Liputan6.com, Jakarta - Google disebut-sebut akan memperkenalkan smartphone terbarunya di tahun ini. Raksasa internet itu diprediksi akan memperkenalkan Google Pixel 8 dalam gelaran Google I/O 2023.
Seperti biasa, Google akan merilis dua model smartphone yakni Google Pixel 8 dan Google Pixel 8 Pro. Kini, berdasarkan bocoran dari leakster Ice Universe, informasi mengenai spesifikasi Google Pixel 8 Pro mulai sedikit terungkap.
Advertisement
Mengutip informasi dari GSM Arena, Selasa (25/4/2023), Google disebut akan meningkatkan kemampuan kamera dari Pixel versi Pro terbaru ini. Bocoran menyebut Google Pixel 8 Pro akan menggunakan sensor ISOCELL GN2 dari Samsung.
Sebagai informasi, sensor ini menjadi yang terbesar dari Samsung dengan ukuran 1/1.12 inci dan memiliki resolusi 50MP. Lalu, setelah dilakukan binning, resolusinya menjadi 12,5MP.
Penggunaan sensor ini disebut menjadi peningkatan besar yang dilakukan Google, jika dibandingkan yang dipakai pada Pixel 7 Pro. Tahun lalu, Google Pixel versi Pro tersebut menggunakan sensor beresolusi 50MP dengan ukuran 1/.31 inci.
Langkah ini pun terbilang masuk akal, karena banyak model smartphone flagship kini sudah mulai beranjak ke sensor 1 inci. Namun, informasi mengenai kepastian ini masih menunggu pengumuman resmi dari Google.
Untuk diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Google memang berfokus pada peningkatan kemampuan kamera di smartphone besutannya. Misalnya, Pixel 7 yang mendapatkan peningkatan zoom dan Pixel 7 Pro menerima mode fotografi makro baru.
Karenanya, Google Pixel 8 dan 8 Pro juga kemungkinan besar akan unggul di bagian kamera dan menggunakan prosesor Tensor baru. Sayangnya, sejauh ini belum banyak bocoran yang dapat memberikan gambaran tentang kedua ponsel ini.
Google Hilangkan Sejumlah Fitur Andalan Fitbit, Akan Digantikan Pixel Watch?
Di sisi lain, setelah diakuisisi Google sejak 2019, Fitbit menghadapi masa depan yang suram dengan sejumlah perubahan yang disayangkan.
Google disebut membeli Fitbit hanya untuk mendapatkan ide bagus dari perangkat tersebut dan memasukkannya ke jajaran produk baru miliknya.
Dalam beberapa laporan komunitas Fitness yang dikutip dari Gizchina, Selasa (18/4/2023), perangkat Fitbit mulai kehilangan fitur-fitur andalannya secara progresif. Rupanya, saat itu Google juga sedang mengerjakan produk smartwatch pertamanya yang disebut Pixel Watch.
Pengalaman data kesehatan Fitbit dan tampilannya yang ramah pengguna pun memberikan perusahaan tersebut keuntungan untuk peluncuran produknya.
Pixel Watch sendiri dikembangkan selama beberapa tahun hingga akhirnya mencapai pasar pada akhir 2022 lalu.
Jam tangan pintar buatan Google itu kini memiliki teknologi kesehatan yang telah lama tersedia di Fitbit, bahkan beberapa fitur lain yang lebih canggih.
Alih-alih menghentikan Fitbit, Google membuatnya kurang relevan dengan menghapus fitur yang berdampak kuat pada komunitas pengguna, seperti Fitbit Challenges dan Groups.
Advertisement
Penghapusan Sejumlah Fitur di Fitbit
Tak hanya itu, dukungan untuk Pandora dan Deezer juga dihilangkan sehingga memaksa pengguna Fitbit untuk mengakses musik secara offline. Dihapusnya Fitbit Connect pun membuat pengguna kehilangan akses untuk memasangkan perangkat dengan komputer untuk mengunggah playlist musik.
Laporan Gizchina juga menyebutkan, Google telah mematikan fasilitas bagi pengembang untuk membuat aplikasi pihak ketiga pada Fitbit OS. Keputusan ini tidak lain untuk membuat Wear OS semakin banyak menarik pengguna.
Kini, masa depan Fitbit yang mewakili era perangkat pintar sudah tidak dapat dikatakan cerah. Kemungkinan besar Fitbit akan hadir sebagai produk sederhana tanpa OS pintar atau hanya menjadi semacam aplikasi dan layanan.
Kendati demikian, bukan hal yang mustahil pula jika Google akhirnya akan menghentikan produk ini segera setelah Pixel Watch menggantikannya.
Kilas Balik Perkembangan Fitbit dalam Pasar Smartwatch
Bagi yang belum banyak mengenalnya, Fitbit pada mulanya merupakan alat pelacak kebugaran sederhana yang diluncurkan pada tahun 2009.
Perusahaan ini debut dengan pedometer clip-on sederhana yang menggunakan detektor gerakan untuk melacak jarak yang ditempuh, perkiraan kalori yang telah dibakar, dan memiliki monitor untuk menunjukkan kualitas tidur pengguna.
Pedometer Fitbit secara otomatis mengirim semua data ke komputer pengguna melalui software kecil yang dikenal sebagai Fitbit Connect.
Pada tahun 2013, Fitbit memasuki segmen jam tangan dengan meluncurkan Fitbit Flex yang diikuti seri Fitbit Force, Charge, Alta, Ionic, dan Inspire. Fitbit Alta pun menjadi salah satu merek yang populer berkat fitur berbasis kebugarannya yang kuat.
Setelah bertahun-tahun eksis, berbagai merek produk smartwatch lain bermunculan dan menjadi pesaing Fitbit, seperti Apple Watch dan beberapa merek asal China. Berkat maraknya kompetisi ini, Fitbit mulai kehilangan sebagian relevansinya.
Perusahaan pun berupaya menciptakan sumber pendapatannya yang berbeda dengan menghadirkan Fitbit Premium. Layanan ini menawarkan pengguna rangkuman data yang lebih baik, meditasi, dan beberapa panduan latihan kebugaran.
Namun sayangnya, akuisisi Google tidak menyelamatkan Fitbit dari pasar yang tengah jenuh. Fitbit kini terancam berhenti beroperasi dan digantikan oleh Pixel Watch yang telah mengadopsi sebagian besar fitur-fitur perangkat tersebut.
(Dam/Isk)
Advertisement