Liputan6.com, Jakarta - Terdapat berbagai jenis suara kucing, seperti cicit, gurauan, bahkan desisan. Suara-suara kucing ini digunakan sebagai cara kucing untuk berkomunikasi.
Namun, mendesis sering diartikan dengan salah. Lantas, mengapa kucing mendesis?
Advertisement
Mengapa kucing mendesis?
Menurut dokter hewan di Fuzzy Pet Health, Stephanie Sheen, kucing akan mendesis ketika mereka merasa terancam, baik itu oleh hewan atau manusia yang mereka anggap menginvasi ruang pribadi mereka.
"Mendesis lebih dilakukan untuk bertahan daripada menyerang. Dengan mendesis, mereka memberi tahu target suara mereka tentang senjata yang mereka miliki,” kata Sheen kepada Reader’s Digest.
Oleh karena itu, ketika kucing mendesis, mereka biasanya akan menunjukkan gigi tajam mereka. Jika kucing merasa terusik, mereka mungkin menggunakan perilaku fisik seperti menggigit atau mencakar.
Kucing bisa mengeluarkan suara mendesis ketika mereka merasa tidak yakin, kesal, atau merasa sakit.
Jika kucing mendesis ketika daerah tertentu di tubuhnya disentuh, bisa jadi itu merupakan tanda rasa tidak nyaman.
Kucing yang lebih tua mungkin mendesis karena merasa tidak nyaman karena arthritis atau nyeri. Jika kucingmu mulai mendesis baru-baru ini, Sheen menyarankan untuk membawa kucing ke dokter hewan.
"Pemeriksaan medis harus segera dilakukan jika kucing mendesis dan mengalami perubahan perilaku lainnya, seperti energi rendah, bersembunyi, atau nafsu makan menurun, yang bisa menandakan penyakit yang lebih serius,” jelas Sheen.
Belajar Mendesis Sejak Usia 2 Minggu
Kucing belajar mendesis sejak kecil. Umumnya, mereka mulai belajar mendesis pada usia dua minggu saat mereka mulai membuka mata dan telinga.
Mereka mendesis ketika bermain untuk memberitahu teman main mereka jika situasinya terlalu kasar. Induk kucing juga mendesis untuk menunjukkan perilaku yang tidak dia sukai dan ketika dia kesal.
Saat mereka menyapih, induk kucing juga mendesis untuk memberitahu anak kucing bahwa mereka tidak dapat lagi minum susu dari dia.
Advertisement
Meniru Perilaku Hewan di Alam
Ketika kucing mendesis, itu artinya mereka mengeluarkan napas dengan cepat melalui mulutnya.
Ini menghasilkan suara yang mirip dengan suara ular yang mendesis. Tentu saja, suara ini cukup menakutkan bagi kebanyakan orang.
Menurut Sheen, ini merupakan perilaku tiruan yang kucing adopsi dari hewan lain.
“Perilaku ini adalah tindakan meniru yang sering dilakukan oleh kucing dan hewan lain di alam,” kata Sheen.
Ketika kucing sedang mendesis, ada tanda-tanda pada bahasa tubuhnya seperti telinga yang ditekuk ke belakang, pupil mata yang melebar, ekor yang bergerak cepat, dan bulu-bulunya yang berdiri.
Sheen menjelaskan bahwa semua ini merupakan respons fisik terhadap perasaan tidak aman, ketakutan, atau perasaan ingin melawan atau kabur.
Pahami Kebutuhan Kucing, Jangan Memaksa
Kucing yang merasa tidak senang akan mengeluarkan suara desis sebelum melakukan tindakan yang menyakitkan.
Kucing mendesis ketika mereka takut atau merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, jangan langsung memeluk atau mengelus hanya karena mereka menunjukkan perut mereka. Menurut Sheen, itu tidak selalu berarti mereka ingin disentuh.
“Meskipun kucing desis, itu tidak berarti mereka tidak suka pada orang yang merawat mereka, tetapi lebih karena situasinya membuat mereka tidak nyaman,” kata Sheen.
Sheen menyarankan untuk memahami kebutuhan kucing agar mereka merasa aman.
“Jangan memaksakan untuk membelai, menyentuh atau mengangkat kucing. Lebih baik menghindari kontak mata dan biarkan kucing pergi ke tempat yang aman untuk menenangkan diri,” kata Sheen.
Tunggu sampai kucing siap mendekat kepada kita. “Jangan memaksa kucing untuk berinteraksi dengan sesuatu yang mereka takuti,” tutup Sheen.
Advertisement