Liputan6.com, Lebak - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menargetkan kunjungan 30.000 wisatawan domestik dan mancanegara pada perayaan Seba Baduy, yang digelar 27-30 April 2023 di Pendopo Lebak dan Alun-Alun utara Multatuli Rangkasbitung.
"Perayaan Seba Badui tahun ini akan dihadiri para duta besar negara sahabat agar banyak wisatawan mancanegara," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin dalam keterangan tertulis di Lebak, Selasa (25/2/2023).
Advertisement
Para wisatawan dapat melihat langsung ritual Seba Baduy di Gedung Pendopo Kabupaten Lebak, di mana ritual itu dihadiri Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya beserta pejabat pemerintah daerah setempat. Selain itu juga para wisatawan dapat melihat pameran yang menampilkan produk UMKM masyarakat Badui. Lokasi gerai pameran Seba Badui dipusatkan di Jalan Alun-alun utara Multatuli Rangkasbitung.
Imam mengatakan target wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak 30.000 itu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Baduy. Apalagi ada produk UMKM masyarakat Badui yang memiliki nilai jual, seperti kain tradisional, tas koja, batik, lomar, baju kampret, selendang, madu hutan dan lainnya. Adapun, harga produk UMKM itu dijual mulai Rp25 ribu hingga Rp750 ribu.
Perayaan Seba Badui tahun ini dinamakan "Seba Gede" atau Seba Besar yang dihadiri sekitar 1.500 warga Badui Dalam dengan kekhasan berpakaian putih, celana putih, dan lomar atau kain penutup kepala yang juga berwarna putih.
Masyarakat Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik hingga saat ini masih kuat menghidupi adat setempat. Mereka berpergian ke manapun berjalan kaki dan dilarang naik kendaraan.
Selain itu juga masyarakat Baduy Luar dengan kekhasan pakaian hitam, celana hitam, dan lomar berwarna biru menerima modernisasi menggunakan kemajuan digital dan internet melalui telepon pintar sehingga bisa berkomunikasi melalui media sosial. Warga Baduy Luar ke manapun berpergian dibolehkan menggunakan angkutan, mobil, dan sepeda motor.
"Kami berharap Seba Badui Tahun 2023 berjalan lancar dan sukses," kata Imam Rismahayadin.
Bentuk Rasa Syukur
Sementara itu Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan, masyarakat Baduy wajib melaksanakan upacara adat Seba Baduy kepada pemerintah daerah setempat dalam hal ini Bupati Lebak Itu Octavia yang melindungi hasil pertanian masyarakat Baduy.
Sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Baduy dalam upacara "Seba Badui" itu mereka memberikan hasil pertanian ladang selama setahun, seperti padi huma, buah-buahan, petai, gula merah, makanan khas adat, dan pisang.
Upacara ritual Seba Baduy merupakan puncak dari rangkaian adat masyarakat Baduy setelah menjalani tradisi Kawalu, berupa puasa selama tiga bulan.
Kawasan tempat tinggal masyarakat Baduy Dalam tertutup dari kunjungan wisatawan. Wisatawan hanya diperbolehkan mengunjungi perkampungan masyarakat Baduy uar.
"Dengan Seba Badui itu tentu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa juga nilai-nilai toleransi, dimana bangsa ini memiliki keberagaman suku, budaya, sosial dan agama," kata Jaro Saija.
Advertisement