Liputan6.com, Edinburgh - Jika Anda pernah membayangkan ingin melarikan diri dari kesibukan sehari-hari dan menuju ke pulau terpencil tanpa penghuni lain, sekarang hal itu bisa saja jadi kenyataan.
Mengutip dari cnn.com, Selasa (25/4/2023), terletak tak jauh dari pantai selatan Skotlandia, Pulau Barlocco siap dijual, dengan harga penawaran lebih dari US$ 190.000, atau berkisar dengan harga Rp2,8 miliar.
Advertisement
"Masih ada sentimen yang sangat romantis yang melekat dengan memiliki pulau pribadi di Skotlandia. Dimana Anda dapat melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari dan menikmati kedamaian dan ketenangan dalam pemandangan paling indah di sekitar," kata Aaron Edgar dari Galbraith Group, agen dalam menangani penjualan.
Pembeli tidak mungkin menjadi komuter. Kota terdekat berjarak sekitar 6 mil atau 9,6 km, dan stasiun kereta api terdekat adalah Dumfries, satu jam perjalanan dengan bus dari kota. London dan Edinburgh masing-masing berjarak lebih dari 350 dan 100 mil, sekitar 563 - 1.609 km.
Dengan rerumputan hijau subur dan singkapan berbatu yang membentang ke laut, pulau ini mencakup area seluas sekitar 25 hektar, tetapi tidak ada bangunan di atasnya, hanya kolam banjir yang menyediakan air untuk ternak dan satwa liar di bulan-bulan musim dingin.
Tidak Pernah Ada Pengajuan Izin Pembangunan
Tidak ada yang pernah mengajukan izin untuk membangun di pulau ini, menurut daftar, jadi pembeli harus menyelidiki kemungkinan pengembangan dengan otoritas setempat.
Saat air surut, pulau ini dapat dicapai dengan berjalan kaki, menggunakan traktor atau sepeda quad.
Pulau itu terletak di Site of Special Scientific Interest atau Situs Kepentingan Ilmiah Khusus, suatu area di Inggris yang ditetapkan sebagai minat khusus karena spesies fauna atau flora langka yang ada di dalamnya.
Pulau ini juga jadi surga bagi semua jenis satwa liar, termasuk burung camar besar yang mempunyai warna hitam, dan tanaman langka seperti rock sea lavender dan anggrek wangi.
Agen mengharapkan banyak minat pada kerajaan kecil ini. "Kami telah menyaksikan permintaan yang kuat dari pihak domestik dan internasional untuk seluruh pulau pribadi setelah menangani penjualan beberapa di Skotlandia," tutur Edgar kembali.
Advertisement
Pulau Jeju Berencana Kenakan Biaya Wisata untuk Dukung Kelestarian Lingkungan
Bukan hanya pulau yang di jual di skotlandia oleh pemerintahannya, selain itu di Pulau Jeju, pemerintahnya sedang mempertimbangkan undang-undang yang mengharuskan turis membayar biaya pariwisata. Rencana memungut biaya kepada turis yang ke Pulau Jeju ini tak lain dalam upaya untuk mendukung kelestarian lingkungan.
Menurut Provinsi Pemerintahan Sendiri Khusus Jeju, ada beberapa rincian biaya pariwisata tersebut. Biaya akan mencakup 1.500 won atau setara Rp16 ribu per malam untuk turis, 5.000 won atau sekitar Rp56 ribu per hari untuk mereka yang menyewa mobil, 10.000 won atau sekitar Rp112 ribu untuk minivan dan lima persen dari biaya untuk menyewa bus.
Pihaknya juga mengatakan bahwa setiap turis akan dikenakan biaya rata-rata 8.170 won atau sekitar Rp92 ribu per hari. Pihak berwenang mengatakan pada Minggu, 16 April 2023, bahwa tindakan yang sekarang sedang dipertimbangkan.
Jika rencana diajukan dan disahkan di Majelis Nasional, akan menghasilkan sekitar 141 miliar won atau setara Rp1,5 triliun ke kas pemerintah setelah tahun pertama.
1 Pulau Terluar di Kepulauan Riau Belum Tersertifikasi, Awas Rawan Sengketa Negara Tetangga
Tak hanya itu, di Indonesia sendiri ternyata masih ada satu pulau terluar di Kepulauan Riau yang belum tersertifikasi.
Diketahui terdapat 22 pulau terluar di Kepulauan Riau, satu diantaranya belum tersertifikasi yakni pulau Sentut. Pulau ini berada di sebelah timur dari pulau Bintan.
"Seluruh pulau terluar di Kepri jumlahnya 22, ada satu pulau lagi yang belum terverifikasi yaitu pulau Sentut di Bintan," ujarnya.
Dia menegaskan sertifikasi pulau itu penting, agar kedepannya tidak terjadi kasus sengketa pulau dengan negara tetangga, seperti yang terjadi pada Pulau Sipadan dan Ligitan yang kini menjadi milik Malaysia.
Sebagai informasi, Pulau Sipadan terletak di Selat Makassar atau tepatnya di sebelah utara Pulau Tarakan, Kalimantan Utara. Bahkan pulau ini sudah menjadi sengketa sejak 1967.
Sama halnya dengan Pulau Sipadan, Pulau Ligitan termasuk pulau yang disengketakan antara Indonesia dan Malaysia. Pulau ini memiliki luas 7,9 hektar yang terletak di ujung timur laut Pulau Kalimantan.
"Kalau kita sertifikasi seluruh pulau terluar ini InsyaAllah kasus semacam Sipadan dan Ligitan tidak akan terjadi," pungkasnya.
Advertisement