Liputan6.com, Jakarta - Mudik menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia menyambut hari Raya Lebaran Idul Fitri. Masyarakat dari berbagai penjuru berlomba-lomba pulang ke kampung halaman untuk sekedar berkumpul dengan keluarga dan saudara.
Tapi tidak bagi TNI-Polri. Mereka mengamankan arus mudik dan balik lebaran agar tetap berjalan aman, lancar, dan kondusif.
Advertisement
Hal itupula yang dialami Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin. Sejak mengabdikan diri menjadi polisi 21 tahun silam, ia tak bisa lagi menikmati suasana mudik lebaran di Majalengka, Jawa Barat.
"Sudah menjadi kewajiban kita melaksanakan pengamanan begitu musim mudik datang," kata dia saat dihubungi, Selasa (25/4/2023).
Namun, Iman tak merasa berkecil hati. Sebab, ia telah mewakafkan sebagian hidupnya untuk melayani masyarakat. Beruntung sang istri dan anak telah memahami risiko pekerjaannya.
"Alhamdulilah mereka paham. Istri sudah dampingi saya dari 2009 berarti sudah 14 tahun, alhamdulillah sudah mengerti. Nah untuk anak-anak memang harus bijak memberitahukan mereka," ucap dia.
Sama seperti lebaran-lebaran tahun lalu, Iman mengatakan, dalam Operasi Ketupat lebih sering beraktivitas di jalanan ketimbang di Polres Bogor. Bahkan, pos-pos pengamanan menjadi teman akrab sehari-hari.
"1x24 jam, tujuh hari seminggu. Saat ini paling banyak kantor di jalan atau di pos-pos," ujar dia.
Tak cuma Iman seorang, banyak juga anggota-anggota yang karena tuntutan tugas tak bisa pulang ke kampung halaman.
Lalu Lintas Puncak Bogor Padat
Sepanjang jalur Puncak saja, sekitar 250 orang berjaga untuk mengatur arus lalu lintas. Iman sendiri untuk siasati rasa kangen kampung halaman, menyempatkan waktu untuk menyapa saudara via sambungan telepon.
"Paling kalau ada jeda waktu istirahat telepon atau whatsApp. Tapi tidak pas lagi di jalur, kita ada jeda istirahat habis salat atau apa paling telepon atau whatsApp," ujar dia.
Sejauh ini, berdasarkan, pemudik asal Bogor tidak terlalu signifikan. Di Bogor, volume kendaraan mengalami peningkatan pada H+1 atau H+2 Idul Fitri.
Paling banyak didominasi dengan masyarakat alogmerasi Bogor Raya. Karena akan mengunjungi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bogor terutama Puncak.
"Puncak luar biasa daya tariknya sehingga masyarakat berbondong-bodong menikmati suasana alam di Puncak. Ini menimbulkan peningkatan arus kepadatan arus yang sangat signifikan dibanding hari hari biasanya," ujar Iman.
Advertisement
Strategi Antisipasi Volume Kendaraan Melonjak
Terkait hal ini, Polres Bogor telah menyiapkan strategi untuk mengantipasi melonjak volume kendaraan.
Iman mengatakan, pihaknya memetakan titik titik simpul kemacetan, antara lain simpang Megamendung, Pasar Cisarua, simpang Taman Safari, riung gunung, rest area gunung mas, Masjid Attawun.
"Pembatasan-pembatasan, kami berlakukan ganjil-genap untuk pengurasan arus yang terjadi pada simpul kepadatan itu kami berlakukan one way. Selain itu ada beberapa jalur alternatif yang bisa kami pergunakan, sarankan ke masyarakat untuk menggunakan jalur tersebut bagi yang akan menuju ke Puncak," ujar dia.