Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mewanti-wanti masyarakat terhadap gejala akibat cuaca panas di Indonesia yang sedang tak biasa terjadi saat ini. Suhu panas yang menyengat terjadi akhir-akhir ini banyak dikeluhkan masyarakat.
Apalagi menyusul informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengindikasikan cuaca panas yang tidak biasa di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Advertisement
Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menyebut tujuh gejala yang perlu diwaspadai ketika diterpa cuaca panas. Tujuh gejala yang dimaksud, antara lain:
- Keringat berlebih
- Kulit terasa panas dan kering
- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
- Kulit terlihat pucat
- Kram pada kaki maupun abdomen
- Mual, muntah, pusing
- Urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat
Gejala Muncul, Dinginkan Tubuh dengan Kain Basah
Apabila gejala di atas muncul, tak perlu panik. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan.
"Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air," terang Syahril melalui pernyataan resmi pada Selasa, 25 April 2023.
"Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan."
Indonesia Tidak Masuk Kategori Gelombang Panas
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tak panik dan tetap waspada menghadapi suhu panas yang melanda Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati menjelaskan, suhu panas di Indonesia, bukan dampak dari perkembangan gelombang panas Asia Selatan yang masih berlangsung hingga hari ini di hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan.
"Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam, baik secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas," kata Dwikorita dalam keterangan resmi, Selasa (25/4/2023).
Fenomena Gerak Semu Matahari
Menurut Dwikorita, secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Dia menyebut, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Dia menerangkan variasi suhu maksimum 34 derajat Celsius - 36 derajat Celsius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.
"Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November," ungkap Dwikorita.
Advertisement
7 Cara Hadapi Suhu Panas
Agar bisa tetap dalam kondisi sehat dan selamat, berikut ini adalah 7 cara dalam menghadapi suhu panas ekstrem, dikutip dari laman fema.gov, Selasa (25/4/2023):
1. Selalu Periksa Perkiraan Cuaca
Sebelum membuat rencana, periksa prakiraan cuaca lokal untuk mengetahui apakah ada peringatan panas berlebih.
Peringatan panas berlebih dikeluarkan hingga sehari sebelum kondisi panas yang sangat berbahaya dimulai.
2. Pastikan AC di Rumah Berfungsi dengan Baik
Jika rumah Anda tidak memiliki AC, pergilah ke pusat perbelanjaan atau perpustakaan umum. Bahkan beberapa jam dihabiskan di AC dapat membantu tubuh Anda tetap dingin.
3. Jaga Agar Rumah Tetap Sejuk
Anda dapat menjaga rumah tetap sejuk dengan menyekatnya dan menutupi jendela dengan tirai. Gunakan reflektor jendela seperti karton berlapis aluminium foil untuk memantulkan kembali panas ke luar.
Kenakan Pakaian Tepat dan Hindari Aktivitas Berat
4. Berpakaianlah dengan Tepat
Sunburn memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjadi dingin dan dapat membuat Anda dehidrasi. Jika Anda harus pergi ke luar ruangan, lindungi diri Anda dari sinar matahari dengan mengenakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang.
5. Gunakan Tabir Surya
Oleskan tabir surya spektrum luas SPF 15 atau lebih tinggi 30 menit sebelum pergi keluar di siang hari. Jika tabir surya memudar, pastikan untuk mengoleskannya kembali setiap dua jam dan setelah berenang dan berkeringat.
6. Hindari Aktivitas Berat
Cobalah untuk membatasi aktivitas luar ruangan. Mau itu pagi dan sore hari. Sering-seringlah beristirahat di tempat teduh agar tubuh memiliki kesempatan untuk pulih.
7. Pilih Makanan yang Tepat
Makan ringan bisa jadi pilihan. Makanan panas dan berat menambah suhu panas pada tubuh Anda.
Advertisement