Pengelola Kebab Baba Rafi Suntik Modal Laziza Fried Chicken Rp 18,90 Miliar
Pengelola Kebab Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) menambah setoran modal pada anak usahanya, PT Lazizaa Rahmat Semesta sebesar Rp 18,90 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/1/2023), dengan dilakukannya penambahan setoran modal pada PT Lazizaa Rahmat Semesta, Sari Kreasi Boga memperoleh tambahan saham dalam PT Lazizaa Rahmat Semesta sebanyak 37.812 saham.
Sehingga jumlah saham milik Perseroan dalam PT Laziza Rahmat Semesta menjadi sebesar 44.902 saham atau 54,02 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam PT Lazizaa Rahmat Semesta.
"Tidak ada dampak material baik terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseoran," tulis Manajemen Perseroan, Selasa (3/1/2023).
Sebelumnya, PT Sari Kreasi Boga (SKB Food) Tbk (kode saham: RAFI) mendirikan entitas anak usaha baru yaitu PT Sumber Asri Sejahtera (SAS).
Pengembangan usaha dari perusahaan berbadan hukum Usaha Dagang (UD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) tersebut memperkuat bukti nyata kemampuan naik kelas dari para UMKM Indonesia.
"Kami bangga dan mengapresiasi manajemen SKB Food yang mau serta mampu berupaya membantu sebuah entitas bisnis UMKM di daerah supaya semakin berkembang. Kami yakin ini sangat strategis secara bisnis baik untuk SKB Food maupun SAS itu sendiri serta pada saat yang sama mendorong kemajuan UMKM Indonesia," ucap Komisaris Utama SKB Food, Jadug Trimulyo Ainul Amri, Jumat, 30 Desember 2022.
Advertisement
Pengembangan
Seperti diketahui, SAS merupakan perusahaan bergerak di bidang industri pengolahan dan perdagangan besar yang bertempat di Madiun, Jawa Timur. Terutama produksi dan distribusi beras medium serta premium dengan kapasitas produksi 100 ton per hari.
Semula, SAS merupakan entitas bisnis berbadan hukum Usaha Dagang (UD) yaitu Usaha Dagang Sumber Asri Sejahtera. Kehadiran SKB Food kemudian mendorong perusahaan ini semakin berkembang baik dari sisi tata kelola administrasi maupun produksi dan pemasaran.
"Hal ini juga tentunya menjadi bukti bahwa SKB Food tidak sekadar naik kelas sendiri lalu berhenti sampai saat melakukan IPO pada Agustus 2022 saja. Kami ingin mendorong dan membantu lebih banyak lagi UMKM Indonesia, khususnya di bidang pangan, semakin maju dan berkesinambungan secara jangka panjang sehingga memperkuat peran strategisnya dalam perekonomian nasional," Jadug mengungkapkan.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, mengumumkan SKB Food melakukan sejumlah pengembangan sehingga SAS didirikan sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) dan menjadi entitas anak usaha SKB Food dengan nilai investasi sebesar Rp32,7 miliar.
Dana tersebut bersumber dari sebagian keuntungan SKB Food dan bukan berasal dari dana hasil IPO. Komposisi kepemilikan SAS adalah sebesar 54,5 persen oleh SKB Food dan sebesar 45,5 persen sisanya dimiliki Edi Prayitno.
"Alhamdulillah, sesuai komitmen kami saat proses IPO dan tercantum dalam prospektus, SKB Food akan terus melakukan pengembangan bisnis di bidang food supply yang salah satunya melalui aksi korporasi berupa pendirian anak usaha yaitu PT Sumber Asri Sejahtera (SAS). Ini merupakan langkah strategis bagi SKB Food untuk semakin berkembang secara berkelanjutan dan jangka panjang dalam rangka terus memberikan nilai tambah kepada industri food supply dan tentunya para pemegang saham," ungkapnya.