Detail Cara Pembuatan Jamu Tradisional dan Modern

Jamu hadir dengan berbagai bentuk dan proses pembuatan jamu juga berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan. Ada dua cara untuk membuat jamu, yakni secara tradisional dan modern.

oleh Putu Elmira diperbarui 02 Mei 2023, 16:27 WIB
Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional. (Photo by Katherine Hanlon on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan meminum jamu. Minuman warisan leluhur ini telah memegang peranan penting dalam pemeliharaan masyarakat Nusantara sejak ratusan tahun silam.

Dikutip dari laman Jamu Iboe, Selasa, 25 April 2023, jamu hadir dengan berbagai bentuk dan proses pembuatan jamu juga berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan. Ada dua cara untuk membuat jamu, yakni secara tradisional dan modern.

Pembuatan jamu secara tradisional umumnya dilakukan dengan menumbuk bahan ramuan dalam lumpang atau menggunakan pipisan. Setelah bahan halus, lalu ditambahkan air matang secukupnya untuk memudahkan penyarian dan pemerasan.

Kemudian, air saringan dapat langsung diminum. Ramuan jamu harus direbus terlebih dahulu. Sebelumnya, bahan-bahan yang telah dicuci bersih ditambah air dalam panci dan direbus hingga mendidih.

Perebusan dilakukan hingga sisa air rebusan tinggal setengah. Air rebusan didinginkan, disaring dan siap diminum.

Bila ramuan harus dibuat serbuk, bahan-bahannya harus bersih dan dikeringkan dahulu. Semua bahan ditumbuk dan dicampur kemudian diayak. Hasil serbuk ini kemudian diseduh dengan air matang secukupnya dan siap diminum.

Sedangkan, cara pembuatan jamu modern meliputi beberapa tahapan, mulai dari persiapan bahan baku, peracikan, dan pengemasan. Proses persiapan bahan baku sendiri juga ada beberapa tahap hingga bahan baku dari alam siap digunakan. Simak detailnya di bawah ini.


Persiapan Bahan Baku Jamu

Ilustasi bahan pembuat jamu segar. (dok. unsplash/Agnieszka Kowalczyk)
  1. Bahan baku dari petani/pedagang
  2. Laboratorium pemeriksaan mutu; Pemeriksaan keaslian bahan, kemurnian bahan, kadar air dan kandungan senyawa aktif.
  3. Gudang bahan baku
  4. Simplisia dibersihkan (menggunakan blower), dicuci, dan disortir untuk memilah kotoran, barang yang mengalami kerusakan fisik, dan bagian-bagian simplisia yang tak berguna.
  5. Perajangan Dilakukan perajangan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
  6. Pengeringan Pengeringan harus melihat sifat bahan untuk menentukan waktu dan suhu pengeringan.
  7. Prebroken Simplisia kering diproses lebih lanjut untuk diperoleh ukuran yang sama besar agar memudahkan proses selanjutnya.
  8. Simplisia kering disimpan di Gudang Racikan dan siap diolah.

Proses peracikan:

  1. Penimbangan bahan baku
  2. Peracikan bahan sesuai formulasi
  3. Penggilingan bahan baku (simplisia kering) menjadi bentuk serbuk (penggilingan kasar, penggilingan halus).
  4. Pengayakan dengan mesin pengayak untuk diperoleh derajat kehalusan sesuai yang diharapakan.
  5. Penyimpanan serbuk halus di Gudang Setengah Jadi untuk dilanjutkan dengan pengemasan maupun pengolahan lebih lanjut.

Proses pengemasan:

  1. Pengujian mutu serbuk halus yang telah jadi sebelum proses pengemasan.
  2. Serbuk halus dapat langsung dikemas ataupun dibuat menjadi bentuk sediaan lain (pil, kapsul, kaplet, sediaan setengah padat, dan cairan).
  3. Proses ekstraksi dapat pula dilakukan pada serbuk halus untuk mendapatkan ekstrak dari senyawa aktif. 

Terbuat dari Bahan-Bahan Alami

Ilustrasi bahan-bahan pembuat jamu. (dok. pexels/Glaucio Guerra)

Dikutip dari "Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat" oleh Sukini, Selasa, 25 April 2023, secara sederhana dapat dipahami bahwa jamu adalah obat herbal dari Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami berupa berbagai bagian dari tumbuhan, seperti daun, rimpang, batang, buah, bunga, dan kulit batang. Jamu berkhasiat untuk kesehatan tubuh.

Selain untuk menyembuhkan gangguan kesehatan tertentu, jamu juga berfungsi untuk pencegahan. Jadi, jamu dikonsumsi agar tubuh senantiasa sehat dan bugar.

Jamu ada yang berbentuk cairan. Jamu ini dibuat segar dan langsung dijajakan kepada konsumen. Jamu ini dikenal sebagai jamu gendong. Ada pula jamu berbentuk bubuk dalam kemasan sachet, tablet, kaplet, dan kapsul. Jamu dalam kemasan sachet atau berbentuk tablet, kaplet, dan kapsul, biasanya diproduksi di pabrik-pabrik jamu berskala sedang atau besar. 

Di antara sekian banyak bahan jamu, ada tujuh bahan yang wajib ada. Ketujuh bahan dasar yang wajib digunakan para peracik jamu gendong tersebut adalah kunyit, kencur, kedawung, cengkih, kayu manis, jahe, dan kapulaga.


Bahan-Bahan Jamu Gendong

Resep Jamu Kunyit Asam untuk Dijual Praktis, Murah, dan Segar (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu gendong, meliputi:

1. Kunyit

Kunyit (Curcuma domestica Val.) adalah tumbuhan asli Asia Tenggara. Kunyit dapat tumbuh dengan mudah di mana saja. Biasanya kunyit ditanam di pekarangan rumah, di dalam pot, atau dibudidayakan di lahan pertanian.

2. Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis tanaman obat. Tanaman ini diperkirakanberasal dari India. Tumbuhan kencur tumbuh baik pada musim hujan. Kencur dapat ditanam di dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah, dan setengah ternaungi.

3. Kedawung

Kedawung (Parkia roxbueghii G. Don.) merupakan tanaman berbatang kayu. Tumbuhan ini tersebar luas di kawasan Asia dan Afrika. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 20--40 meter.

4. Cengkih

Cengkih (Syzygium aromaticum) merupakan salahsatu rempah yang sangat terkenal sejak berabad-abad lalu. Cengkih pernah menjadi komoditas perdagangan yang sangat penting dan berharga mahal di dunia.

5. Kayu manis

Kayu manis (Cinnamomum cassia Nees ex BI.) termasuk dalam jenis rempah-rempah. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 20 meter. Bagian yang dimanfaatkan adalah kulitnya. Kulit kayu manis amat beraroma dan rasanya manis pedas.

6. Jahe

Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman rimpang yang sangat populer. Tanaman ini sangat dikenal di seluruh dunia. Di Indonesia, jahe juga dikenal seluruh kalangan masyarakat di berbagai wilayah.

7. Kapulaga

Kapulaga (Ammpmum cardamomum Wild.) termasuk tanaman rempah. Kapulaga adalah tanaman berbatang semu. Tinggi tanaman ini sekitar 1,5 meter. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan adalah bijinya, baik biji yang masih segar maupun yang telah kering.

Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya