Liputan6.com, Surabaya - Pjs Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan memastikan stok BBM di Terminal BBM maupun di lembaga penyalur, aman saat memasuki periode arus balik lebaran Idul Fitri 2023.
"Bahkan layanan Pertamina siaga seperti Rumah Pertamina Siaga, Motorist Delivery Service 135 dan Modular Pertashop di Rest Area Tanpa SPBU masih dalam status siaga hingga 2 Mei mendatang," ujarnya, Selasa (25/4/2023).
Advertisement
Taufiq menjelaskan, seluruh SPBU Pertamina memiliki CCTV yang terkoneksi dengan Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC) dan secara digital termonitor stoknya.
"Sehingga sebelum stok kritis pengiriman BBM sudah dilakukan dan antrian termonitor," ucap Taufiq.
Selain itu, untuk menambah kenyamanan konsumen dan memangkas antrian di SPBU selama arus balik, pihaknya menghimbau agar konsumen membayar secara non tunai di SPBU.
“Tentunya semua ingin selamat sampai tujuan sesuai waktu yang diharapkan, agar tidak terlalu lelah menunggu mengisi BBM di SPBU, kami mengajak seluruh konsumen untuk bekerjasama satu sama lain mempercepat transaksi BBM dengan membayar secara non tunai,“ ujar Taufiq.
Taufiq menyebut, di SPBU jalur utama, baik tol mapun non tol telah sangat siap dengan metode pembayaran non tunai.
Salah satu metode pembayaran non tunai adalah menggunakan aplikasi MyPertamina yang telah terkoneksi dengan beragam e-wallet seperti GoPay, OVO dan Link Aja, serta Bank Himbara seperti BNI, BRI dan Mandiri.
“Beragam promo menarik kami sediakan didalam aplikasi tersebut, yang tentunya membuat pembelian BBM jadi lebih hemat apalagi untuk kebutuhan volume pengisian BBM pemudik yang cukup besar, harapannya ini bisa membantu,” ucap Taufiq.
Aplikasi MyPertamina
Taufiq menegaskan, saat ini di Jatimbalinus rata-rata transaksi harian menggunakan aplikasi MyPertamina mencapai 2.200 transaksi lebih per hari, sedangkan nominal transaksi mencapai 500 sampai 600 juta per harinya.
“Kami berterimakasih kepada masyarakat yang telah bertransaksi secara non-tunai. Angka tersebut menunjukkan sebetulnya literasi digital masyarakat sudah sangat tinggi, sebetulnya untuk pembiasaan bisa dimulai dari penerapan sehari-hari di SPBU,” pungkas Taufiq.
Advertisement