertisement
Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Jatuh pada 24-1Mei 2023
Tak hanya itu, saat memasuki GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, penting bagi pengguna jalan untuk mematuhi rambu dan arahan petugas karena gangguan sekecil apapun yang terjadi akan berdampak pada arus lalu lintas yang ada dan mengakibatkan antrean kendaraan.
Jasa Marga menghimbau untuk mengindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus balik, yaitu pada Senin-Selasa, 24-25 April 2023, dan Minggu-Senin, 30 April-1 Mei 2023.
Hal ini agar dapat menghindari kepadatan kendaraan saat periode arus balik.
Pengendara dengan Kebutuhan Tak Mendesak Disarankan Hindari Puncak Arus Balik
Adapun saran bagi pengguna jalan yang tidak memiliki keperluan mendesak, agar dapat menghindari puncak arus balik dengan menunda/mengundurkan perjalanan kembali ke Jabotabek pada hari Rabu/Kamis/Jumat (26-28 April 2023).
Hal ini untuk melakukan perjalanan yang lebih nyaman, sekaligus dapat memanfaatkan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk perjalanan dari Semarang ke Jakarta dengan saldo setelah diskon sebesar Rp. 297.600.
Diskon ini mulai berlaku pada Kamis, 27 April 2023 pukul 06.00 WIB hingga Sabtu, 29 April 2023 pukul 06.00 WIB.
Advertisement