Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berziarah ke makam ayahandanya, Prof Soemitro Djojohadikusumo. Diketahui, Almarhum Soemitro merupakan sosok begawan ekonomi Indonesia.
Mengutip siaran pers Tim Media Prabowo Subianto, pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Partai Gerindra ini menyambangi TPU Karet Bivak di Jakarta Pusat (25/4/2023). Berdasarkan dokumentasi diterima, Prabowo tiba dengan membonceng sepeda motor patroli pengawal (Patwal).
Advertisement
"Prabowo berziarah ke makam ayahnya pada pagi hari. Ia datang seorang diri mengenakan pakaian batik dan kopiah hitam," demikian dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
Setelah sampai di makam, Prabowo khusyuk dan duduk di samping makam ayahanda sembari memanjatkan doa, dan menaburkan bunga.
Dalam sejarah, Soemitro Djojohadikusumo tercatat sebagai sosok ekonom Indonesia paling terkemuka semasa hidupnya. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian RI di Kabinet Natsir (1950-1951), Menteri Keuangan RI di Kabinet Wilopo (1952-1953).
Dia juga menjabat sebagai Menteri Keuangan RI di Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956), Menteri Perdagangan RI di Kabinet Pembangunan I (1968-1973), dan terakhir Menteri Riset di Kabinet Pembangunan II (1973-1978).
Prof Soemitro memulai kariernya sebagai Pembantu Staf Perdana Menteri RI Sutan Syahrir (1946), Presiden Direktur Indonesian Banking Corporation (1947), dan Kuasa Usaha KBRI di Washington, D.C. (1950).
Menelurkan Ekonom Penerus
Prof Soemitro juga merupakan salah satu contoh pemimpin yang mampu ‘menelurkan’ calon-calon ekonom generasi penerus, yang kelak terbukti sukses mengemban amanah sebagai menteri Republik Indonesia di bidang perekonomian. J. B. Sumarlin, Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro merupakan murid-murid beliau.
Prof Soemitro lahir di Kabupaten Kebumen pada 29 Mei 1917 dan tutup usia di 83 tahun pada 9 Maret 2001 di Jakarta. Ia adalah anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan Ketua DPAS pertama dan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).
Advertisement